Pretest Keanekaragaman Mahluk Hidup

Pretest Keanekaragaman Mahluk Hidup

10th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

IPA BIOLOGI

IPA BIOLOGI

10th Grade

10 Qs

Kuis Konservasi Kehati

Kuis Konservasi Kehati

10th Grade

15 Qs

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

10th Grade

10 Qs

Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati

10th Grade

10 Qs

Penilaian Harian Keanekaragaman Hayati

Penilaian Harian Keanekaragaman Hayati

9th - 12th Grade

15 Qs

Quiz Keanekaragaman hayati

Quiz Keanekaragaman hayati

10th - 12th Grade

15 Qs

Keanekaragaman Hayati 2023-2024

Keanekaragaman Hayati 2023-2024

9th - 12th Grade

15 Qs

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

10th - 11th Grade

15 Qs

Pretest Keanekaragaman Mahluk Hidup

Pretest Keanekaragaman Mahluk Hidup

Assessment

Quiz

Biology

10th Grade

Medium

Created by

Megah Mega

Used 9+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bacalah artikel berikut ini dengan seksama

KONDISI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA MEMBURUK

Jakarta (Greeners) – Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia tengah terancam. Maraknya perdagangan satwa ilegal, pencurian keanekaragaman hayati maupun sumber daya genetik serta lemahnya perlindungan hukum menjadi penyebab semakin berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia.

Direktur Eksekutif Yayasan Kehati M.S. Sembiring kepada Greeners mengatakan, pada kenyataannya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia terus berkurang terutama beberapa spesies kunci yang dimiliki oleh Indonesia. Ia mengkhawatirkan beberapa spesies kunci tersebut bisa terancam punah jika tidak benar-benar diperhatikan dan dilindungi.

Kondisi semakin menurunya jumlah keanekaragaman hayati di Indonesia, dikatakan oleh Sembiring, adalah dampak dari kombinasi antara tidak adanya aturan hukum yang kuat serta lemahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengetahui dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada.

Apapun yang akan dilakukan dalam rangka menjaga dan melindungi Keanekaragaman hayati, katanya, semestinya diiringi oleh kekuatan hukum yang jelas dan kuat. Menurutnya, revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem harus segera rampung agar perlindungan terhadap keanekaragaman hayati Indonesia menjadi jelas.

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2013, Indonesia memiliki luas wilayah 1,3 % dari luas permukaan bumi dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi (mega biodiversity), yaitu sekitar 17 % dari keseluruhan jenis makhluk hidup yang ada di bumi ini. Di dalamnya tersimpan lebih dari 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan, diantaranya terdapat 400 jenis buah-buahan asli Indonesia yang dapat dimakan dan bermanfaat. Indonesia memiliki 7.500 jenis tanaman obat yang mana 10 % dari jumlah tumbuhan obat yang ada di dunia.

Data dari LIPI tahun 2011 juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 6.000 jenis tanaman bunga, baik yang liar maupun yang dipelihara. Indonesia juga memiliki 707 jenis mamalia, 1.602 jenis burung, 1.112 jenis amfibi dan reptil, 2.800 jenis invertebrata, 35 jenis primata dan 120 jenis kupu-kupu. Selain itu data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mencatat bahwa di perairan Indonesia terdapat 1.400 jenis ikan dan 450 jenis terumbu karang dari 700 jenis terumbu karang yang ada di dunia.

(https://www.greeners.co/berita/kondisi-keanekaragaman-hayati-indonesia-memburuk/)

Berdasarkan bacaan tersebut, penyebab utama berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati di Indonesia adalah….

Lemahnya perlindungan hukum

Maraknya perdagangan satwa ilegal

Tidak adanya aturan hukum yang kuat

Pencurian keanekaragaman hayati dan sumber daya genetik

Kurangnya perhatian masyarakat terhadap keanekaragaman hayati

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bacalah artikel berikut ini dengan seksama

KONDISI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA MEMBURUK

Jakarta (Greeners) – Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia tengah terancam. Maraknya perdagangan satwa ilegal, pencurian keanekaragaman hayati maupun sumber daya genetik serta lemahnya perlindungan hukum menjadi penyebab semakin berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia.

Direktur Eksekutif Yayasan Kehati M.S. Sembiring kepada Greeners mengatakan, pada kenyataannya jumlah keanekaragaman hayati Indonesia terus berkurang terutama beberapa spesies kunci yang dimiliki oleh Indonesia. Ia mengkhawatirkan beberapa spesies kunci tersebut bisa terancam punah jika tidak benar-benar diperhatikan dan dilindungi.

