Keunikan Kain Tenun Kajang
Indonesia merupakan negara yang bersuku-suku dengan keanekaragaman pakaian adat yang unik dan perlu dilestarikan. Salah satunya adalah kain tenun Kajang, warisan leluhur masyarakat adat Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan yang masih mempertahankan kealamian dan kesederhanaan.
Menenun merupakan keterampilan yang wajib dimiliki perempuan suku Ammatoa Kajang. Menurut aturan adat di sana, perempuan belum boleh menikah kalau belum bisa menenun. Perempuan adat Kajang akan dikatakan dewasa dan siap menikah apabila sudah pandai menenun.
Masyarakat Adat Kajang memegang teguh hidup sederhana Sumber. jadesta.kemenparekraf.go.id dalam berpakaian dengan warna hitam (tope le'leng). Warna hitam mempunyai makna sebagai bentuk persamaan dalam segala hal, termasuk kesamaan dalam kesederhanaan. Warna hitam menunjukkan kekuatan dan kesamaan derajat bagi setiap orang di depan sang pencipta.
Warna hitam itu bersumber dari pewarna alam nila (tarum atau indigo) yang ditambah dengan ramuan fermentasi. Hasilnya kain akan berwarna biru pekat yang nyaris hitam. Kain tenunan Kajang tidak luntur saat dicuci. Motifnya pun seragam dan sederhana. Hanya garis tipis vertikal berwarna yang membelah sarung.
Sebelum menenun, benang katun yang berwarna putih terlebih dahulu diberi pewarnaan alami. Proses pewarnaan pada kain tenun Kajang bisa dikatakan tidak mudah. Dibutuhkan waktu kerja yang panjang untuk membuatnya Prosesnya dimulai dengan merendam daun tarum/nila selama satu sampai dua hari. Rendaman kemudian diperas dan dicampur kapur dan air fermentasi arang. Lalu, ramuan diendapkan lagi satu malam. Hasil rendaman alr yang jernih dibuang dan yang kental diambil dan dipindahkan ke tempayan tanah liat. Proses selanjutnya adalah perendaman benang selama 2-3 jam setiap subuh dan sore hari selama empat belas hari. Setelah proses perendaman, benang kemudian dicuci dan dikeringkan berulang- ulang hingga muncul warna hitam.
Keunikan lain dari kain tenun Kajang adalah aksen hitam yang mengilat. Biasanya, setelah kain selesai ditenun, kain akan digosok dengan batu karang (keong/batu laut). Penggosokan ini disebut anggarusu" dan proses itulah yang memberikan kesan berkilau dari kain tenun Kajang tersebut.
Berikut ini adalah ciri-ciri kain tenunan Kajang. Pasangkanlah ciri-ciri yang berada di lajur kiri dan keterangannya yang berada di lajur kanan dengan tepat.