Quizizz Anbk

Quizizz Anbk

5th Grade

15 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

PTS Kelas V - PLH

PTS Kelas V - PLH

5th Grade

20 Qs

PLBJ Bir Pletok

PLBJ Bir Pletok

5th Grade

20 Qs

Sumatif PLBJ Bab 3 & 4 Kelas 5

Sumatif PLBJ Bab 3 & 4 Kelas 5

5th Grade

20 Qs

KELOMPOK 5 EVALUASI KELAS 5 TEMA 1 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 3

KELOMPOK 5 EVALUASI KELAS 5 TEMA 1 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 3

5th Grade

10 Qs

Bedah Film: LUCA

Bedah Film: LUCA

1st - 6th Grade

10 Qs

Soal PAS PLH

Soal PAS PLH

5th Grade

20 Qs

Kelas V Semester 1 PAS PLBJ

Kelas V Semester 1 PAS PLBJ

5th Grade

15 Qs

Penggunaan Huruf Kapital

Penggunaan Huruf Kapital

5th Grade

10 Qs

Quizizz Anbk

Quizizz Anbk

Assessment

Quiz

Other

5th Grade

Hard

Created by

MURNIATI MURNIATI

Used 4+ times

FREE Resource

15 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Tiga hari lagi Lebaran tiba. Seperti biasanya Bunda selalu mengajak Noto pergi belanja keperluan untuk Lebaran. Namun, untuk kali ini Bunda bukan hanya membeli keperluan untuk keluarga saja, melainkan juga membelikan keperluan Lebaran untuk kakek dan nenek di kampung. Ibu mengajak Noto berbelanja di pasar. Di pasar, mata kecilnya ternyata menerawang tertuju ke pedagang ketupat. Mereka sedang melayani pembeli dan ada juga yang sedang merangkai ketupat dari daun kelapa. la teringat dengan ketupat dari daun kelapa buatan kakeknya. Esok harinya Noto pun ke kampung halaman kakek dan nenek. Tidak lupa ia membawa bingkisan dan baju untuk kakek dan nenek untuk hari Lebaran. Noto pun langsung mencari kakek. Sesampai di kebun kelapa Noto melihat kakek sedang membuat ketupat dari daun kelapa yang baru saja ditebangnya. Tampak banyak daun kelapa berhamparan di hadapan kakek. Noto lalu menghampiri kakek dan langsung mencium tangannya.

"Ayo, sekarang kita buat ketupat bersama-sama," ajak kakek sambil menyerahkan daun kelapa yang muda kepada Noto, "kamu masih ingat kan cara membuatnya?" "Hmm, masih ingat, Kek! Kan Kakek yang meng- ajariku," jawab Noto.

Akhirnya, Noto kembali membuat ketupat bersama kakek. Menjelang senja mereka usai membuat ketupat. Tampak Noto membuat ketupat banyak sekali. la sudah pandai membuatnya. Noto ingin seperti saat menjelang Lebaran tahun-tahun lalu. la ingin bisa menjual ketupat- ketupat miliknya saat itu. Noto ingin membantu kakek serta belajar berniaga sejak kecil. Apalagi, Noto bercita-cita ingin menjadi pengusaha yang sukses

 Noto berkunjung ke rumah kakek dan neneknya. Di sana, Noto membuat ketupat dari daun kelapa.

Orang yang mengajari Noto membuat ketupat dari daun kelapa adalah....

ibu Noto

kakek Noto

nenek Noto

pedagang ketupat

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Tiga hari lagi Lebaran tiba. Seperti biasanya Bunda selalu mengajak Noto pergi belanja keperluan untuk Lebaran. Namun, untuk kali ini Bunda bukan hanya membeli keperluan untuk keluarga saja, melainkan juga membelikan keperluan Lebaran untuk kakek dan nenek di kampung. Ibu mengajak Noto berbelanja di pasar. Di pasar, mata kecilnya ternyata menerawang tertuju ke pedagang ketupat. Mereka sedang melayani pembeli dan ada juga yang sedang merangkai ketupat dari daun kelapa. la teringat dengan ketupat dari daun kelapa buatan kakeknya. Esok harinya Noto pun ke kampung halaman kakek dan nenek. Tidak lupa ia membawa bingkisan dan baju untuk kakek dan nenek untuk hari Lebaran. Noto pun langsung mencari kakek. Sesampai di kebun kelapa Noto melihat kakek sedang membuat ketupat dari daun kelapa yang baru saja ditebangnya. Tampak banyak daun kelapa berhamparan di hadapan kakek. Noto lalu menghampiri kakek dan langsung mencium tangannya.

