Perhatikan kutipan berikut!
Beredarnya kunci jawaban sudah menjadi masalah klasik yang terus terulang selama ujian
nasional (UN). Meski tak semua kunci yang beredar benar, hal tersebut memicu tindak
kecurangan di kalangan peserta ujian. Bahkan, ketika UN tak jadi syarat kelulusan lagi, masih
saja ditemukan kasus-kasus kunci jawaban dan bocoran soal.
Pada tahun 2016 di Jombang, peserta UN 2016 mendapat pesan berantai mengenai tawaran
kunci jawaban ujian nasional. Pesan tersebut beredar beberapa jam sebelum ujian dimulai.
Untuk bisa mendapatkan kunci jawaban tersebut, siswa dipatok harga Rp1,5 juta untuk
seluruh mata pelajaran.
Tak berhenti di situ, kecurangan juga ditemukan di Deliserdang, Sumatera Utara. Perwakilan
berbagai sekolah di Medan dan Deliserdang membeli kunci jawaban UN seharga Rp8 juta
untuk semua mata pelajaran pada UN 2016. Oknum yang terlibat dalam penyebaran kunci
jawaban UN di Sumut menyebut kunci jawaban dengan kode "vitamin". Oleh sekolah, kunci
jawaban UN tersebut disebar ke siswa agar mereka meraih nilai tinggi dalam UN 2016.
Bentuk kecurangan lain adalah pada pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Siswa di Yogyakarta melakukan aksi curang pada UN 2016 dengan memotret dan
menyebarkan soal ujian yang sedang dikerjakannya ke chatroom Line. Anggota chatroom
tersebut kemudian bersama-sama menyelesaikan soal. Kasus tersebut terkuak setelah salah
seorang siswa yang juga menjadi anggota di grup Line tersebut melapor ke Ombudsman.
Wurinanda, Iradhatie. (10 APril 2016). Beragam Kecurangan UN Terulang Setiap Tahun. Diadaptasi dari
https://edukasi.okezone.com/
Kutipan berita tersebut termasuk ke dalam jenis berita ....