UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Andi yang sangat menyayangi ibunya. Setiap pagi, Andi membantu ibunya menyiapkan dagangan di warung kecil mereka. Meskipun hidup sederhana, Andi selalu merasa bahagia karena bisa bersama ibunya. Suatu hari, ibu Andi jatuh sakit dan tidak bisa bekerja. Andi pun berusaha sekuat tenaga menggantikan peran ibunya di warung, bahkan rela tidak bermain dengan temantemannya demi menjaga kesehatan ibunya. Perlahanlahan, Andi berhasil menarik lebih banyak pelanggan ke warung mereka dengan keramahan dan kegigihannya.

   Apa amanat yang dapat diambil dari cerita ini?

• Kegigihan dalam menghadapi kesulitan

• • Pentingnya berhemat

• Pentingnya bermain dengan teman-teman.
• Kemandirian dan keberanian untuk berbisnis.

Penggalan Cerita: Di sebuah sekolah, Sari dikenal sebagai anak yang pandai dan baik hati. Dia selalu membantu teman-temannya dalam pelajaran dan tidak pernah sombong. Suatu hari, sekolah Sari mengadakan lomba cerdas cermat. Sari terpilih sebagai salah satu peserta mewakili kelasnya. Namun, di tengah perlombaan, Sari mendengar bahwa salah satu temannya tidak bisa menjawab pertanyaan dari juri karena grogi. Sari diam-diam memberikan semangat dari jauh dan mencoba menenangkan temannya agar bisa fokus kembali. Berkat dorongan moral dari Sari, temannya berhasil menjawab dengan benar dan mereka pun memenangkan lomba tersebut.

Pertanyaan:
Bagaimana penokohan Sari dalam cerita ini?

• Sombong dan malas

• Penolong dan bijaksana

• Pemalu dan takut

• Cuek dan egois

Penggalan Cerita: Edo tinggal di kota besar bersama ayahnya yang seorang tukang kayu. Meskipun hidup mereka sederhana, Edo selalu merasa bangga dengan pekerjaan ayahnya. Setiap pulang sekolah, Edo membantu ayahnya di bengkel kayu. Edo sangat senang belajar tentang kayu dan cara membuat berbagai macam perabotan. Suatu hari, ada seorang pelanggan kaya yang datang ke bengkel ayahnya. Pelanggan itu ingin memesan meja besar dengan desain khusus, tapi memberikan waktu yang sangat singkat. Ayah Edo hampir menyerah karena waktu yang diberikan terlalu sedikit, namun Edo memberikan ide kreatif yang akhirnya membuat pekerjaan selesai tepat waktu. Pelanggan itu sangat puas, dan Edo serta ayahnya mendapatkan bayaran lebih.

Pertanyaan:
Apa tema utama dalam cerita ini?

• Kreativitas dan kerja keras

• Ketakutan akan kegagalan

• • Pentingnya bersikap jujur

• • Kesombongan dan keegoisan

Penggalan Cerita: Di tengah hutan yang lebat, hiduplah seorang pemuda bernama Jaka. Jaka sangat pandai berburu dan mengumpulkan buah-buahan di hutan. Suatu hari, saat berburu, Jaka menemukan seekor burung kecil yang terluka di tepi sungai. Bukannya meninggalkannya, Jaka memutuskan untuk merawat burung itu di pondoknya. Setiap hari, Jaka memberikan makanan dan membersihkan luka burung tersebut hingga sembuh. Setelah sembuh, burung itu terbang bebas kembali ke alam, tetapi selalu kembali ke pondok Jaka setiap pagi, seolah-olah berterima kasih kepadanya.

Pertanyaan:
Apa amanat dari cerita ini?

• Pentingnya mengasihani makhluk lain

• Berburu adalah kegiatan yang menyenangkan

• Semua makhluk seharusnya bebas

• Hutan adalah tempat yang berbahaya

Penggalan Cerita: Lani dan Raka adalah dua sahabat yang tak terpisahkan. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, bermain dan belajar. Suatu ketika, mereka berencana untuk ikut lomba melukis di sekolah. Raka sangat pandai menggambar, tetapi dia sering kali menggambar hal yang sama, seperti pemandangan gunung dan matahari terbenam. Sedangkan Lani, meskipun gambarnya tidak seindah Raka, dia berusaha menggambar dengan tema-tema yang berbeda. Pada hari lomba, Lani memenangkan juara pertama karena gambar yang unik dan kreatif. Meskipun Raka tidak menang, dia sangat senang dan belajar dari Lani untuk lebih berani mencoba hal-hal baru.

Pertanyaan:
Apa yang bisa dipelajari dari kisah ini?

