ANBK LITERASI

ANBK LITERASI

8th Grade

12 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Bab 3 Ekspresi Diri melalui Hobi

Bab 3 Ekspresi Diri melalui Hobi

5th Grade - University

15 Qs

Materi Pantun

Materi Pantun

6th Grade - University

10 Qs

ANBK Literasi

ANBK Literasi

8th Grade

15 Qs

Tamyiz Level 3 QUIZ 10

Tamyiz Level 3 QUIZ 10

7th Grade - Professional Development

10 Qs

Tamyiz Level 6 QUIZ 2 hlm 28

Tamyiz Level 6 QUIZ 2 hlm 28

7th Grade - Professional Development

10 Qs

Ice Breaking

Ice Breaking

8th Grade

7 Qs

Kalimat Penyelesaian

Kalimat Penyelesaian

5th - 12th Grade

15 Qs

Bermain kata dan huruf kapital

Bermain kata dan huruf kapital

6th - 9th Grade

15 Qs

ANBK LITERASI

ANBK LITERASI

Assessment

Quiz

World Languages

8th Grade

Hard

Created by

Eka Dewi

Used 17+ times

FREE Resource

12 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 8 pts

Media Image

Wacana 1: Yogyakarta dan Kekhasan Jajanannya

Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti adrem,clorot, geplak, kipo,  yangko  dan  masih  banyak  yang  lainnya.  Adrem  menurut  beberapa  sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi  di  Pedukuhan  Wirosutan,  Sanden,  Bantul.  Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.

 

Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia  memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.

 

Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya  clorot.  Rasanya  yang  manis  dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika  ada kegiatan.

 

Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.

 

Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya,  kue  ini  tidak  memiliki  nama.  Namun,  karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal  dari  kalimat  tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo,  kemudian  berkembang menjadi akronim kipo.

 

Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa  aslinya  berisi  campuran  cincangan  kacang,  seperti kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu,  Kotagede  merupakan  ibukota  Kerajaan  Mataram  Islam.  Di  kota  inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.

Berdasarkan teks tersebut, jajanan apa yang dapat bertahan cukup lama pernah dijadikan bekal bergerilya oleh Pangeran Diponegoro?

Adrem

Cenil

Yongkong

Clorot

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 8 pts

Media Image

Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti  adrem,clorot, geplak, kipo,  yangko  dan  masih  banyak  yang  lainnya.  Adrem  menurut  beberapa  sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi  di  Pedukuhan  Wirosutan,  Sanden,  Bantul.  Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.

Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia  memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.

Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya  clorot.  Rasanya  yang  manis  dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika  ada kegiatan.

Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.

Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya,  kue  ini  tidak  memiliki  nama.  Namun,  karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal  dari  kalimat  tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo,  kemudian  berkembang menjadi akronim kipo.

Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa  aslinya  berisi  campuran  cincangan  kacang,  seperti  kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu,  Kota gede  merupakan  ibukota  Kerajaan  Mataram  Islam.  Di  kota  inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.

Aneka jajanan pasar dari Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar!

Adrem memiliki warna cokelat tua dan bentuknya menyerupai kuncup bunga sebelum  mekar.

Clorot merupakan salah satu jajanan pasar yang bentuknya kerucut seperti trompet.

Geplak berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci yang juga menjadi bekal para raja-raja.

Kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede yang bentuknya mirip biji petai.

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 8 pts

Media Image

Perhatikan kutipan teks berikut! 

Wacana 1: Yogyakarta dan Kekhasan Jajanannya

Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti  adrem,clorot, geplak, kipo,  yangko  dan  masih  banyak  yang  lainnya.  Adrem  menurut  beberapa  sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi  di  Pedukuhan  Wirosutan,  Sanden,  Bantul.  Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.

Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia  memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.

Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya  clorot.  Rasanya  yang  manis  dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika  ada kegiatan.

Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.

Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya,  kue  ini  tidak  memiliki  nama.  Namun,  karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal  dari  kalimat  tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo,  kemudian  berkembang menjadi akronim kipo.

Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa  aslinya  berisi  campuran  cincangan  kacang,  seperti  kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu,  Kota gede  merupakan  ibukota  Kerajaan  Mataram  Islam.  Di  kota  inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.

Makanan khas apa dari Yogyakarta yang saat ini telah mengalami perubahan rasa? Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar?

Cenil

Geplak

Kipo

Yongkong

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 8 pts

Media Image

Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.

“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.

Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.

“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan  tampak  sedih,  prestasi  menurun,  sering  mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.

“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?

1.    Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.

2.    Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.

3.    Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.

4.    Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.

5.    Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.

Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.

Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!

Mengapa Ibu mengatakan kalau aku adalah korban perundungan?

Ibu memperhatikan perubahan sikapku beberapa hari ini seperti pemurung,

pendiam, dan enggan ke sekolah.

Ibu tahu setelah sepulang sekolah ada luka memar di pipiku dan bajuku juga

sobek di beberapa bagian.

Ibu sering melihatku murung, menutup diri, dan mengurung diri di dalam kamar

sepulang aku sekolah.

Ibu memperhatikan perubahan perilakuku yang menjadi pendiam dan takut

menghadapi beberapa hal

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 7 pts

Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.

“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.

Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.

“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan  tampak  sedih,  prestasi  menurun,  sering  mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.

“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?

1.    Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.

2.    Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.

3.    Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.

4.    Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.

5.    Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.

Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.

Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!

Bagaimana cara menghadapi perundungan? Berilah tanda centang (V) pada jawaban yang benar.

Bersikap terbuka kepada orang tua dengan selalu bercerita tentang apa yang kita alami.

Tidak melapor kepada guru kelas karena membuat kita terkucilkan terus menerus.

Sebaiknya kita selalu bersama dengan teman-teman yang lain saat pergi

Bersikap biasa, tidak perlu takut apabila berpapasan dengan pelaku perundungan.

6.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 7 pts

Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.

“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.

Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.

“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan  tampak  sedih,  prestasi  menurun,  sering  mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.

“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?

1       Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.

2       Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.

3       Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.

4       Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.

5       Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.

Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.

Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!

Anak laki-laki dalam infografis tersebut menggambarkan seseorang yang mengalami perundungan. Apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan perundungan fisik terhadap dirinya?Berilah tanda centang (V) pada jawaban benar.

Menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tua.

Memberitahukan kepada teman sebayanya tentang apa yang dia alami.

Bersikap tenang dan menjauh apabila bertemu dengan pelaku perundungan.

Saat bepergian selalu mengajak teman dan jangan pergi sendirian.

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 7 pts

Media Image

Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.

“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.

Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.

“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan  tampak  sedih,  prestasi  menurun,  sering  mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.

“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?

1       Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.

2       Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.

3       Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.

4       Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.

5       Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.

Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.

Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!

Menurutmu infografis dalam teks tersebut sudah tepat atau belum? Berilah tanda centang pada jawaban yang benar

Infografis dalam teks tersebut sudah sesuai karena infografis tersebut bersifat untuk memperjelas isi teks tentang perundungan.

Infografis kurang sesuai dengan teks karena seharusnya infografis yang disajikan berupa efek dan cara pencegahan perundungan.

Infografis sudah sesuai dengan isi teks yang menjelaskan tentang perundungan fisik yang dialami oleh seorang anak di sekolah.

Infografis sesuai dengan teks karena menjelaskan tentang macam-macam perundungan agar pembaca menghindari perundungan.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?