"Ayo, sekarang kita buat ketupat bersama-sama," ajak kakek sambil menyerahkan daun kelapa yang muda kepada Noto, "kamu masih ingat kan cara membuatnya?" "Hmm, masih ingat, Kek! Kan Kakek yang meng- ajariku," jawab Noto.

Akhirnya, Noto kembali membuat ketupat bersama kakek. Menjelang senja mereka usai membuat ketupat. Tampak Noto membuat ketupat banyak sekali. la sudah pandai membuatnya. Noto ingin seperti saat menjelang Lebaran tahun-tahun lalu. la ingin bisa menjual ketupat- ketupat miliknya saat itu. Noto ingin membantu kakek serta belajar berniaga sejak kecil. Apalagi, Noto bercita-cita ingin menjadi pengusaha yang sukses

 Noto berkunjung ke rumah kakek dan neneknya. Di sana, Noto membuat ketupat dari daun kelapa.

Pernyataan manakah yang sesuai dengan waktu kejadian pada bacaan tersebut? Berilah tanda centang (✔) pada pernyataan yang sesuail (Jawaban lebih dari satu)

Noto dan kakeknya selesai membuat ketupat saat menjelang senja.

Ibu Noto pergi ke pasar untuk berbelanja baju Lebaran saat siang hari.

Noto dan ibunya pergi ke rumah kakek dan neneknya pada sore hari.

Noto Ibu Noto membeli baju Lebaran untuk kakek dan nenek Noto menjelang Lebaran.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Automatic Trash Machine Karya Sofi Wulan Ramadhani

1) Sofi Wulan Ramadhani adalah seorang siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Denpasar yang berhasil membuat Automatic Trash Machine. Automatic Trash Machine merupakan alat untuk mengumpulkan sampah berupa botol plastik secara otomatis. Di depan mesin, ada sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi orang yang akan membuang sampah. Setelah itu, botol plastik dimasukkan ke lubang yang sudah disediakan. Lubang itu juga dilengkapi sensor ultrasonik yang dapat mengukur ukuran botol. 2) Setiap siswa memiliki kartu yang sudah terhubung dengan mesin tersebut. Di dalam kartu terdapat kepingan yang dapat terdeteksi oleh mesin. Kemudian, setiap siswa yang membuang botol plastik akan memindai kartu itu dan botol akan jatuh. Setelah itu, mesin akan mencetak hasil pembacaan botol yang dibuang berupa kertas setruk. Di kertas itu tertulis poin yang dimiliki. Poin itu dapat ditukarkan dengan alat tulis di koperasi SMP Muhammadiyah 2 Denpasar. Hal ini dapat membantu para siswa yang membutuhkan. 3) Ide membuat Automatic Trash Machine berasal dari banyaknya sampah di lingkungan sekolah Sofi. Menurut Sofi, lingkungan sekolahnya sangat kotor, ada banyak sampah terutama botol plastik. Sofi lalu berpikir, bagaimana caranya mengurangi sampah botol plastik itu? Dari situlah, Sofi berkreasi membuat alat pengolah sampah plastik. Sofi juga berinovasi dengan menambahkan alat yang dapat mengeluarkan poin untuk pengguna setiap kali membuang botol plastik. 4) Setelah beberapa hari dipraktikkan di sekolahnya, Sofi melihat ternan-temannya men- jadi lebih sering membuang sampah di tempatnya. Teman-temannya juga senang karena mendapatkan "hadiah" berupa poin. Poin itu nantinya dapat ditukarkan dengan alat tulis.

