MASTER LATIHAN SOAL KELAS XI F BAB 3 SEM GENAP 2024

Gambar diatas merupakan bagian dari proses penyelesaian konflik keberagaman dalam masyarakat , yang dibangun di atas satu sama lainnya. Cara menyelesaikan konflik sesuai dengan gambar diatas Mediator bertugas membantu pihak-pihak tersebut untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan memuaskan. Pada tahap awal, mediator akan bertemu dengan kedua pihak yaitu pihak 1 dan 2 secara terpisah. Setelah itu, mediator mengadakan pertemuan bersama keduanya untuk membahas solusi. Setelah solusi disepakati, mediator memastikan kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk surat pernyataan dan ditanda tangani kedua belah pihak. Sesuai dengan penjelasan keputusan yang diambil ditentukan oleh ...

• Pihak 1

• Pihak 2

• Mediator

• Kedua belah pihak

• Keputusan bersama

Ada beberapa metode-metode efektif dalam penyelesaian konflik baik di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya dengan proses penyelesaian konflik dengan cara menyerahkan penyelesaian konflik kepada pihak ketiga yang independen dan netral. Dalam hal ini, keputusan dari pihak ketiga bersifat final dan mengikat bagi semua pihak yang terlibat dalam konfik. Bentuk penyelesaian ini disebut dengan ....

• 
• 
• 
• 
• 

Rina berasal dari Jawa Tengah , Eka berasal dari Bali , Rani berasal dari Bali mereka bertiga semuanya berteman. Ketika mereka bertemu dalam suatu Event olahraga di Jakarta Rina dan Eka berkomunikasi menggunakan bahasa mereka. Hal tersebut merupakan contoh salah satu cara untuk mengatasi konflik dalam keberagaman. (Jawab dengan salah atau benar)

Keberagaman merupakan kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa Indonesia yang harus kita syukuri. Salah satu kekayaan tersebut yaitu setiap daerah di Indonesia mempunyai kekhasan dan keunikan alat music, tari - tarian daerah, rumah adat, senjata dll. Berikut yang termasuk dallam kekhasan dan keunikan dari Provinsi Aceh adalah ...

• Tari saman

• Tari Pendet

• Senjata Rencong

• Tari Jaypong

• Rumah Krong bade

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang beragama. Indonesia memiliki suku bangsa, adat istiadat, budaya dan ras yang berbeda-beda tersebar di wilayah Indonesia. Namun keberagaman tersebut terus dilakukan diuji dengan munculnya berbagai konflik yang terjadi diberbagai daerah. Konflik-konflik menimbulkan korban jiwa, luka-luka dan harus mengungsi. Diberitakan Kompas.com (23/12/2012), Yayasan Denny JA mencatat selama 14 tahun setelah masa reformasi setidaknya ada 2.398 kasus kekerasan dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut sebanyak 65 persen berlatar belakang agama. Sementara sisanya kekerasan etnik sekitar 20 persen, kekerasan gender sebanyak 15 persen, kekerasan seksual ada 5 persen.

Di bawah ini manakah pernyataan yang benar, sesuai pernytaan dalam berita tersebut ...

• Selama 14 tahun setelah masa Reformasi terjadi 2.398 kasus kekerasan dan diskriminasi

• Dari Jumlah 2.398 kasus kekerasan dan diskriminasi yang terjadi 60% karena agama

• 65% konflik kekerasan dan diskrimasi yang terjadi berlatar belakang kekerasan seksual

• Selama 14 tahun setelah masa Reformasi terjadi 2.389 kasus yang paling banyak dilatar belakangi oleh kekerasan etnik

• Diantara konflik yang terjadi paling sedikit adalah konflik yang dilatarbelakangi kekerasan seksual yaitu sebanyak 5 %

Makna yang tidak sesuai dengan gambaran poster berikut ini adalah ...

• Masyarakat adat merupakan cerminan kebhinekaan Indonesia.

• Semboyan Bhineka Tunggal Ika mempunyai makna persatuan dan kesatuan bangsa yang terdiri dari beranekaragam suku, ras, budaya, agama dan bahasa

• Keberagaman Indonesia terdiri dari suku bangsa 1331 , 719 bahasa bangsa, 200 hukum adat

• Hukum adat dapat mempengaruhi ekonomi yaitu dapat mengurangi penghasilan

• Manfaat hukum adat dapat melestarikan ritual adat yang mulai ditinggalkan

Perhatikan cuplikan berita dibawah ini untuk mengerjakan soal nomor 7-8 !

Pembangunan kawasan industri Pulau Rempang, Kota Batam menimbulkan konflik sengketa tanah antara masyarakat, pemerintah, dan PT. Makmur Elok Graha. Program pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia terhadap Singapura tersebut justru berujung bentrok akibat ketidakpastian hukum atas tanah. Masyarakat menganggap, tanah tersebut merupakan warisan leluhur yang telah ada sebelum kemerdekaan. Sedangkan di sisi lain, adanya Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan pada sebuah perusahaan, membuat tanah tersebut dianggap tidak lagi milik masyarakat.

