Quiz Aspek 1 : PIPAS X AKL 1

Quiz Aspek 1 : PIPAS X AKL 1

10th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Makhluk Hidup & Zat Perubahannya

Makhluk Hidup & Zat Perubahannya

10th Grade

15 Qs

Quis Projek IPAS

Quis Projek IPAS

10th Grade

15 Qs

Komponen Ekosistem dan perubahan lingkungan

Komponen Ekosistem dan perubahan lingkungan

7th Grade - University

10 Qs

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

10th Grade

11 Qs

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

10th Grade

15 Qs

Mahluk Hidup & Lingkungannya Bagian 1

Mahluk Hidup & Lingkungannya Bagian 1

10th Grade

15 Qs

Remedial PSTS

Remedial PSTS

7th Grade - University

15 Qs

POST TES MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

POST TES MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

10th Grade

10 Qs

Quiz Aspek 1 : PIPAS X AKL 1

Quiz Aspek 1 : PIPAS X AKL 1

Assessment

Quiz

Science

10th Grade

Hard

Created by

Guntoro Yekti

Used 1+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Hama tikus dilaporkan menyerang area area persawahan di sejumlah desa wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masifnya serangan tikus ini dikhawatirkan petani membuat tanaman padi puso atau gagal panen. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, menjelaskan, hama tikus itu menyerang sawah di wilayah Desa Karangmulya, Karanganyar, Wirapanjunan, Wirakanan dan Parean Girang. Sawah yang diserang tikus itu sudah ditanami padi, yang usianya kini sekitar 30 hari-45 hari. “Luasan area yang terserang tikus ada sekitar seribu hektare,” ujar Waryono kepada Republika, Selasa (18/7/2023). Menurut Waryono, serangan hama tikus terjadi sejak setengah bulan yang lalu sampai sekarang ini. Jika tidak bisa teratasi, kata dia, bisa menyebabkan tanaman padi petani mengalami puso. Waryono mengatakan, para petani terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus ini. Seperti melakukan gropyokan, pengemposan, sampai pemberian racun tikus. Namun, semua upaya itu disebut belum membuahkan hasil yang diharapkan. Serangan tikus masih terjadi secara masif. “Padahal saya setiap hari operasi (pembasmian) tikus, tapi tikus masih saja banyak,” kata Waryono. Menurut Waryono, serangan hama tikus memang biasanya lebih ganas saat musim kemarau. Pasalnya, kata dia, tidak semua area persawahan ditanami padi, sehingga tikus menyerang sawah yang ada tanaman padinya. “Ya enggak tahu ini bagaimana cara mengatasinya. Petani dibikin pusing oleh tikus,” kata Waryono. Jika hama tikus tidak segera dikendalikan, dampak apa yang paling mungkin terjadi pada sektor pertanian di Kecamatan Kandanghaur?

Meningkatnya biaya operasional pertanian
Kenaikan harga beras di pasar lokal
Penurunan kualitas hasil panen
Peningkatan kerusakan infrastruktur irigasi
Munculnya serangan hama lain

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Hama tikus dilaporkan menyerang area area persawahan di sejumlah desa wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masifnya serangan tikus ini dikhawatirkan petani membuat tanaman padi puso atau gagal panen. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, menjelaskan, hama tikus itu menyerang sawah di wilayah Desa Karangmulya, Karanganyar, Wirapanjunan, Wirakanan dan Parean Girang. Sawah yang diserang tikus itu sudah ditanami padi, yang usianya kini sekitar 30 hari-45 hari. “Luasan area yang terserang tikus ada sekitar seribu hektare,” ujar Waryono kepada Republika, Selasa (18/7/2023). Menurut Waryono, serangan hama tikus terjadi sejak setengah bulan yang lalu sampai sekarang ini. Jika tidak bisa teratasi, kata dia, bisa menyebabkan tanaman padi petani mengalami puso. Waryono mengatakan, para petani terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus ini. Seperti melakukan gropyokan, pengemposan, sampai pemberian racun tikus. Namun, semua upaya itu disebut belum membuahkan hasil yang diharapkan. Serangan tikus masih terjadi secara masif. “Padahal saya setiap hari operasi (pembasmian) tikus, tapi tikus masih saja banyak,” kata Waryono. Menurut Waryono, serangan hama tikus memang biasanya lebih ganas saat musim kemarau. Pasalnya, kata dia, tidak semua area persawahan ditanami padi, sehingga tikus menyerang sawah yang ada tanaman padinya. “Ya enggak tahu ini bagaimana cara mengatasinya. Petani dibikin pusing oleh tikus,” kata Waryono. Para petani di Kecamatan Kandanghaur telah melakukan berbagai metode pengendalian hama tikus. Jika Anda diminta untuk menyarankan strategi baru yang lebih efektif, metode apa yang paling mungkin berhasil?

