TBL Kolaborasi 1 (Kelompok B)

TBL Kolaborasi 1 (Kelompok B)

University

6 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Soal Latihan Falsafah dan Teori Keperawatan

Soal Latihan Falsafah dan Teori Keperawatan

University

10 Qs

PostTest EOA dan IMS

PostTest EOA dan IMS

University

10 Qs

Farmakologi 2022

Farmakologi 2022

University

6 Qs

Quiz Keperawatan Medikal Bedah

Quiz Keperawatan Medikal Bedah

University

10 Qs

UTS KDKK

UTS KDKK

University

10 Qs

MODS dengan pendekatan transkultural dan psikososial

MODS dengan pendekatan transkultural dan psikososial

University

10 Qs

Mencongak Bersyama IKM

Mencongak Bersyama IKM

University

10 Qs

Pemeriksaan Jantung

Pemeriksaan Jantung

University

10 Qs

TBL Kolaborasi 1 (Kelompok B)

TBL Kolaborasi 1 (Kelompok B)

Assessment

Quiz

Education

University

Hard

Created by

melissa adiatman

Used 2+ times

FREE Resource

6 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Rudi, 19 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Palapa, karena mengalami cedera kepala pasca terjatuh dari motor. Paramedis ambulans yang membawa Rudi tidak sempat menginformasikan kondisi Rudi secara detail kepada perawat yang menerima Rudi karena banyaknya pasien gawat darurat di IGD. Dokter yang sedang tugas jaga hanya 1 orang.. Pasien Rudi tidak dapat berbicara dengan jelas. Dari mulutnya tercium bau minuman keras, sehingga dokter jaga dan perawat berpikir bahwa Rudi hanya mabuk dan mereka gagal mendeteksi bahaya cedera kepala yang dialami Rudi. Tambahan lagi Rudi berperilaku agresif, yang menguatkan indikasi bahwa dia mabuk (walaupun perilaku agresif ini juga bisa merupakan tanda cedera kepala berat). Rudi diberikan obat dan diobservasi di IGD. Secara berkala Rudi diperiksa oleh perawat. Setelah beberapa jam, perawat melihat bahwa respons motorik dan verbal Rudi menurun dan dia mencatat temuan ini di dalam rekam medis. Dokter jaga tidak secara rutin membaca rekam medis pasien dan mengandalkan komunikasi lisan dengan perawat. Enam jam setelah masuk IGD, Rudi meninggal.
Menurut anda, faktor apa yang paling berkontribusi terhadap masalah di atas?

Dokter jaga yang tidak membaca rekam medis pasien

IGD RS Palapa yang terlalu sibuk dengan pasien gawat darurat

Kurangnya tenaga medis yang bertugas di IGD RS Palapa

Perawat yang tidak menyampaikan informasi mengenai kondisi Rudi kepada dokter jaga

Tidak adanya sistem komunikasi menggunakan metode ISBAR maupun I pass the baton

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Di Puskesmas Matahari di suatu daerah terpencil, terdapat seorang dokter umum yang adalah kepala puskesmas. Petugas kesehatan lainnya adalah satu orang dokter gigi, satu orang perawat dan satu orang staf administrasi. Suatu kali, terdapat seorang pasien yang hendak menjalani prosedur pencabutan gigi. Dokter gigi didampingi oleh seorang perawat yang baru bekerja dua minggu di puskesmas tersebut. Perawat menanyakan kepada pasien tentang riwayat alergi obat-obatan selama ini saat bersama dengan dokter gigi di ruangan. Pasien menyampaikan bahwa ia pernah mengalami gatal-gatal saat minum obat anti nyeri, namun kejadiannya sudah sangat lama.  Saat prosedur cabut gigi sedang berjalan, pasien menjadi pucat dan berkeringat. Dokter gigi segera membaringkan pasien, memeriksa nadi pasien yang ternyata berdetak sangat cepat dan meminta perawat untuk mengambil peralatan emergensi serta meminta bantuan. Dokter gigi segera melakukan tindakan emergensi dan pasien dapat tertolong meskipun tindakan cabut gigi terpaksa ditunda.

Faktor mendasar apakah yang menyebabkan situasi kasus ini menjadi seperti di atas?

Komunikasi antar petugas yang tidak efektif

Kurangnya rasa kesejawatan antar anggota tim

Kepemimpinan kepala puskesmas yang kurang kuat

Kurang tepatnya pengambilan keputusan bersama oleh tim

Pemahaman yang tidak lengkap mengenai peran masing-masing

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Puskesmas Dahlia adalah Puskesmas kelurahan yang melayani sekitar 100.000 penduduk. Saat musim pancaroba seperti saat ini, kejadian demam berdarah di wilayah puskesmas tersebut meningkat namun belum termasuk Kejadian Luar Biasa. Tim Puskesmas terdiri dari 2 dokter, 1 dokter gigi, 2 perawat, 1 bidan, 1 apoteker, 1 ahli gizi, dan 1 staf administrasi. Seorang ahli kesehatan masyarakat baru saja direkrut satu bulan sebelum maraknya kasus demam berdarah. Dalam upaya menanggulangi kejadian demam berdarah di wilayah tersebut, tim puskesmas bekerjasama dengan tim kelurahan dan masyarakat untuk mengintensifkan pemeriksaan jentik nyamuk dan pengasapan. Selain itu, pelayanan poliklinik umum di Puskesmas masih berjalan seperti biasa dengan kasus yang sangat banyak sehingga tim pelayanan kesehatan sangat kewalahan.
Strategi di level interprofesional apakah yang dapat dilakukan ahli kesehatan masyarakat dalam kondisi di atas?

