Tiga hari lagi Lebaran tiba. Seperti biasanya Bunda selalu mengajak Noto pergi belanja keperluan untuk Lebaran. Namun, untuk kali ini Bunda bukan hanya membeli keperluan untuk keluarga saja, melainkan juga membelikan keperluan Lebaran untuk kakek dan nenek di kampung. Ibu mengajak Noto berbelanja di pasar. Di pasar, mata kecilnya ternyata menerawang tertuju ke pedagang ketupat. Mereka sedang melayani pembeli dan ada juga yang sedang merangkai ketupat dari daun kelapa. la teringat dengan ketupat dari daun kelapa buatan kakeknya. Esok harinya Noto pun ke kampung halaman kakek dan nenek. Tidak lupa ia membawa bingkisan dan baju untuk kakek dan nenek untuk hari Lebaran. Noto pun langsung mencari kakek. Sesampai di kebun kelapa Noto melihat kakek sedang membuat ketupat dari daun kelapa yang baru saja ditebangnya. Tampak banyak daun kelapa berhamparan di hadapan kakek. Noto lalu menghampiri kakek dan langsung mencium tangannya.
"Ayo, sekarang kita buat ketupat bersama-sama," ajak kakek sambil menyerahkan daun kelapa yang muda kepada Noto, "kamu masih ingat kan cara membuatnya?" "Hmm, masih ingat, Kek! Kan Kakek yang meng- ajariku," jawab Noto.
Akhirnya, Noto kembali membuat ketupat bersama kakek. Menjelang senja mereka usai membuat ketupat. Tampak Noto membuat ketupat banyak sekali. la sudah pandai membuatnya. Noto ingin seperti saat menjelang Lebaran tahun-tahun lalu. la ingin bisa menjual ketupat- ketupat miliknya saat itu. Noto ingin membantu kakek serta belajar berniaga sejak kecil. Apalagi, Noto bercita-cita ingin menjadi pengusaha yang sukses
Noto berkunjung ke rumah kakek dan neneknya. Di sana, Noto membuat ketupat dari daun kelapa.
Orang yang mengajari Noto membuat ketupat dari daun kelapa adalah....