
Evaluasi Perang Jawa, Perang Padri, Perlawanan Banten

Quiz
•
History
•
11th Grade
•
Hard
Mohammad Holiq
FREE Resource
10 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Perang Jawa (1825-1830) adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah Indonesia yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Perang ini tidak hanya menjadi bentuk perlawanan terhadap kolonialisme Belanda, tetapi juga mencerminkan ketegangan sosial dan ekonomi di Jawa. Salah satu penyebab utamanya adalah perampasan tanah oleh pemerintah kolonial Belanda, yang melukai martabat para bangsawan Jawa.
Berdasarkan analisis terhadap sebab-sebab Perang Jawa, mengapa perampasan tanah oleh Belanda memiliki dampak yang begitu signifikan dalam memicu perlawanan besar di Jawa?
Karena rakyat Jawa memiliki sistem kepemilikan tanah yang sangat lemah.
Karena tanah dianggap sebagai simbol kekuasaan dan martabat bangsawan serta rakyat.
Karena tanah di Jawa kurang subur sehingga sulit bagi rakyat untuk bertahan hidup.
Karena sistem agraria di Jawa sudah sangat maju sehingga tidak menerima perubahan.
Karena Belanda hanya berfokus pada perluasan wilayah perkebunan, bukan pembangunan infrastruktur.
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Pangeran Diponegoro menggunakan strategi gerilya dalam melawan kekuatan militer Belanda yang lebih modern dan terorganisir. Strategi ini menimbulkan kerugian besar bagi Belanda, tetapi di akhir perang, Pangeran Diponegoro ditangkap melalui tipu muslihat dalam sebuah perundingan damai yang ternyata jebakan.
Berdasarkan evaluasi terhadap penggunaan strategi gerilya dalam Perang Jawa, mengapa strategi ini dianggap efektif pada tahap awal namun gagal dalam jangka panjang?
Karena Belanda memiliki pasokan senjata yang lebih baik dibanding pasukan Diponegoro.
Karena strategi gerilya memerlukan dukungan penuh dari rakyat yang pada akhirnya melemah.
Karena Belanda berhasil memutus jalur komunikasi antara Diponegoro dan pasukannya.
Karena pasukan Diponegoro kurang disiplin dalam melaksanakan strategi gerilya secara konsisten.
Karena wilayah Jawa terlalu luas untuk dipertahankan dengan strategi gerilya semata.
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Selama Perang Jawa, Belanda menggunakan taktik benteng stelsel, yaitu membangun benteng-benteng di wilayah yang telah direbut untuk memperkuat pertahanannya dan mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Strategi ini dianggap sebagai salah satu kunci kemenangan Belanda dalam perang.
Berdasarkan evaluasi terhadap taktik benteng stelsel, bagaimana strategi ini dapat mempengaruhi efektivitas pasukan Diponegoro dalam melanjutkan perlawanan?
Strategi ini memaksa pasukan Diponegoro untuk menyerah karena tidak ada jalur pelarian.
Strategi ini meningkatkan efisiensi pasukan Belanda dalam melakukan serangan cepat terhadap pasukan Diponegoro.
Strategi ini memperkuat moral pasukan Diponegoro karena melihat kelemahan Belanda dalam bertempur di lapangan terbuka.
Strategi ini memungkinkan pasukan Diponegoro menguasai kembali benteng-benteng yang telah direbut.
Strategi ini memecah belah wilayah kekuasaan Diponegoro sehingga sulit untuk mengkoordinasikan pasukan.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Perang Jawa berakhir dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro pada tahun 1830, yang kemudian diasingkan ke Makassar. Kemenangan Belanda dalam perang ini memperkuat cengkeraman kolonial mereka di Jawa, namun meninggalkan dampak besar bagi masyarakat Jawa dan sistem sosial-politik lokal.
Berdasarkan analisis dampak sosial-politik pasca-Perang Jawa, bagaimana perang ini mempengaruhi struktur kekuasaan lokal di Jawa?
Kekuasaan lokal menjadi lebih otonom karena berkurangnya pengaruh Belanda.
Sistem kerajaan Jawa dipertahankan sepenuhnya dengan wewenang penuh di bawah Pangeran Diponegoro.
Belanda memperkuat kontrol politik dengan mengurangi kekuasaan bangsawan Jawa melalui sistem tanam paksa.
Perang Jawa menyebabkan keruntuhan total sistem kerajaan dan penghapusan kebangsawanan Jawa.
Belanda memberikan lebih banyak kebebasan kepada bangsawan Jawa untuk mengelola wilayahnya.
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa tidak hanya bertindak sebagai pemimpin militer tetapi juga sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap kolonialisme dan ketidakadilan sosial. Ideologi dan visi Diponegoro untuk Jawa yang merdeka dan berdaulat menjadikannya sosok yang sangat dihormati oleh rakyatnya.
Berdasarkan evaluasi terhadap peran Pangeran Diponegoro dalam memimpin perlawanan, faktor manakah yang paling berperan dalam menjadikan Diponegoro sebagai simbol perlawanan yang kuat di kalangan masyarakat Jawa?
Kemampuannya dalam mengorganisir pasukan dengan teknologi militer modern.
Pengaruhnya sebagai bangsawan Jawa yang dihormati oleh rakyat dan pemimpin lokal.
Strateginya dalam bernegosiasi dengan Belanda untuk mencari penyelesaian damai.
Dukungan dari kerajaan-kerajaan di luar Jawa yang memberikan bantuan finansial dan militer.
Kekuatan ekonomi wilayah yang dikuasai Diponegoro yang memberikan modal untuk perang.
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Perang Padri (1821-1837) awalnya merupakan konflik internal antara kaum Padri, yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol, dengan kaum Adat yang masih mempertahankan tradisi lama di Minangkabau. Namun, campur tangan Belanda memperkeruh situasi, mengubahnya menjadi perlawanan terhadap kolonialisme.
Berdasarkan analisis terhadap penyebab awal Perang Padri, mengapa konflik ini awalnya merupakan perpecahan internal sebelum menjadi perlawanan terhadap Belanda?
Karena kaum Padri dan kaum Adat memiliki ideologi politik yang sangat berbeda.
Karena kaum Padri ingin mendirikan kerajaan Islam yang terpisah dari pengaruh Belanda.
Karena kaum Adat mendukung Belanda dalam mempertahankan kekuasaan mereka atas Sumatera Barat.
Karena kaum Padri ingin menghapuskan adat yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Karena kaum Adat memiliki hubungan perdagangan yang kuat dengan Belanda dan takut kehilangan pengaruh.
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 1 pt
Perang Padri mengalami perubahan besar ketika kaum Adat yang awalnya berkonflik dengan kaum Padri, akhirnya berbalik melawan Belanda dan bersatu dengan kaum Padri. Penyatuan ini menunjukkan bahwa kepentingan melawan kolonialisme menjadi lebih besar daripada perselisihan internal.
Mengapa kaum Adat akhirnya memilih bersatu dengan kaum Padri untuk melawan Belanda, dan bagaimana hal ini mempengaruhi jalannya perang?
Karena kaum Adat menyadari bahwa Belanda hanya ingin mengambil alih wilayah Minangkabau.
Karena kaum Adat membutuhkan bantuan kaum Padri untuk melawan kaum pribumi lainnya.
Karena kaum Adat mulai memahami ajaran Islam dan bersedia mengubah adat mereka.
Karena Belanda tidak memberikan janji keuntungan kepada kaum Adat sehingga mereka kehilangan dukungan.
Karena kaum Padri lebih kuat secara militer, dan kaum Adat tidak punya pilihan lain kecuali bergabung.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
10 questions
Tes Tulis Bab 4 Sub Tema C