Penggunaan pestisida kimia yang lebih kuat
Introduksi predator alami tikus
Penggunaan jaring penangkap tikus
Pengeringan lahan sawah sementara
Penghentian sementara penanaman padi

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Hama tikus dilaporkan menyerang area area persawahan di sejumlah desa wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Masifnya serangan tikus ini dikhawatirkan petani membuat tanaman padi puso atau gagal panen. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono, menjelaskan, hama tikus itu menyerang sawah di wilayah Desa Karangmulya, Karanganyar, Wirapanjunan, Wirakanan dan Parean Girang. Sawah yang diserang tikus itu sudah ditanami padi, yang usianya kini sekitar 30 hari-45 hari. “Luasan area yang terserang tikus ada sekitar seribu hektare,” ujar Waryono kepada Republika, Selasa (18/7/2023). Menurut Waryono, serangan hama tikus terjadi sejak setengah bulan yang lalu sampai sekarang ini. Jika tidak bisa teratasi, kata dia, bisa menyebabkan tanaman padi petani mengalami puso. Waryono mengatakan, para petani terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus ini. Seperti melakukan gropyokan, pengemposan, sampai pemberian racun tikus. Namun, semua upaya itu disebut belum membuahkan hasil yang diharapkan. Serangan tikus masih terjadi secara masif. “Padahal saya setiap hari operasi (pembasmian) tikus, tapi tikus masih saja banyak,” kata Waryono. Menurut Waryono, serangan hama tikus memang biasanya lebih ganas saat musim kemarau. Pasalnya, kata dia, tidak semua area persawahan ditanami padi, sehingga tikus menyerang sawah yang ada tanaman padinya. “Ya enggak tahu ini bagaimana cara mengatasinya. Petani dibikin pusing oleh tikus,” kata Waryono. Seandainya Anda adalah seorang pemimpin di Kecamatan Kandanghaur, langkah jangka panjang apa yang akan Anda prioritaskan untuk mencegah serangan hama tikus di masa mendatang?

Pemberian subsidi racun tikus kepada petani
Pelatihan intensif bagi petani tentang metode pengendalian hama
Pembangunan gudang penyimpanan padi yang lebih aman
Rekayasa genetika pada padi agar tahan terhadap hama
Kerjasama dengan perguruan tinggi untuk riset pengendalian hama

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

DETIKCOM, Jakarta - Detikers mungkin cukup sering mendengar kabar kepunahan suatu spesies hewan tertentu. Faktanya, ada sebuah laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa hampir separuh spesies hewan di dunia mengalami penurunan populasi. Para ilmuwan menyatakan, anjloknya populasi hewan secara dominan karena menurunnya habitat mereka akibat aktivitas manusia. Hal ini mengarah pada apa yang disebut sebagai "krisis kepunahan antroposen". Laporan tersebut juga telah diunggah ke jurnal Biological Reviews dengan judul "More Losers than Winners: Investigating Anthropocene Defaunation through the Diversity of Population Trends". Secara konvensional, angka kepunahan memang dapat ditelusuri dengan Daftar Merah Union for the Conservation of Nature (IUCN). Jika berdasarkan daftar tersebut, sekitar 28 persen makhluk hidup terancam punah. Bagaimana aktivitas manusia berperan dalam penurunan populasi hewan?

Mengurangi sumber makanan alami hewan
Mempercepat reproduksi spesies invasif
Memperluas daerah jelajah hewan liar
Menghilangkan ancaman predator alami
Menyebabkan hewan beradaptasi lebih cepat dengan lingkungan baru

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

DETIKCOM, Jakarta - Detikers mungkin cukup sering mendengar kabar kepunahan suatu spesies hewan tertentu. Faktanya, ada sebuah laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa hampir separuh spesies hewan di dunia mengalami penurunan populasi. Para ilmuwan menyatakan, anjloknya populasi hewan secara dominan karena menurunnya habitat mereka akibat aktivitas manusia. Hal ini mengarah pada apa yang disebut sebagai "krisis kepunahan antroposen". Laporan tersebut juga telah diunggah ke jurnal Biological Reviews dengan judul "More Losers than Winners: Investigating Anthropocene Defaunation through the Diversity of Population Trends". Secara konvensional, angka kepunahan memang dapat ditelusuri dengan Daftar Merah Union for the Conservation of Nature (IUCN). Jika berdasarkan daftar tersebut, sekitar 28 persen makhluk hidup terancam punah. Jika tren penurunan populasi hewan terus berlanjut, bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi ekosistem global?

