AKBI 2

Di bawah ini merupakan karakteristik metode harga pokok proses, kecuali

• Proses produksi bersifat kontinu (terus menerus)

• Produknya bersifat heterogen

• Laporan harga pokok produksi dibuat untuk setiap departemen pada akhir periode

• Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mengisi persediaan atau disebut juga berproduksi massa

Perbedaan yang pokok antara metode FIFO dan metode rata-rata adalah

• Perlakuan pada persediaan akhir produk dalam  proses

• Perlakuan produk rusak dan cacat

• Perlakuan pada jumlah biaya dari produk dalam proses awal

• Perlakuan penentuan jenis biaya produksi

Yang dimaksud dengan produk bersama adalah

• Produk yang diproduksi secara bersamaan oleh beberapa perusahaan

• Produk yang diproduksi secara bersamaan oleh beberapa departemen

• Produk yang diproduksi secara bersamaan dalam suatu proses produksi

• Produk yang diproduksi secara bersamaan dari beberapa bahan baku

Berikut ini merupakan tiga alternatif pendekatan yang dipakai sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama kepada setiap jenis produk yang dihasilkan, kecuali

• Metode Nilai Pasar/Nilai Jual

• Metode Unit Kuantitatif

• Metode Unit Kualitatif

• Metode Harga Pokok Per Unit

Produk yang mempunyai harga pasar relatif rendah setelah diproses secukupnya, dimasukkan sebagai

• Produk cacat

• Produk sampingan

• Produk bersama

• Produk cacat abnormal

Tujuan mengalokasikan biaya bersama adalah

• Untuk menghitung varian biaya produksi setiap jenis barang

• Untuk menentukan kelayakan biaya produksi

• Untuk menentukan anggaran biaya pemasaran

• Untuk menentukan kuantitas produk yang layak

Berikut ini merupakan pengakuan dalam Laporan Laba Rugi dari hasil penjualan produk sampingan, kecuali

• Menambah total biaya produksi

• Menambah hasil penjualan produk utama

• Menambah pendapat lain-lain

• Mengurangi harga pokok penjualan

PT. Canda Tawa menetapkan batas untuk barang yang cacat dan rusak sebesar 25%. Pada akhir periode diketahui terdapat unit yang lolos inspeksi adalah sebanyak 7.200 unit, maka yang menjadi normal loss adalah sebesar

• 2.500

• 1.670

• 1.800

• 7.200

PT. Hitam Putih menetapkan batas untuk barang yang cacat dan rusak sebesar 13%. Pada akhir periode diketahui terdapat 205 unit produk rusak, dan unit yang lolos inspeksi adalah sebanyak 1.500 unit, maka yang menjadi abnormal loss adalah sebesar

• 195

• 10

• 205

• 13

Diketahui data produksi PT. ADI, yaitu produk yang dihasilkan selama bulan Mei 2010 yaitu sejumlah 1.000 unit. Produk selesai yang ditransfer ke Gudang sebesar 800 unit. Produk dalam proses akhir 200 unit dengan tingkat penyelesaian BBB 100%, BTKL 70% dan BOP 50%. Berapakah unit ekuivalen BBB, BTKL, dan BOP?

• 1.000, 800, 500

• 1.000, 940, 900

• 900, 800, 500

• 500, 940, 1000