Setelah setiap siswa membuang botol plastik pada Automatic Trash Machine, mesin akan mencetak hasil pembacaan botol plastik tersebut dalam bentuk......

kartu

kepingan

kertas setruk

sensor ultrasonik

4.

FILL IN THE BLANK QUESTION

45 sec • 1 pt

Mengeringkan Dendeng Sapi

 Tahukah kalian pekerjaan yang paling membosankan? Menjemur dan mengusir lalat dari dendeng-dendeng sapi! Selain harus berjemur di bawah sinar matahari, aku harus mengipasi dendeng-dendeng sapi ini dengan kipas angin listrik. Kipas angin ini harus aku pegangi. Karena jika tidak, lalat-lalat akan menyerbu bagian dendeng yang tidak terkena kipas angin. Ya, ibuku adalah pembuat dendeng sapi khas Padang, Sumatra Barat.

Siang ini aku ada latihan tari Piring. Aku harus berangkat, tapi bagaimana dengan dendeng-dendeng ini? Ibu belum pulang dari pasar. Siapa yang bisa kutitipi? Ah, mungkin Paman Reza bisa membantu. Namun, kalau dia sedang sibuk, dia tidak suka diganggu. Ah, kucoba saja.

"Paman, boleh minta tolong?"

"Apa, Zildan?"

Aduh, suara Paman Reza menakutkan sekali.

"Eh, tidak apa-apa, kok," sahutku cepat. Aku kembali ke teras rumah.

Namun, tiba-tiba saja langit mendung dan suasana gelap seketika. Tentu saja dendengku tidak akan kering. Aduh, bagaimana ini? Aku pun masuk rumah untuk mengambil plastik penutup dendeng. Tiba-tiba, pett! Listrik pun ikut padam. Kipas angin pengusir lalat pun tidak berfungsi.

Paman Reza yang melihatku terlihat bingung pun bertanya, "Ada apa, Zil? Sepertinya kamu terlihat bingung. Kamu disuruh menunggu dendeng itu hingga kering, kan?" tanya Paman Reza.

"I...iya, Paman. Masalahnya, tiba-tiba langit mendung dan listrik padam. Dendeng- dendeng ini tidak akan kering dan akan dikerubungi lalat," jawab Reza.

"Sini, sini. Bawalah dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman," kata Paman. Aku pun bertanya untuk apa aku disuruh membawa dendeng-dendeng ini masuk ke rumahnya.

"Sudah bawa masuk saja sini!" perintah Paman Reza.

Seketika gerimis turun. Aku pun tergopoh-gopoh membawa dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman Reza.

Aneh, di rumah Paman Reza, listrik tetap menyala.

"Lho, kok di rumah Paman listriknya masih nyala?" tanyaku.

Paman tersenyum dan berkata, "lya, karena rumah Paman tidak mengandalkan listrik seperti rumah lainnya. Kamu lihat tadi atap rumah Paman? Dari situlah sumber energi listrik di rumah ini berasal," jelas Paman.

"Maksudnya? Aku masih belum mengerti, Paman," tanya Zildan.

"Jadi, Paman memasang rangkaian panel surya di atap rumah gadang ini. Panel-panel surya tersebut menyerap energi sinar matahari. Kemudian, energi tersebut diolah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Cadangan listrik di rumah ini bergantung dari baterai tersebut," terang Paman Reza.

"Oh, seperti itu. Nyaman sekali ya, Paman," kataku.

Setelah sore hari, aku pun pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Paman Reza dan Bibi Sarah. Dendengku pun sudah kering.

Paman Reza memasang rangkaian panel listrik di............rumah Gadang miliknya.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Menanam Jahe

Di dalam sebuah rumah di Palimanan, Kabupaten Cirebon, datang ayah Haykal dan Vino membawa tas belanjaan di tangannya. Tapi, apa ya isi tas belanja itu? Haykal dan Vino penasaran.

"Ini adalah rimpang jahe yang siap ditanam," kata ayah kepada Haykal dan Vino. Mata Haykal melebar melihat rimpang jahe yang besar-besar itu, "Wah, kita akan menanam jahe, Ayah?" tanyanya antusias.