Mempelajari interaksi antara seluruh anggota tim dalam melakukan tugas di poliklinik dan di lapangan

Menjalankan penugasan dari kepala puskesmas untuk membantu tim kelurahan di lapangan bersama dengan tim ahli gizi dan bidan

Mengajak anggota tim untuk diskusikan peran masing-masing di poliklinik dan di lapangan yang dapat saling melengkapi bila diperlukan

Mengajukan diri untuk melakukan pengelolaan bahan habis pakai untuk penatalaksanaan kasus demam berdarah

Mengikuti staf administrasi dan perawat untuk melaksanakan tugas pemeriksaan pasien di poliklinik

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Dokter Badu sedang bertugas di IGD RS. Ia seorang dokter umum yang bertugas sebagai dokter jaga pada malam itu. Tiba-tiba seorang pasien datang diantar oleh polisi. Pasien ditemukan di tepi jalan dan diduga merupakan korban tabrak lari. Dokter Badu dibantu seorang perawat segera memeriksa keadaan pasien dan melakukan kontrol perdarahan. Setelah melakukan pemeriksaan dan perdarahan terkontrol, dr. Badu merencanakan sejumlah pemeriksaan laboratorium, dan ia meminta perawat segera mengambil sampel darah pasien. Sampel darah kemudian diproses oleh petugas laboratorium dan hasilnya disampaikan pada dr.Badu. Berdasarkan kecurigaan adanya fraktur (patah tulang) pada tungkai pasien, dr. Badu juga meminta pemeriksaan radiologi. Tak lama kemudian petugas radiologi datang untuk membawa pasien menjalani pemeriksaan di unit radiologi. Setelah pemeriksaan radiologis memastikan adanya fraktur dr. Badu menghubungi dokter bedah yang bertugas untuk menjelaskan kondisi pasien dan konsul mengenai tindakan yang perlu dilakukan.
Dapat digolongkan sebagai bentuk apakah batasan peran (role boundaries) yang terlihat pada kasus di atas?

Autonomous dan Interchangeable

Autonomous dan Differentiated

Collaborative dan Interchangeable

Collaborative dan Differentiated

Autonomous dan Dynamic

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Dini adalah seorang mahasiswa high-achiever yang menjadi ketua sebuah kelompok mahasiswa dalam modul kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan. Kelompok tersebut harus menyelesaikan laporan group project dalam 2 minggu dan mereka sudah sepakat untuk mengerjakan tanggung jawab masing-masing sesuai waktu yang disepakati. Menjelang waktu penyerahan tugas, terdapat tiga orang anggota kelompok yang tidak mengerjakan bagian tugasnya sehingga laporan tidak dapat diselesaikan sesuai waktunya. Dini tidak mau menanyakan mengapa ketiga orang temannya tersebut tidak mengerjakan bagian tugasnya karena menurutnya itu hanya membuang waktu dan tenaga. Dini hanya ingin fokus pada upaya penyelesaian laporan tepat pada waktunya, sehingga Dini kemudian meminta dua anggota lain mengambil alih bagian tugas tersebut. Kedua anggota ini sebenarnya malas dan enggan mendapat beban tambahan tugas karena mereka merasa sudah berkontribusi menyelesaikan bagian tugas mereka tepat waktu. Mereka sudah berusaha membahas hal ini dengan Dini, namun Dini tetap bersikeras untuk fokus menyelesaikan laporan kelompok tepat waktu.
Apa gaya manajemen konflik yang diterapkan Dini sebagai ketua kelompok?

Menghindar

Akomodatif

Kolaboratif

Kompetitif

Kompromi

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Malam hari seorang perempuan dewasa muda dibawa oleh orang tuanya ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit karena diduga mengkonsumsi satu botol obat parasetamol. Pada saat datang perempuan tersebut tidak mengakui, namun dokter meminta pemeriksaan kadar parasetamol dan asam salisilat dalam darah. Tidak lama setelah itu, petugas laboratorium menelpon perawat di UGD dan menyebut kadar obat dalam darah sebesar 1 (petugas terdiam sebentar) 56. Perawat mencatatnya sebagai 1,56. Dokter yang dilaporkan kemudian menyatakan bahwa pasien tidak perlu diberi perawatan karena kadarnya jauh di bawah ambang bahaya. Empat jam kemudian setelah shift dokter dan perawat di UGD sudah berganti, dikirimlah hasil tertulis laboratorium untuk pasien tersebut dan oleh perawat shift baru (malam) langsung dimasukkan ke dalam rekam mediknya. Keesokan paginya pasien dibawa kembali ke UGD karena ditemukan sudah tidak sadar di rumah dan ternyata setelah dilihat rekam medik pasien, dokter yang menangani pagi itu melihat bahwa kadar obat dalam darah 156 (jauh melebihi ambang normal).
Jika ditelusuri, apakah kegagalan komunikasi interprofesi yang terjadi pada kasus di atas?

Komunikasi yang terlambat

Komunikasi yang tujuannya tidak tercapai

Komunikasi yang tidak lengkap dan tidak akurat

Komunikasi yang tidak tersampaikan dengan baik

Komunikasi yang gagal melakukan rujukan dengan tepat