Meningkatnya stabilitas ekosistem secara keseluruhan
Pengurangan keanekaragaman hayati yang mendukung keseimbangan ekosistem
Peningkatan jumlah spesies yang beradaptasi dengan cepat
Percepatan regenerasi hutan dan daerah alam liar lainnya
Pengurangan tekanan lingkungan yang menguntungkan spesies tertentu

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

DETIKCOM, Jakarta - Detikers mungkin cukup sering mendengar kabar kepunahan suatu spesies hewan tertentu. Faktanya, ada sebuah laporan baru-baru ini yang menunjukkan bahwa hampir separuh spesies hewan di dunia mengalami penurunan populasi. Para ilmuwan menyatakan, anjloknya populasi hewan secara dominan karena menurunnya habitat mereka akibat aktivitas manusia. Hal ini mengarah pada apa yang disebut sebagai "krisis kepunahan antroposen". Laporan tersebut juga telah diunggah ke jurnal Biological Reviews dengan judul "More Losers than Winners: Investigating Anthropocene Defaunation through the Diversity of Population Trends". Secara konvensional, angka kepunahan memang dapat ditelusuri dengan Daftar Merah Union for the Conservation of Nature (IUCN). Jika berdasarkan daftar tersebut, sekitar 28 persen makhluk hidup terancam punah. Apa strategi yang paling efektif untuk mengatasi krisis kepunahan antroposen?

Meningkatkan produksi pangan melalui ekspansi lahan pertanian
Membiarkan alam pulih tanpa intervensi manusia
Melindungi dan merestorasi habitat alami hewan
Menyebarkan spesies hewan ke habitat yang belum terganggu
Mengurangi populasi manusia untuk mengurangi dampak lingkungan

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Nyaris Separuh Spesies Anjlok Guna memberikan gambaran lebih terhadap situasi ini, para peneliti menganalisis perubahan kepadatan populasi 71 ribu spesies. Mereka terdiri atas mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, dan serangga. Berdasarkan apa yang dipelajari, 48 persen spesies saat ini mengalami penurunan populasi, 49 persen stabil, dan hanya 3 persen yang populasinya meningkat. "Metode baru penelitian dan analisis berskala global memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat penurunan hayati, yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode konvensional/tradisional," kata penulis studi, Dr Daniel Pincheira-Donoso dalam pernyataan, dikutip dari IFL Science. "Hampir separuh binatang di Bumi yang dianalisis, tengah mengalami penurunan populasi," tambah rekannya, Catherine Finn. "Parahnya lagi, banyak spesies binatang yang dikira tidak terancam punah, justru ternyata makin menurun jumlahnya," tambahnya. Ada 33 persen spesies yang dikategorikan sebagai tidak terancam punah oleh Daftar Merah IUCN, ternyata justru mengalami penurunan. Ini memperlihatkan, banyak spesies hewan yang dikategorikan aman, mungkin justru populasinya turun. "Jika tren seperti ini tetap berlanjut, 2.136 spesies lain bisa terancam punah dalam waktu dekat," ungkap para peneliti. Mereka mencatat, populasi hewan merosot ke skala yang lebih besar di wilayah tropis. Sementara, populasi yang stabil dan meningkat justru terjadi di wilayah beriklim sedang. Para ahli pun menemukan bahwa beberapa grup taksonomi menghadapi ancaman lebih besar dari yang lain. Ada 63 persen spesies amfibi yang menurun, dibandingkan 28 persen reptil. "Tingkat penurunan populasi hewan melebihi jumlah pertumbuhan populasi, dengan margin yang mengkhawatirkan," kata para peneliti. Secara keseluruhan, mereka mengatakan penemuan ini menunjukkan sinyal bahwa keanekaragaman hayati di Bumi sedang memasuki "kepunahan massal ke-6". Di samping itu, fungsi dan heterogenitas ekosistem, ketahanan biodiversitas, dan kesejahteraan manusia berada dalam ancaman yang meningkat. Berdasarkan analisis di atas, apa akibat utama dari penemuan ini terhadap ekosistem global?

Penurunan populasi spesies tertentu dapat meningkatkan populasi spesies lainnya.
Stabilitas ekosistem global terancam karena kehilangan keanekaragaman hayati.
Penurunan populasi tidak berdampak signifikan pada keseimbangan ekosistem.
Hanya spesies di wilayah tropis yang terpengaruh oleh penurunan populasi.
Kesejahteraan manusia tidak akan terpengaruh oleh perubahan populasi spesies.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?