"Asyik, menanam jahel" seru Vino girang.

Ternyata menanam jahe tidak semudah yang dibayangkan. Ayahnya pun menjelaskan langkah-langkah menanam jahe. Haykal dan Vino harus menunggu rimpangnya bertunas terlebih dahulu. Ada tiga jenis jahe yang akan mereka tanam, yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah.

"Jahe gajah ini biasa disebut juga jahe putih besar. Karena berukuran besar, orang menyebutnya jahe gajah. Berkebalikan dengan jahe emprit yang ukurannya lebih kecil. Nah, kalau jahe merah sudah kelihatan kan dari warnanya," jelas ayahnya.

Setiap hari Haykal dan Vino mengecek rimpang jahe di halaman belakang rumah. Sudah seminggu berlalu, rimpang jahe belum bertunas juga. Barulah pada hari keempat belas, tunas-tunas jahe tumbuh. Haykal dan Vino bersorak, "Horee!"

"Ayah, Ibu, apakah jahe ini sudah bisa dipanen?" tanya Vino polos.

"Belum, Nak. Tunas-tunas ini harus kita pindahkan terlebih dahulu ke pot," jawab ibu lembut. "Kalau sudah besar, baru kita panen," timpal ayah.

Saat sore tiba, Haykal dan Vino mulai memindahkan tunas-tunas jahe ke pot. Tanah dalam pot tersebut sudah digemburkan dan didiamkan selama satu minggu. Pot sudah diberi jalur resapan air agar nantinya tidak menggenang. Haykal dan Vino bersemangat. Ada empat pot yang menjadi media tanam. Pot milik ayah, ibu, Haykal, dan Vino. Setiap pot bertuliskan nama mereka masing-masing. "Aku tidak sabar menunggu jahe-jahe ini dipanen enam bulan lagi!" seru Haykal.

Haykal dan Vino baru mengetahui kalau ternyata jahe banyak manfaatnya. Tak hanya sebagai bumbu masak, tetapi jahe bisa juga dibuat menjadi permen, kue, minuman, bahkan obat. Memang ayah dan ibu Haykal berencana membuat usaha rumahan minuman khas Cirebon dari jahe. Salah satunya minuman asam jahe.

Tiap anggota keluarga Haykal mempunyai reaksi atau sikap berbeda dalam menghadapi situasi di rumahnya.

Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan karakter tiap anggota keluarga Haykal dan Vino!

Ayah Haykal mempunyai karakter tegas saat menjelaskan langkah menanam jahe.

Ibu Haykal mempunyai karakter ulet saat menjalankan usaha minuman asam jahe. .

Haykal mempunyai karakter ceroboh saat menumpahkan tanah di pot tempat untuk menanam jahe.

 Vino mempunyai karakter tidak sabar saat menunggu tanaman jahe untuk dipanen.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Kisah Jawara Penjaga Kali di Jakarta

Chaerudin tinggal di Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. la sudah sekitar 30 tahun berjuang menghijaukan lahan di bantaran Kali Pesanggrahan yang awalnya berupa timbunan sampah. Dari nol, kini luas hutan sudah sekitar 130 hektare. Hutan tersebut ditanami ratusan rumpun bambu serta ribuan pohon buah dan kayu. Hutan tersebut juga dapat dikunjungi untuk wisata alam ataupun penelitian seperti yang dicita-citakannya.

Saat muda Chaerudin pernah merantau ke Provinsi Lampung menjadi buruh serabutan. Di sana ia mengenal alam liar berupa gua-gua di hutan. Chaerudin pun pernah membantu sekelompok pewarta asing dari majalah tentang bumi dan alam semesta.

Setelah kembali ke kampung halamannya, ia geram. Sungai tempat ia mandi dahulu, yang airnya jernih, menjadi banyak sampah terutama di kanan-kiri bantaran. Oleh karena itu, Chaerudin memilah sampah yang dapat dibersihkan dan dijual, sisanya diolah kembali. la mulai memusatkan lokasi pembuangan sampah warga. la juga menanami bantaran dengan pepohonan.