Pusat Kajian Hukum Adat Djojodigoeno, Fakultas Hukum UGM mengupas tuntas konflik sengketa Pulau Rempang dalam diskusi bertajuk “Konflik Rempang: Memahami dari Berbagai Sudut Pandang” pada Sabtu (23/9). Menurut Praktisi Hukum Spesialis Bidang Properti dan Sumber Daya Manusia, Evander Nathanael Ginting, konflik Rempang memunculkan isu hak tanah, hak asasi manusia, serta kepentingan investasi pemerintah. “Jadi, di sini tanah adat mereka mau dibikin semacam Rempang Eco City. Dan di situ akan ada berbagai bentuk usaha, seperti pabrik, properti, akan dibangun di sana. Tapi dengan catatan, masyarakat adat diminta untuk keluar dari daerah itu. Nah, tentunya masyarakat adat di Rempang jelas tidak terima karena merasa tidak adil, hak asasi mereka diganggu gugat di sana,” ucapnya.

 Setidaknya terdapat dua masalah utama dalam konflik ini. Pertama, masyarakat adat yang terdiri dari Suku Melayu, Suku Laut, dan beberapa suku lainnya, telah menempati Pulau Rempang selama lebih dari 200 tahun. Selama masa tersebut, tanah di Pulau Rempang telah dianggap milik masyarakat adat secara utuh. Kemudian pada tahun 2001-2002, pemerintah memberikan kewenangan berupa Hak Guna Usaha (HGU) pada sebuah perusahaan atas tanah Batam. Namun, hingga sebelum konflik terjadi, tanah tersebut tidak pernah dikunjungi atau dikelola oleh investor. Kedua, kewenangan atas pengelolaan lahan di Batam diatur oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam). Sayangnya, batas-batas pengelolaan tanah oleh BP Batam dan tanah adat milik masyarakat tidak diuraikan secara jelas, hingga menimbulkan tumpang tindih penguasaan tanah.

Sumber : Batam.tribunnews.com

Konflik keberagaman yang terjadi dalam berita tersebut disebabkan oleh faktor ....

• Tanah adat yang akan dijadikan jalur perdagangan

• Sengketa perdagangan di Batam

• Tanah adat yang akan dijadikan Rempang Eco City

• Sengketa tanah suku Melayu dengan BP Batam

• BP Batam yang tidak pernah mengelola tanah adat

Dari paparan berita pada soal nomor 7, terdapat contoh harmonisasi keberagaman yang ditunjukkan dengan perbedaan suku yang sudah hidup berdampingan denggan baik selama 200 tahun. yaitu suku ....

• Suku Jawa, Suku Dayak

• Suku Melayu dan Suku Laut

• Suku Sunda dan Suku Tengger

• Suku Batak dan Suku Minangkabau

• Suku Betawi dan Suku Baduy

Lemahnya peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya daerah masing-masing bisa dilihat dari tren gaya hidup yang banyak budaya modern yang kebarat-baratan. Akibatnya, mereka kurang mengenal budaya daerah negeri sendiri apalagi bisa turut mempelajari dan melestarikannya.  Tujuan dari proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang bertema“Bhinneka Tunggal Ika” dengan topik “Pelestarian Budaya Nusantara” adalah membuat peserta didik sebagai generasi muda lebih sadar mengenai konsep dan praktik berkebhinnekaan, mengenal  budaya Nusantara, dan mencegah agar tidak diakui negara lain, mengenalkan keragaman budaya pada dunia serta melahirkan kesadaran untuk melestarikannya. Cuplikan diatas merupakan latar belakang penerapan Projek P5 SMA N 1 Purwoasri yang merupakan contoh gagasan solutif dalam penyelesaian konflik di masyarakat akibat keberagaman di Indonesia khususnya dalam ....

• Memberi kesempatan yang sama dalam segala bidang kehidupan

• Menjaga keseimbangan antara hak individu dan kepentingan publik

• Mendorong musyawarah dan kerja sama antarkelompok

• Meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap keberagaman

• Menghormati hak asasi manusia

Dalam penentuan kegiatan sepak bola di Desa Gemuh. Warga RW 1 mengusulkan waktu pelaksanaan pertandingan sepak bola antar-RW pada pagi hari, sementara warga RW 2 mengusulkan sore hari. Keduanya memiliki dasar dan pertimbangan masing-masing. Kemudian mereka melakukan musyawarah untuk mufakat. Akhirnya, kedua warga RW tersebut sepakat untuk melaksanakan kegiatan pada malam hari. Contoh tersebut merupakan penerapan cara agar tercipta harmonisasi dalam keberagaman khususnya ...

• Menerapkan kesadaran diri

• Sikap Menghargai perbedaan

• Sikap Toleransi

• Keteladanan

• Keadilan