TRY OUT_PCK PPG-PRAJABATAN GELOMBANG 1

Pak Andi adalah seorang guru yang sedang menghadapi masalah dengan salah satu muridnya, Dika, yang sering berperilaku mengganggu di kelas. Pak Andi ingin menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman untuk semua siswa, termasuk Dika. Sebagai seorang guru yang berpusat pada peserta didik, Pak Andi memutuskan untuk menerapkan strategi pengelolaan perilaku yang efektif.

Berdasarkan teori perkembangan psikososial Erikson, bagaimana sebaiknya Pak Andi menangani perilaku Dika agar dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi perilaku mengganggu di kelas?

• Memberikan hukuman setiap kali Dika berperilaku negatif agar ia jera dan berhenti mengganggu.

  
  

•  Mengabaikan perilaku Dika dengan harapan ia akan bosan dan berhenti sendiri.

  
  

• Mengajak Dika berbicara secara pribadi untuk memahami penyebab perilakunya dan bekerja sama dalam mencari solusi yang sesuai.

  
  

• Memberikan penghargaan kepada teman-teman Dika yang berperilaku baik agar Dika merasa termotivasi untuk berubah.

  
  

Seorang guru di kelas VI memiliki seorang siswa bernama Andi yang sering menunjukkan perilaku sulit, seperti mengganggu teman sekelasnya, tidak mau mengikuti instruksi, dan sering berdebat dengan guru. Guru tersebut ingin menerapkan strategi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.

Berdasarkan pengetahuan tentang karakteristik peserta didik, analisis karakteristik peserta didik, teori perkembangan, pendekatan dan metode pembelajaran, teori-teori belajar, dan pendidikan yang berpihak pada anak, manakah strategi yang paling efektif untuk mengelola perilaku Andi?

•  Memberikan hukuman yang tegas setiap kali Andi berperilaku negatif agar ia jera.

  
  

• Mengabaikan perilaku negatif Andi dengan harapan ia akan bosan dan berhenti sendiri.

• Mencari tahu penyebab perilaku Andi melalui pendekatan personal, kemudian memberikan tugas yang menantang dan sesuai dengan minatnya.

  
  

• Memindahkan Andi ke kelas lain agar tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas tersebut.

  
  

Seorang guru di kelas 5 SD menghadapi seorang peserta didik yang sering mengganggu temannya saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik tersebut sering berbicara keras dan tidak mau mengikuti instruksi guru. Guru tersebut ingin menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Berdasarkan teori perkembangan psikososial Erikson, apa pendekatan terbaik yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengelola perilaku peserta didik tersebut?

• Memberikan hukuman fisik agar peserta didik merasa takut dan berhenti mengganggu temannya.

  
  

• Membuat peraturan kelas yang ketat dan memberikan sanksi tegas kepada peserta didik yang melanggar peraturan.

  
  

• Mengajak peserta didik tersebut berdiskusi secara pribadi, mengenali penyebab perilakunya, dan memberikan penghargaan ketika ia menunjukkan perubahan positif.

• Mengabaikan perilaku peserta didik tersebut agar ia menyadari sendiri bahwa perilakunya tidak pantas.

  
  

Seorang guru di sekolah menengah atas memiliki kelas dengan 30 peserta didik yang memiliki beragam latar belakang dan kemampuan akademis. Guru tersebut menyadari pentingnya memahami karakteristik setiap peserta didik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mengelola kelas secara efektif. Guru berencana untuk merancang strategi pembelajaran yang memungkinkan setiap peserta didik merasa dihargai, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan mencapai potensi maksimalnya. Guru tersebut mempertimbangkan berbagai cara untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik dan kebutuhan peserta didik sebelum menentukan strategi pengelolaan kelas yang tepat.

Apa langkah pertama yang sebaiknya diambil guru untuk memahami karakteristik dan kebutuhan peserta didik agar bisa mengelola kelas dengan efektif?

• Melakukan tes tertulis pada awal semester untuk mengukur kemampuan akademik peserta didik.

• Mengamati dan mencatat perilaku serta interaksi peserta didik dalam berbagai situasi pembelajaran. 

  
  

• Memberikan tugas rumah yang banyak untuk mengukur daya tangkap peserta didik. 

  
  

• Menanyakan kepada orang tua tentang perilaku dan kebiasaan peserta didik di rumah.

Seorang guru ingin menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman, dan berpusat pada peserta didik di kelasnya yang terdiri dari 25 peserta didik dengan berbagai karakteristik unik. Guru tersebut berencana untuk mengatur ruang kelas secara optimal agar setiap peserta didik merasa terlibat dan mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengetahui bahwa pengaturan fisik kelas dapat berpengaruh besar terhadap suasana kelas dan interaksi antara peserta didik. Setelah menganalisis berbagai pilihan, guru mempertimbangkan beberapa cara untuk menyusun meja dan kursi di kelasnya.

Berdasarkan analisis lingkungan belajar, bagaimana sebaiknya guru mengatur ruang kelas untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik?

• Menyusun meja dan kursi dalam bentuk lingkaran atau U untuk memfasilitasi diskusi dan interaksi antar peserta didik. 

  
  

• Menempatkan meja guru di tengah-tengah kelas untuk mengawasi seluruh peserta didik dengan mudah.  

  
  

• Menyusun meja dan kursi secara acak agar peserta didik bisa memilih tempat duduk sendiri.

• Menyusun meja dan kursi dalam barisan lurus menghadap papan tulis untuk memudahkan penjelasan guru.

  
  

Seorang guru di kelas XI SMA ingin menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Kelas tersebut memiliki peserta didik dengan beragam gaya belajar dan tingkat kemampuan yang berbeda. Guru tersebut berencana untuk mengubah metode pembelajaran dari yang tradisional menjadi lebih interaktif dan kolaboratif. Guru mempertimbangkan beberapa metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi keterlibatan aktif peserta didik dan memaksimalkan potensi belajar mereka.

Metode pembelajaran mana yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut?

• Metode ceramah dimana guru mendominasi pembelajaran dan memberikan semua informasi.

• Metode diskusi kelompok dimana peserta didik aktif berdiskusi dan menyelesaikan masalah bersama. 

  
  

• Metode drill dimana peserta didik melakukan latihan berulang-ulang untuk menguasai materi.

• Metode demonstrasi dimana guru memperagakan keterampilan di depan kelas dan peserta didik meniru.

Seorang guru ingin mengembangkan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik di kelasnya yang terdiri dari siswa-siswi dengan latar belakang dan kebutuhan yang beragam. Guru tersebut menyadari bahwa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik adalah kunci utama dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Untuk mencapai tujuan ini, guru merencanakan berbagai strategi yang dapat meningkatkan interaksi positif antara peserta didik dan menciptakan atmosfer yang kondusif dalam proses belajar mengajar.

Apa langkah yang paling tepat untuk guru mengembangkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik?

• Memperketat aturan disiplin di kelas dan memberlakukan sanksi tegas untuk pelanggaran. 

  
  

• Mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.

• Membuat peraturan yang lebih fleksibel untuk memfasilitasi kebutuhan individual peserta didik. 

  
  

• Membangun hubungan yang positif dan menghargai setiap peserta didik dalam interaksi sehari-hari.

  
  

Seorang guru ingin memastikan bahwa lingkungan pembelajaran di kelasnya benar-benar berpihak kepada anak-anak. Guru tersebut memahami bahwa pentingnya menciptakan suasana yang mendukung perkembangan peserta didik secara keseluruhan, termasuk faktor-faktor seperti keamanan psikologis dan emosional di kelas. Guru tersebut ingin menggunakan teori-teori belajar dan analisis lingkungan belajar untuk merancang strategi pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua peserta didik.

Bagaimana teori-teori belajar dapat membantu guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik?

• Dengan menggunakan pendekatan kognitif untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. 

  
  

• Dengan memperhatikan kebutuhan psikososial peserta didik sesuai dengan teori-teori perkembangan. 

  
  

• Dengan menerapkan teori behavioristik untuk memberikan penguatan terhadap perilaku positif.

• Dengan mengatur lingkungan fisik kelas sesuai dengan teori-teori kebutuhan dasar.

  
  

Seorang guru di SMP sedang menghadapi tantangan dalam mengelola lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didiknya. Beberapa peserta didik menunjukkan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan teman sekelasnya, yang menghambat proses belajar mereka. Guru ingin mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah ini dan memastikan setiap peserta didik merasa diterima dan termotivasi untuk belajar.

Bagaimana guru sebaiknya menggunakan pengetahuan tentang analisis lingkungan belajar untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik?

• Dengan menetapkan aturan yang ketat untuk mengendalikan interaksi antar peserta didik. 

  
  

• Dengan merancang kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi kerja sama dan saling pengertian di antara peserta didik. 

  
  

•  Dengan memberikan peran yang jelas kepada setiap peserta didik dalam kegiatan kelas. 

  
  

• Dengan menyesuaikan jadwal belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik.

  
  

Ibu Anisa adalah seorang guru mata pelajaran IPA yang profesional yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama. Ia sedang merancang asesmen untuk mengetahui pemahaman peserta didiknya terhadap materi yang baru saja diajarkan. Ia ingin mengembangkan asesmen yang berpusat pada peserta didik dan dapat mendorong mereka untuk berpikir kritis serta kreatif. Menurutmu, metode asesmen seperti apakah yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut?

• Menggunakan tes pilihan ganda yang standar untuk mengukur pengetahuan peserta didik.

  
  

• Memberikan tugas proyek di mana peserta didik harus membuat presentasi tentang aplikasi materi dalam kehidupan nyata.

  
  

• Menggunakan soal-soal isian singkat untuk menguji hafalan peserta didik.

• Melakukan ulangan harian dengan soal-soal esai yang sudah ditentukan jawabannya.