Kondisi semakin menurunya jumlah keanekaragaman hayati di Indonesia, dikatakan oleh Sembiring, adalah dampak dari kombinasi antara tidak adanya aturan hukum yang kuat serta lemahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengetahui dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada.

Apapun yang akan dilakukan dalam rangka menjaga dan melindungi Keanekaragaman hayati, katanya, semestinya diiringi oleh kekuatan hukum yang jelas dan kuat. Menurutnya, revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem harus segera rampung agar perlindungan terhadap keanekaragaman hayati Indonesia menjadi jelas.

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2013, Indonesia memiliki luas wilayah 1,3 % dari luas permukaan bumi dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi (mega biodiversity), yaitu sekitar 17 % dari keseluruhan jenis makhluk hidup yang ada di bumi ini. Di dalamnya tersimpan lebih dari 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan, diantaranya terdapat 400 jenis buah-buahan asli Indonesia yang dapat dimakan dan bermanfaat. Indonesia memiliki 7.500 jenis tanaman obat yang mana 10 % dari jumlah tumbuhan obat yang ada di dunia.

Data dari LIPI tahun 2011 juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 6.000 jenis tanaman bunga, baik yang liar maupun yang dipelihara. Indonesia juga memiliki 707 jenis mamalia, 1.602 jenis burung, 1.112 jenis amfibi dan reptil, 2.800 jenis invertebrata, 35 jenis primata dan 120 jenis kupu-kupu. Selain itu data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mencatat bahwa di perairan Indonesia terdapat 1.400 jenis ikan dan 450 jenis terumbu karang dari 700 jenis terumbu karang yang ada di dunia.

(https://www.greeners.co/berita/kondisi-keanekaragaman-hayati-indonesia-memburuk/)

  Berdasarkan bacaan tersebut, dampak dari kepunahan keanekaragaman hayati Indonesia karena ….

Maraknya perdagangan satwa ilegal,

Bekurangnya beberapa spesies kunci

Pencurian keanekaragaman hayati maupun sumber daya genetic,

Lemahnya perlindungan hukum terhadap keanekaragaman hayati Indonesia

Kurangngya kesasadaran masyarakat untuk melindungi keanekaragaman hayati

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pinus, pakis haji, melinjo dan tumbuhan ginkgo dipisahkan dari Angiospermae dengan alasan ….

Tidak menghasilkan biji

Tidak memiliki berkas pengangkut

Biji tidak dibungkus oleh bakal buah

Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati

Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Bunga rafflesia ditetapkan menjadi bunga nasional Indonesia, dan dijuluki puspa langka tersebut menjadi ikon bunga Indonesia di dunia internasional. Namun, meski sudah lama menjadi ikon, masih banyak yang menyebut bunga rafflesia arnoldi sebagai nama latin dari bunga bangkai. Salah penafsiran ini banyak terjadi di kalangan wisatawan lokal dibanding wisatawan asing.

"Pengunjung lokal dari tahun ke tahun masih saja banyak yang menyamakan bunga bangkai dengan bunga rafflesia. Kedua bunga memang mengeluarkan bau busuk pengundang serangga. Namun, dari bentuk, sifat biologis, dan siklus hidup, keduanya berbeda jauh.  Jika bunga rafflesia memiliki nama latin Rafflesia. Indonesia punya beberapa jenis yang ditemukan di Sumatera, yaitu Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis. Sedangkan bunga bangkai, memiliki nama latin Amorphophallus dan ragam jenisnya banyak. Indonesia memiliki jenis yang paling terkenal ialah Amorphophallus titanum, selain itu ada Amorphophallus gigas, Amorphophallus moeleri, dan Amorphophallus variabilis. Bunga bangkai adalah bunga raksasa yang memiliki tonggol (spadix), atau bagian menjulang tinggi ke atas. Bagian pelindungnya yang mekar disebut braktea. Sedangkan bunga rafflesia, merupakan bunga raksasa yang tidak menjulang tinggi, melainkan melebar ke samping. Memiliki lubang besar di tengah dan kelopaknya yang indah berwarna merah bata.

Bunga rafflesia merupakan golongan tumbuhan parasit dari marga Rafflesiaceae. Tumbuhan ini hidup menyerap nutrisi tanaman induk atau inangnya, yakni Tetrastigma, sejenis tumbuhan pemanjat dari keluarga anggur-angguran. Sedangkan Amorpophallus atau bunga bangkai berasal dari keluarga talas-talasan. "Meskipun sama-sama mengeluarkan bau bangkai, bunga raflesia adalah parasit, yang hanya bisa hidup bergantung dari pohon inangnya. Sementara itu, bunga bangkai memiliki umbi, batang, hingga akar sendiri sehingga bisa mencari makan sendiri. Bunga rafflesia memiliki diameter bervariasi, tergantung jenis. Diameter rafflesia patma 35-40 sentimeter, sedangkan rafflesia arnoldi diameternya bisa 1 meter. Sedangkan Amorphophallus tingginya bisa mencapai 2,5 meter, dengan lebar 1,5 meter saat mekar.

(http://lipi.go.id/lipimedia/6-perbedaan-harus-diketahui-antara-bunga-bangkai-dan-rafflesia/19787)

Berdasarkan infomasi tersebut, yang menjadi penyebab masyarakat lokal belum bisa membedakan bunga bangkai dan Rafllesia arnoldi  adalah ….

Karena memiliki ciri dan karakteristik yang sama

Karena sama-sama mengeluarkan bau busuk dan ukuran yang besar

Karena dari segi nama latin, antara bunga bangkai dan rafflesia arnoldi memiliki kesamaan

Karena bunga bangkai dan rafflesia arnoldi memiliki bentuk, sifat biologis, dan siklus hidup yang sama

Karena bunga bangkai dan rafflesia arnoldi, memiliki umbi, batang, hingga akar sendiri sehingga bisa mencari makan sendiri

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Sekelompok siswa sedang melakukan determinasi sederhana beberapa jenis tumbuhan di sekitar halaman sekolah.

1)    Karet hias (Ficus elastica)

2)    Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)

3)    Rumput gajah (Axonopus compressus)

4)    Pohon manga  (Mangifera Indica)

5)    Bambu kuning (Bambusa vulgaris)

6)    Palem botol (Mascarena lagenicaulis)

Berdasarkan ciri-ciri morfologi yang diamati dari tanaman tersebut, tanaman yang termasuk ke dalam tanaman monokotil yaitu ….

1), 2), dan 3)

2), 3), dan 4)

3), 4), dan 5)

3), 4), dan 6)

3), 5), dan 6)

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bacalah artikel berikut dengan seksama (untuk soal 5 dan 6 )

Indonesia Surga Keanekaragaman Hayati

Indonesia di tahun 2014 memiliki jumlah jenis burung sebanyak 1.666 spesies burung dengan variasi antar populasi yang dapat diidentifikasi sebagai anak spesies sebanyak lebih dari 3.000 sub spesies. Sementara, jumlah jenis burung yang ada di dunia sekitar 10.425 jenis. Dari jumlah tersebut, kekhasan evolusi morfologi dan genetika di wilayah kepulauan di Indonesia memunculkan spesies‐spesies burung endemik. Data tersebut termasuk burung-burung yang baru dijumpai di Indonesia dalam rentang waktu 14 tahun terakhir (2000‐2014), telah ditemukan 4 spesies burung baru yang menyandang status endemik, yaitu Melipotes carolae Behleer et al. 2007, Zosterops somadikartai Indrawan et al. 2008, Otus jolandae Sangster et al. 2013 dan Tyto almae Jonsson et al. 2013. Semuanya dideskripsi oleh peneliti Indonesia dengan kerja sama dengan peneliti asing, kecuali Otus jolandae karena merupakan re‐deskripsi dari spesimen lama yang tersimpan di Inggris.

Keanekaragaman ekosistem yang terbentang dari Indonesia bagian timur hingga barat, di laut dan di darat serta pada setiap pulau telah menyakinkan kita bahwa Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman spesies dan genetik. Hingga saat ini, keanekaragaman species flora telah tercatat ada algae 1500 spesies algae, tumbuhan berspora yaitu yang berupa 80.000 spesies jamur, 595 spesies lumut, 2.197 spesies paku‐pakuan, 30.000, dan 40.000 spesies tumbuhan berbiji. Kekayaan spesies flora Indonesia merupakan 15.5 persen dari total jumlah flora di dunia.

Indonesia memang dinobatkan sebagai negara megabiodiversity. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia setelah Brazil dan Kongo. Hal ini disebabkan karena bentang alam Indonesia yang terdiri atas belasan ribu pulau yang diapit oleh 2 benua yaitu Asia dan Australia yang masing-masing memiliki kekhasan spesies. Selain itu Indonesia juga dikelilingi oleh 2 samudera besar yaitu Samudera Hinda dan Samudera Pacific, yang membuat kekayaan hayati laut Indonesia sangat melimpah. Indonesia memiliki endemisitas spesies fauna yang sangat tinggi bahkan untuk beberapa kelompok seperti burung, mamalia dan reptile memiliki endemisitas tertinggi di dunia. Spesies fauna endemik Indonesia antara lain 270 spesies mamalia, 386 spesies burung, 328 spesies reptile, 204 spesies amphibia, 280 spesies ikan.

(http://lipi.go.id/berita/single/Catatan-Akhir-Tahun-Indonesia-Masih-Menjadi-Surga-Penemuan-Spesies-Baru/11900)

Berikut ini, grafik yang mengambarkan Informasi pada artikel tersebut adalah ….

Media Image
Media Image
Media Image
Media Image
Media Image

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Bacalah artikel berikut dengan seksama

Serangga dan Lingkungan

Prof Ir Rudy C Tarumingkeng, PhD

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kurang lebih 1 juta spesies serangga telah dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal ini merupakan  petunjuk bahwa serangga merupakan mahluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih ada sekitar 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi. Peranan serangga sangat besar dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk hidup lain. Serangga memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang ekstrem, seperti di padang pasir dan  Antarktika.

Walaupun ukuran badan serangga relatif kecil dibandingkan dengan vertebrata, kuantitasnya yang demikian besar menyebabkan serangga sangat berperan dalam biodiversity (keanekaragaman bentuk hidup) dan dalam siklus energi dalam suatu habitat. Ukuran tubuh serangga bervariasi dari mikroskopis (seperti Thysanoptera, berbagai macam kutu dll.) sampai yang besar seperti walang kayu, kupu-kupu gajah dsb. Dalam suatu habitat di hutan hujan tropika diperkirakan, dengan hanya memperhitungkan serangga sosial (jenis-jenis semut, lebah dan rayap), peranannya dalam siklus energi adalah 4 kali peranan jenis-jenis vertebrata.

Satu-satunya ekosistem di mana serangga tidak lazim ditemukan adalah di samudera. Serangga juga memiliki keanekaragaman luar biasa dalam ukuran, bentuk dan perilaku. Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga di bumi ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar (eksoskeleton) yang dimilikinya, yaitu kulitnya yang juga merangkap sebagai rangka penunjang tubuhnya, dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang sebagian besar jenis serangga. 

Ukuran badannya yang relatif kecil menyebabkan kebutuhan makannya juga relatif sedikit dan lebih mudah memperoleh perlindungan terhadap serangan musuhnya. Serangga juga memiliki kemampuan bereproduksi lebih besar dalam waktu singkat, dan keragaman genetik yang lebih besar. Dengan kemampuannya untuk beradaptasi, menyebabkan banyak jenis serangga merupakan hama tanaman budidaya, yang mampu dengan cepat mengembangkan sifat resistensi terhadap insektisida.

Beberapa jenis serangga juga berguna bagi kehidupan manusia seperti lebah madu, ulat sutera, kutu lak, serangga penyerbuk, musuh alami hama atau serangga perusak tanaman, pemakan detritus dan sampah, dan bahkan sebagai makanan bagi mahluk lain, termasuk manusia. Tetapi sehari-hari kita mengenal serangga dari aspek merugikan kehidupan manusia karena banyak di antaranya menjadi hama perusak dan pemakan tanaman pertanian dan menjadi pembawa (vektor) bagi berbagai penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Walaupun demikian sebenarnya serangga perusak hanya kurang dari 1 persen dari semua jenis serangga. Dengan mengenal serangga terutama biologi dan perilakunya maka diharapkan akan efisien manusia mengendalikan kehidupan serangga yang merugikan ini.

Keanekaragaman yang tinggi dalam sifat-sifat morfologi, fisiologi dan perilaku adaptasi dalam lingkungannya, dan demilkian banyaknya jenis serangga yang terdapat di muka bumi, menyebabkan  banyak kajian ilmu pengetahuan, baik yang murni maupun terapan, menggunakan serangga sebagai model. Kajian dinamika populasi misalnya, bertumpu pada perkembangan populasi serangga. Demikian pula, pola, kajian ekologi, ekosistem dan habitat mengambil serangga sebagai model untuk mengembangkannya ke spesies-spesies lain dan dalam skala yang lebih besar.

.

Pada gambar Kiri:  Hippodamia glacialis,  predator dari aphid (J.Ogrodnick)
Tengah: Cotesia congregata,  parasitoid pada ulat (K.Kester)
Kanan: Larva  Sphenoptera jugoslavica   pada akar tanaman knapweed  (R.Richard).

(Sumber:  http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html ).  

 

Berdasarkan bacaan tersebut, peranan serangga atau hewan dalam menjaga kestabilan ekosistem adalah ….

Menghasilkan oksigen melalui proses pernapasan

Membantu penyerbukan dan penyebaran biji

Membantu dalam proses fotosintesis

Menjaga keberlanjutan ekosistem

Mempercepat siklus air

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?