MALIN KUNDANG

Melihat ibunya yang tergolek lemah membuat tekad Malin semakin kuat untuk Merantau ketika ia dewasa nanti. Seiring berjalannya waktu maling kecil berubah menjadi seorang pemuda yang gagah ia merasa sudah waktunya untuk menggantikan ibunya untuk bekerja.

Alur dalam kutipan yang ditampilkan pada cerita fiksi tersebut adalah...

• alur maju

• alur mundur

• alur campuran

perhatikan kutipan cerita berdasarkan cerita yang ditampilkan!

Maling kundang : “kau siapa Aku tidak pernah punya ibu dekil dan miskin sepertimu?”

Tidak disangka Malin pun tidak mengakui ibunya, saat Ibunya mendekat mahalin segera mendorong ibunya hingga terjatuh.

Ibu Maling kundang : “Malin kenapa kau berubah nak”

Ia segera pergi meninggalkan ibunya yang tengah menangis, ibunya sangat kecewa dengan Malin ia segera mengangkat tangannya untuk berdoa

Tema dalam cerita tersebut adalah…..

• Kebaikan sang anak terhadap ibunya

• kedurhakaan terhadap orang tuanya

• sang maling kundang yang sukses menjadi saudagar kaya raya

Perhatikan kutipan cerpen berdasarkan cerita yang ditampilkan.

Ibu Maling kundang : “Selamat pagi Malin, Ibu pergi berjualan ikan dulu ya nak”

Maling kundang  : “Malin boleh ikut bantu?”

Malin kecil memang sangat rajin dan selalu menemani ibunya untuk berjualan ikan di pasar.

Ibu Maling kundang : “Tentu sayang”

Maling kundang  : “ikan segar ikan segar ayo bu silahkan dibeli ikan segarnya”.

meskipun masih kecil maling sangat pandai dalam berdagang.

Latar waktu dan tempat pada penggalan cerita diatas adalah…

• Pagi hari, pasar

• Sore hari, pasar

• Pagi hari, pelabuhan

Melihat ibunya yang tergolek lemah membuat tekad Malin semakin kuat untuk Merantau ketika ia dewasa nanti. Seiring berjalannya waktu maling kecil berubah menjadi seorang pemuda yang gagah ia merasa sudah waktunya untuk menggantikan ibunya untuk bekerja.

Ibu Maling kundang : “Apa kamu yakin nak untuk pergi merantau”.

Maling kundang  : “tentu Bu doakan Malin agar bisa sukses nantinya”.

Didalam cerita tersebut, tokoh Malin Kundang diatas merupakan tokoh yang berperan sebagai…

• tokoh utama

• tokoh pendukung

• semua benar

Bersama dengan Pemuda lainnya Malin pun mulai menaiki kapal sang Ibu mulai merelakan anak semata wayangnya itu untuk pergi merantau kapal yang membawa Malin pun telah pergi menjauh meninggalkan ibunya seorang diri. Selepas maling Pergi Merantau ibunya selalu merindukan anak semata wayangnya ia selalu teringat dengan Malin saat melihat lautan.

Latar tempat yang ditunjukkan pada cerita diatas adalah…

• Rumah

• Di hutan

• Pelabuhan

1) kau siapa Aku tidak pernah punya ibu dekil dan miskin sepertimu,

2) Ibu pasti lelah seharian berjualan di pasar,

3) Ibu maafkan aku bu

4) Malin pun tidak mengakui ibunya saat Ibunya mendekat mahalin segera mendorong ibunya hingga terjatuh

Bukti sifat durhaka tokoh maling kundang ditandai dengan kalimat nomor…

• (1) dan (4)

• (1) dan (3)

• (2) dan (4)

Pemuda : “ Permisi Bu Apakah anda Ibu dari Malin Kundang”

Ibu Maling kundang : “betul saya Ibu dari Malin Kundang”

Pemuda : “Malin saat ini menjadi saudagar kaya Bu, kabarnya esok hari dia bersama dengan saudagar lainnya akan berkunjung ke sini”

Ibu Maling kundang : “ malin, anakku Terima kasih ya Nak”

Pagi pun tiba ibu Malin segera berlari ke pelabuhan untuk menyambut anaknya

Ibu Maling kundang : “Malin anakku Aku sangat merindukanmu nak”

Berdasarkan kutipan cerita tersebut, sifat yang ditujukkan Ibu Malin Kundang saat berlari ke pelabuhan untuk melihat kapal Malin ialah…

• Egois dan Ingin memamerkan kepada orang lain bahwa dia memiliki anak kaya.

• Penyanyang dan Ingin memeluk rindu pada Malin.

•   Ingin marah kepada Malin karena tidak pernah memberi kabar.

Teriakan sang Ibu mampu membuat teman-teman malin kaget mereka pun bertanya keheranan.

Teman malin : “ha, bukannya orang tua Malin kaya raya”, Apakah dia benar ibumu Malin?”  

Maling kundang : “kau siapa Aku tidak pernah punya ibu dekil dan miskin sepertimu?”

Tidak disangka Malin pun tidak mengakui ibunya saat Ibunya mendekat mahalin segera mendorong ibunya hingga terjatuh

Didalam cerita tersebut, tokoh Pendukung dalam kutipan cerita diatas adalah….

• Malin Kundang

• Teman Malin

• Pelabuhan

Sesaat setelah berdoa langit yang tadinya cerah menjadi gelap pertanda akan terjadinya hujan badai kapal yang membawa maling terombang-ambing oleh hujan badai hingga membuat Malin terpental jauh ke sebuah pulau. Maling kundang : “Ibu maafkan aku bu”.

Bukti bahwa kutipan cerita tersebut berlatar tempat adalah…

• Ibu maafkan aku bu

• Langit yang tadinya cerah menjadi gelap

• Malin terpental jauh ke sebuah pulau

Malin terus menangis dan bersujud meminta maaf kepada ibunya namun permintaan maaf Malin sudah terlambat tak lama seluruh tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa digerakkan sama sekali.

Maling kundang : “Ibu tolong balikan Bu”. Seluruh tubuh maling berubah menjadi batu itu adalah hukuman yang harus diterimanya karena durhaka kepada orang tua

Amanat yang terkandung dalam cerita tersebut adalah…

• Janganlah mengabaikan kebaikan orang tua

• Janganlah durhaka terhadap orang tua apalagi terhadap ibu kita.

• Berjuanglah sampai engkau sukses