Saluang, Si Bambu Merdu
Saluang adalah alat musik tiup khas dari Minangkabau, Sumatra Barat. Aapabila dilihat sekilas, alat musik ini mirip seabtang bambu. Bunyi yang dihasilkan alat musik ini sangat merdu. Saluang terbuat dari bambu tipis yang disebut talang. Talang yang terbaik dipercaya adalah talang yang digunakan sebagai jemuran atau yang ditemukan hanyut di sungai. Bagian atas saluang adalah bagian bawah ruas bambu. Panjang saluang 40 - 60 cm dilengkapi dengan 4 lubang. Keempat lubang itu berada di salah satu sisi bambu. Ukuran duameter lubang 0,5 cm.
Dahulu, para pemain saluang memiliki mantra khusus yang dipercaya dapat menyihir penontonnya' Hal itu karena saluang diaminkan pada acara-acara adat, seperti perbikahan, membangun rumah baru, dan mengangkat penghulu baru. Pada acara-acara seperti ini, permainan saluang dimulai setelah jam 7 malam dan berakhir ketika subuh esok harinya.
Cara meniup saluang sangat khas, yaitu dengan meniuo dan menarik napas secara bersamaan. Tehnik ini dinamakan menyisihkan angok atau menyisihkan napas. Peniup saluang dapat memainkan alat musik ini dari aewal hingga akhir lagu tanpa jeda untuk mengambil napas.
Saluang tidak dimainkan sendiri. Ada penyanyi yang turut menyanyikan lagu-lagunya. Lirik lagunya berisi pesan, sindiran, atau kritikan. Pemain saluang legendaris bernama Idris Sultan Sati dengan penyanyinya Syamsiar.
Apa bahan yang digunakan untuk membuat saluang?