Untuk menghidupi keluarga dan kelompok warga pendukungnya, ia mengelola kebun sayur, buah, kolam ikan, dan sampah. Tindakannya berbuah baik. Warga setempat yang dahulu menolak akhirnya dapat dirangkul. Dukungan pun mengalir dari banyak pihak. termasuk pemerintah.

Apa kegiatan yang dapat dilakukan di bantaran Kali Pesanggrahan setelah adanya penghijauan?

Warga sekitar membuat peternakan di area bantaran Kali Pesanggrahan.

Warga memilah sampah botol plastik yang tertimbun di sekitar Kali Pesanggrahan.

Masyarakat umum dapat bertamasya di bantaran Kali Pesanggrahan setiap Minggu pagi.

Seorang wartawan meliput berita mengenai gua-gua yang terletak di dekat Kali Pesanggrahan.

7.

DROPDOWN QUESTION

45 sec • 1 pt

Mengubah Jelantah Menjadi Biodiesel

1) Sejak masih sekolah di jenjang SMA, Andi Hilmy sudah melihat peluang untuk mengubah jelantah menjadi biodiesel. Upaya tersebut dapat mengatasi masalah dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan lingkungan hidup. Hingga akhirnya, pada usia 21 tahun ini, Andi Hilmy mampu memiliki usaha industri GenOil dengan omzet ratusan juta rupiah.

2) Hilmy terpikir untuk membuat biodiesel dari jelantah karena terjadi berbagai permasalahan di kotanya, Paotere, Makassar. Ketika itu terjadi kelangkaan bahan bakar di Paotere. Hal tersebut menyebabkan banyak nelayan tidak dapat melaut. Selain untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar, Hilmy terpikir untuk menyelamatkan lingkungan dari perubahan iklim. Penggunaan biodiesel dari jelantah dapat menekan jumlah emisi karbon. Biodiesel tersebut berpotensi mengurangi 91,7% emisi karbon dibandingkan solar. Selain itu, upaya tersebut untuk mengurangi perilaku masyarakat membuang minyak goreng sisa sembarangan yang dapat mencemari air dan tanah.

3) Untuk mengumpulkan minyak goreng sisa, Hilmy membuat "bank jelantah" di tiap RT/RW dan sekolah. Setiap warga dan siswa yang mengumpulkan jelantah akan mendapat ganti berupa minyak goreng baru atau untuk keperluan program ekstrakurikuler sekolah. Dengan cara ini, masyarakat akan terhindar dari penggunaan minyak goreng secara berulang. Minyak goreng yang dipanaskan berulang dan minyak jelantah yang dijernihkan lalu dipakai lagi berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, ginjal, dan strok.

4) Melalui inovasi ini, masyarakat Paotere memperoleh banyak manfaat. Para nelayan dapat melaut kembali karena kebutuhan bahan bakar tercukupi. Selain itu, nelayan memperoleh bahan bakar dengan harga lebih murah dari solar, yaitu Rp5.000,00 per liter. Sementara itu, harga solar saat ini Rp10.000,00 per liter. Biodiesel dari hasil limbah ini juga mampu menghemat 20% penggunaan solar dari fosil. Manfaat lainnya, yaitu 32% kebutuhan biodiesel nasional dapat terpenuhi. Lingkungan juga menjadi lebih bersih dari polutan minyak goreng sisa.

Pilihlah pernyataan berikut, apakah informasi yang terdapat pada bacaan benar atau salah!

Para nelayan di Paotere tidak dapat melaut karena kelangkaan bahan bakar.​ (a)  

Masyarakat Paotere memperoleh banyak manfaat dari penggunaan biodiesel yang berasal dari jelantah.​ (b)  

Hilmy membuat "bank jelantah" di setiap RT/RW dan sekolah untuk mengumpulkan jelantah.​ ​ ​ (c)  

Sebanyak 32% kebutuhan biodiesel nasional dapat terpenuhi.​ (d)  

Salah
Benar

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?