Quiz
•
8th - 12th Grade
10 questions
PERBEDAAN PERGERAKAN SEBELUM DAN SESUDAH ABAD KE 20

Quiz
•
11th Grade
10 questions
Sejarah Perang Diponegoro

Quiz
•
11th Grade
10 questions
PERLAWANAN TERHADA KOLONIALISME BARAT DI NUSANTARA

Quiz
•
11th Grade
15 questions
Quiz Strategi Perjuangan 2

Quiz
•
11th Grade - University
10 questions
Perlawanan rakyat Indonesia menghadapi kolonialisme Belanda

Quiz
•
11th Grade
15 questions
Perlawanan bangsa indonesia terhadap hindia belanda

Quiz
•
11th Grade
15 questions
Perang Melawan Kolonialisme dan Imperialisme

Quiz
•
11th Grade
Popular Resources on Wayground
55 questions
CHS Student Handbook 25-26

Quiz
•
9th Grade
18 questions
Writing Launch Day 1

Lesson
•
3rd Grade
10 questions
Chaffey

Quiz
•
9th - 12th Grade
15 questions
PRIDE

Quiz
•
6th - 8th Grade
40 questions
Algebra Review Topics

Quiz
•
9th - 12th Grade
22 questions
6-8 Digital Citizenship Review

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
Nouns, nouns, nouns

Quiz
•
3rd Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade