Cerita "Hemat Kertas, Sayangi Pohon":
Di sebuah sekolah kecil di pinggiran hutan, Rani adalah salah satu siswa yang paling berdedikasi dalam pelestarian alam. Setiap hari, dia datang ke sekolah dengan membawa bekal makan siang dalam kotak makanan yang dapat digunakan berulang kali, sambil memegang pulpen yang bisa diisi ulang. Teman-temannya sering bertanya padanya tentang alasannya, dan dia dengan senang hati menjelaskan tentang pentingnya hemat kertas dan sayangi pohon.
Di samping itu, ada juga Pak Budi, guru mereka yang selalu mendorong siswanya untuk berpikir tentang dampak positif yang dapat mereka berikan pada lingkungan. Dia sering mengadakan proyek-proyek sekolah yang berfokus pada pelestarian alam. Salah satu proyek favoritnya adalah penanaman pohon di sekitar sekolah. Dengan semangatnya, dia mengajarkan siswanya bagaimana mengurangi penggunaan kertas dan menggunakan teknologi untuk menggantikan buku-buku teks yang konsumsi kertasnya tinggi.
Namun, bukan hanya di sekolah, pelestarian alam juga diperjuangkan oleh Ibu Maya, seorang pejuang lingkungan yang tinggal di dekat hutan. Ibu Maya adalah anggota aktif dalam kelompok pelestari alam di kotanya. Dia sering mengorganisir kegiatan pembersihan hutan, kampanye penyelamatan hutan, dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga alam. Dia juga berkolaborasi dengan sekolah-sekolah, termasuk sekolah Rani, untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya hemat kertas dan menjaga kelestarian hutan.
Bersama-sama, Rani, Pak Budi, dan Ibu Maya menjadi contoh nyata tentang bagaimana kita semua dapat berperan dalam menjaga alam dengan cara sederhana seperti hemat kertas. Dengan tindakan-tindakan kecil ini, mereka berkontribusi pada pelestarian pohon-pohon dan hutan-hutan yang sangat berharga bagi kehidupan kita.
Siapa saja tokoh dalam cerita tersebut ?