• • A. Keterampilan menggambar sangat penting

• Persaingan antara teman

• • Berani mencoba hal baru lebih penting daripada hanya berfokus pada satu hal

• Menang adalah segalanya

Penggalan Cerita: Suatu pagi, Budi merasa sangat malas untuk pergi sekolah. Dia lebih memilih untuk tetap tidur di kasurnya yang nyaman. Namun, ibunya membangunkannya dengan lembut dan mengingatkan Budi tentang pentingnya pendidikan. Akhirnya, Budi pun berangkat ke sekolah dengan setengah hati. Di sekolah, Budi merasa sangat mengantuk dan tidak fokus. Ketika guru memberikan soal ulangan mendadak, Budi tidak bisa menjawab banyak pertanyaan karena tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Sepulang sekolah, Budi menyadari kesalahannya dan berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih rajin belajar dan tidak bermalas-malasan lagi.

Pertanyaan:
Apa amanat yang terkandung dalam cerita ini?

• Belajar tidak penting jika memiliki bakat.
• Pentingnya disiplin dan rajin belajar untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan.
• Tidur lebih awal adalah cara terbaik untuk belajar.
• Sekolah tidak berpengaruh pada masa depan seseorang.

Penggalan Cerita: Di pinggir kota, ada seorang anak bernama Tono yang suka membantu ayahnya berjualan es krim di taman. Tono sering melihat anak-anak lain bermain sambil membeli es krim. Meskipun Tono juga ingin bermain, dia selalu memilih untuk membantu ayahnya. Suatu hari, penjualan es krim mereka sangat sepi. Tono berpikir keras dan menemukan ide untuk membuat papan kecil yang menarik dengan tulisan promosi. Berkat ide Tono, penjualan es krim mereka meningkat dan mereka mendapatkan banyak pelanggan baru.

Pertanyaan:
Bagaimana penokohan Tono dalam cerita ini?

• • Pemalas dan suka bermain

• Kreatif dan suka membantu

• Pemarah dan tapi peduli

• baik hati dan keras kepala

Penggalan Cerita: Di desa yang jauh dari keramaian kota, hiduplah seorang gadis bernama Mira. Mira sangat suka membaca buku. Setiap sore, dia duduk di bawah pohon besar dekat rumahnya dan membaca buku kesukaannya. Suatu hari, ketika sedang membaca, Mira mendengar suara anak kucing yang terjebak di atas pohon. Meskipun takut ketinggian, Mira memutuskan untuk memanjat dan menyelamatkan anak kucing itu. Setelah berhasil, dia merasakan kebahagiaan luar biasa karena berhasil mengatasi ketakutannya demi menyelamatkan makhluk lain.

Pertanyaan:
Apa amanat dari cerita ini?

• Ketidakberanian tidak akan membawa konsekuensi.
• Keberanian dan empati dapat membawa kebahagiaan.
• Membaca buku adalah cara terbaik untuk mengatasi ketakutan.
• Hanya hewan yang perlu diselamatkan oleh manusia.

Penggalan Cerita: Pada suatu pagi yang cerah, Pak Ahmad pergi ke pasar untuk menjual hasil kebun sayurannya. Dia menanam berbagai macam sayuran di kebunnya dan selalu menjual dengan harga yang terjangkau. Banyak orang suka membeli dari Pak Ahmad karena sayurannya segar dan murah. Namun, suatu hari, ada pedagang lain yang menjual dengan harga lebih murah, membuat pelanggan Pak Ahmad berkurang. Alih-alih marah, Pak Ahmad mendatangi pedagang itu dan berteman dengannya. Mereka berbagi tips berkebun dan akhirnya bekerja sama untuk menjual sayuran dengan kualitas yang lebih baik.

Pertanyaan:
Apa tema utama dari cerita ini?

• Persaingan yang tidak sehat antara pedagang.
• Kualitas sayuran yang lebih baik dari pedagang lain.
• Kepentingan individu dalam berbisnis.
• Kerjasama dan kolaborasi dalam menghadapi persaingan.

Penggalan Cerita: Di sebuah kota kecil, tinggallah seorang anak bernama Lusi yang sangat suka membuat kue bersama neneknya. Setiap akhir pekan, mereka membuat kue untuk dijual di pasar. Lusi sangat bangga dengan kue buatannya dan selalu bersemangat untuk berjualan. Suatu hari, ada seorang pelanggan yang mengeluh tentang rasa kuenya yang kurang manis. Lusi merasa sedih, tetapi neneknya mengingatkannya untuk menerima kritik dengan lapang dada. Lusi pun belajar memperbaiki resepnya dan tidak menyerah. Beberapa minggu kemudian, kue Lusi menjadi sangat terkenal di pasar dan dia pun merasa sangat bangga dengan usahanya.

Pertanyaan:
Apa amanat yang bisa diambil dari cerita ini?

• Hanya fokus pada penjualan tanpa memperhatikan kualitas.
• Jangan takut menerima kritik dan teruslah berusaha untuk memperbaiki diri.
• Selalu percaya diri tanpa mendengarkan pendapat orang lain.
• Menghindari kritik agar tidak merasa sedih.