Perhatikan leks informasi berikut!
Gunung Merapi Kembali Erupsi: Hubungannya dengan Struktur Bumi Gunung Merapi di Yogyakarta, Indonesia, telah kembali mengalami erupsi pada hari Senin, memuntahkan abu vulkanik dan lava panas ke udara. Ini merupakan salah satu erupsi terbaru dalam serangkaian aktivitas vulkanik yang telah terjadi di wilayah ini selama beberapa tahun terakhir. Sebagai bagian dari penelitian ilmiah, para geolog dan vulkanolog di seluruh dunia telah berusaha memahami hubungan antara aktivitas Gunung Merapi dan struktur bumi di bawahnya. Salah satu faktor utama yang berperan adalah lokasi geografis Gunung Merapi, yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik, Jalur ini adalah wilayah yang dikenal dengan aktivitas gunung berapi dan gempa burni yang tinggi. Dalam struktur bumi, kerak bumi adalah tapisan teriuar yang paling kita kenal. Kerak ini terdiri dari kerak samudra dan kerak benua, yang berbeda dalam ketebalan dan komposisinya. Di bawah kerak adalah mantel, yang merupakan lapisan padat yang mencapai kedalaman sekitar 2,900 kilometer. Mantel adalah tempat di mana batuan dapat meleleh dan membentuk magma, yang dapat naik ke permukaan dan menciptakan letusan gunung berapi. Proses erupsi Gunung Merapi dimulai di dalam mantel, di mana batuan cair yang panas dapat menimbulkan tekanan dan retakan di kerak. Ketika tekanan ini dilepaskan secara tiba-tiba, itu dapat menyebabkan letusan gunung berapi dan gempa bumi. Oleh karena itu, Gunung Merapi adalah contoh yang menarik tentang bagaimana struktur bumi, termasuk kerak, mantel, dan inti, dapat memengaruhi aktivitas vulkanik yang kita saksikan di permukaan. Berdasarkan informasi tersebut, yang memicu erupsi gunung merapi dan gempa bumi adalah......