ANBK LITERASI

Quiz
•
World Languages
•
8th Grade
•
Hard
Eka Dewi
Used 22+ times
FREE Resource
12 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 8 pts
Wacana 1: Yogyakarta dan Kekhasan Jajanannya
Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti adrem,clorot, geplak, kipo, yangko dan masih banyak yang lainnya. Adrem menurut beberapa sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi di Pedukuhan Wirosutan, Sanden, Bantul. Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.
Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya clorot. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika ada kegiatan.
Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.
Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya, kue ini tidak memiliki nama. Namun, karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal dari kalimat tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo, kemudian berkembang menjadi akronim kipo.
Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa aslinya berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu, Kotagede merupakan ibukota Kerajaan Mataram Islam. Di kota inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.
Berdasarkan teks tersebut, jajanan apa yang dapat bertahan cukup lama pernah dijadikan bekal bergerilya oleh Pangeran Diponegoro?
Adrem
Cenil
Yongkong
Clorot
2.
MULTIPLE SELECT QUESTION
3 mins • 8 pts
Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti adrem,clorot, geplak, kipo, yangko dan masih banyak yang lainnya. Adrem menurut beberapa sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi di Pedukuhan Wirosutan, Sanden, Bantul. Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.
Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya clorot. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika ada kegiatan.
Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.
Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya, kue ini tidak memiliki nama. Namun, karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal dari kalimat tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo, kemudian berkembang menjadi akronim kipo.
Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa aslinya berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu, Kota gede merupakan ibukota Kerajaan Mataram Islam. Di kota inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.
Aneka jajanan pasar dari Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar!
Adrem memiliki warna cokelat tua dan bentuknya menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
Clorot merupakan salah satu jajanan pasar yang bentuknya kerucut seperti trompet.
Geplak berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci yang juga menjadi bekal para raja-raja.
Kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede yang bentuknya mirip biji petai.
3.
MULTIPLE SELECT QUESTION
3 mins • 8 pts
Perhatikan kutipan teks berikut!
Wacana 1: Yogyakarta dan Kekhasan Jajanannya
Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya karena kekhasannya. Sama halnya dengan jajanan pasarnya. Seperti adrem,clorot, geplak, kipo, yangko dan masih banyak yang lainnya. Adrem menurut beberapa sumber, sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram kuno. Warga menjadikan adrem sebagai teman minum teh tawar pahit atau minuman hangat lainnya. Makanan ini banyak diproduksi di Pedukuhan Wirosutan, Sanden, Bantul. Adrem memiliki rasa yang manis bercampur gurih, sebagaimana makanan tradisional Jawa pada umumnya. Salah satu keunikannya adalah warna dan bentuknya. Warna khasnya adalah cokelat tua dan jika diperhatikan, jajanan ini menyerupai kuncup bunga sebelum mekar.
Selanjutnya, cenil cukup dikenal oleh masyarakat perdesaan di Yogyakarta. Ia memiliki cita rasa yang manis dan gurih, terbuat dari gula pasir dan parutan kelapa. Cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan. Secara filosofis, cenil ini menggambarkan bahwa orang Jawa memiliki sifat persaudaraan yang erat dan sulit dipecah- belah. Tempat cenil biasanya menggunakan pincuk daun pisang. Pincuk singkatan dari bahasa Jawa ‘pinten- pinten cukup’ atau ‘berapa pun cukup’. Ini menunjukkan, manusia dalam keadaan apa pun harus bersyukur dan merasa cukup.
Jajanan pasar ini bentuknya unik, seperti trompet tahun baru, namanya clorot. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal memberikan cita rasa yang khas. Cara memasaknya pun sangat mudah, hanya dikukus. Bungkus clorot terbuat dari janur yang dibuat kerucut seperti trompet. Dalam “trompet” inilah diisikan adonan. Makanan ini pernah menjadi camilan favorit para wali di Pulau Jawa bagian pesisir utara. Pada sekitar abad ke- 15 hingga abad ke-16, wilayah tersebut menjadi tempat dakwah para wali. Clorot, yang telah menjadi makanan masyarakat setempat, sering menjadi suguhan para wali ketika berkunjung ke rumah warga atau ketika ada kegiatan.
Makanan khas ini namanya geplak. Konon, makanan ini diawali ketika itu daging kelapa, bahan pembuat geplak, dan tebu yang diolah untuk menjadi gula sangat berlimpah. Awalnya geplak tampil hanya dua warna saja. Jika menggunakan gula tebu, geplak berwarna putih-kelabu, sedangkan jika memakai gula kelapa, geplak berwarna cokelat. Saat ini, geplak tampil berwarna-warni dengan rasa yang variatif, misalnya rasa jahe, durian, strawberry, dan kacang.
Ada dua makanan lagi yang menarik yaitu kipo dan yangko. Namanya terdengar lucu. Seperti melafalkan salah satu bahasa gaul, yaitu kepo yang artinya ‘ingin tahu’. Namun, kipo adalah nama jajanan pasar dari Kotagede. Bentuknya mirip biji petai. Konon, pada masa lalu kipo sudah dibuat di Kotagede. Banyak orang yang menyukai makanan ini, termasuk para prajurit Mataram. Pada awalnya, kue ini tidak memiliki nama. Namun, karena rasanya yang lezat, keberadaanya makin dikenal warga. Konon ceritanya, kipo berasal dari kalimat tanya berbahasa Jawa tersebut adalah iki opo?, artinya ‘ini apa? Dari kalimat tanya iki opo, kemudian berkembang menjadi akronim kipo.
Selanjutnya makanan yangko, berasal dari Kotagede. Rasa aslinya berisi campuran cincangan kacang, seperti kue moci. Bedanya, kue moci lebih lembek dan kenyal. Saat ini, yangko juga memiliki rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Dahulu, Kota gede merupakan ibukota Kerajaan Mataram Islam. Di kota inilah sejarah yangko bermula. Saat itu, yangko dikenal sebagai makanan raja-raja atau para priyayi. Menurut cerita, yangko pernah dijadikan bekal oleh Pangeran Diponegoro saat bergerilya, karena dapat bertahan cukup lama.
Makanan khas apa dari Yogyakarta yang saat ini telah mengalami perubahan rasa? Berilah tanda centang (√) pada pernyataan yang benar?
Cenil
Geplak
Kipo
Yongkong
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 8 pts
Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.
“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.
Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.
“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.
“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?
1. Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.
2. Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.
3. Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.
4. Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.
5. Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.
Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.
Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!
Mengapa Ibu mengatakan kalau aku adalah korban perundungan?
Ibu memperhatikan perubahan sikapku beberapa hari ini seperti pemurung,
pendiam, dan enggan ke sekolah.
Ibu tahu setelah sepulang sekolah ada luka memar di pipiku dan bajuku juga
sobek di beberapa bagian.
Ibu sering melihatku murung, menutup diri, dan mengurung diri di dalam kamar
sepulang aku sekolah.
Ibu memperhatikan perubahan perilakuku yang menjadi pendiam dan takut
menghadapi beberapa hal
5.
MULTIPLE SELECT QUESTION
3 mins • 7 pts
Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.
“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.
Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.
“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.
“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?
1. Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.
2. Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.
3. Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.
4. Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.
5. Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.
Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.
Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!
Bagaimana cara menghadapi perundungan? Berilah tanda centang (V) pada jawaban yang benar.
Bersikap terbuka kepada orang tua dengan selalu bercerita tentang apa yang kita alami.
Tidak melapor kepada guru kelas karena membuat kita terkucilkan terus menerus.
Sebaiknya kita selalu bersama dengan teman-teman yang lain saat pergi
Bersikap biasa, tidak perlu takut apabila berpapasan dengan pelaku perundungan.
6.
MULTIPLE SELECT QUESTION
3 mins • 7 pts
Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.
“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.
Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.
“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.
“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?
1 Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.
2 Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.
3 Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.
4 Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.
5 Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.
Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.
Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!
Anak laki-laki dalam infografis tersebut menggambarkan seseorang yang mengalami perundungan. Apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan perundungan fisik terhadap dirinya?Berilah tanda centang (V) pada jawaban benar.
Menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tua.
Memberitahukan kepada teman sebayanya tentang apa yang dia alami.
Bersikap tenang dan menjauh apabila bertemu dengan pelaku perundungan.
Saat bepergian selalu mengajak teman dan jangan pergi sendirian.
7.
MULTIPLE SELECT QUESTION
3 mins • 7 pts
Oh, hari ini aku sedih sekali. Hal itu bermula ketika aku tanpa sengaja menumpahkan minuman seorang kakak kelas. Aku segera minta maaf, tapi dia sangat marah lalu memukulku. Dan hari ini, ia kembali mengejekku.
“Ada apa, sayang? Ayo ceritakan kepada ibu.” tanya ibu dengan lembut. Aku segera menghapus air mata. Akhirnya aku ceritakan semua masalah itu kepada ibu.
Kata ibu, beliau khawatir jika aku dirundung. Ibu menjelaskan perundungan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok untuk menyakiti fisik atau psikologis orang lain.
“Lalu, darimana ibu tahu bahwa aku adalah korban perundungan?” tanyaku heran. Ibu tersenyum dan berkata bahwa beliau mengamati perubahanku beberapa hari ini, seperti enggan ke sekolah, tiba-tiba menjadi pendiam, pemurung dan mudah tersinggung, aku menutup diri dan tampak sedih, prestasi menurun, sering mengamati luka, baju sobek atau barang hilang. Ya, memang ada luka memar di pipiku. Ternyata itu semua adalah tanda- tanda korban perundungan.
“Perundungan ini harus dihentikan dan kamu harus mengambil tindakan!” Ucap ibu tegas. Apa yang harus aku lakukan?
1 Ibu mengatakan bahwa aku sebaiknya terbuka kepada orangtua. Karena orangtua sangat menyayangi kita dan mereka akan membantu kita. Ya, aku percaya kepada orangtuaku.
2 Ibu memintaku untuk melaporkan kepada guru.
3 Hindari pergi sendirian. Ya, besok aku akan bersama dengan teman-temanku yang baik dan menyenangkan.
4 Aku harus berani dengan berjalan tegak jika bertemu dengan pelaku perundungan, lalu segera pergi menjauh.
5 Aku tidak boleh membalas dan segera pula melaporkan kepada orang dewasa jika melihat teman lain menjadi korban perundungan.
Aku akan melakukan semua nasehat ibu. Aku harus berani melindungi diri sendiri. Esok hari, tidak ada lagi yang boleh menyakitiku.
Ayo, teman-teman, kita setop perundungan!
Menurutmu infografis dalam teks tersebut sudah tepat atau belum? Berilah tanda centang pada jawaban yang benar
Infografis dalam teks tersebut sudah sesuai karena infografis tersebut bersifat untuk memperjelas isi teks tentang perundungan.
Infografis kurang sesuai dengan teks karena seharusnya infografis yang disajikan berupa efek dan cara pencegahan perundungan.
Infografis sudah sesuai dengan isi teks yang menjelaskan tentang perundungan fisik yang dialami oleh seorang anak di sekolah.
Infografis sesuai dengan teks karena menjelaskan tentang macam-macam perundungan agar pembaca menghindari perundungan.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
15 questions
Kuis Konjungsi + Tanda Baca Koma (,)

Quiz
•
7th - 12th Grade
10 questions
Puisi dan Majas

Quiz
•
8th Grade
15 questions
Memaknai Puisi

Quiz
•
8th Grade
10 questions
Korean

Quiz
•
KG - Professional Dev...
10 questions
Latihan Soal Benar-Salah Kelas 8

Quiz
•
8th Grade
10 questions
penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia

Quiz
•
1st - 10th Grade
11 questions
Kuis Literasi Bahasa Indonesia

Quiz
•
8th Grade
15 questions
Drama

Quiz
•
8th Grade
Popular Resources on Wayground
55 questions
CHS Student Handbook 25-26

Quiz
•
9th Grade
18 questions
Writing Launch Day 1

Lesson
•
3rd Grade
10 questions
Chaffey

Quiz
•
9th - 12th Grade
15 questions
PRIDE

Quiz
•
6th - 8th Grade
40 questions
Algebra Review Topics

Quiz
•
9th - 12th Grade
22 questions
6-8 Digital Citizenship Review

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
Nouns, nouns, nouns

Quiz
•
3rd Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade