QUIZ AKHIR TOPIK TEMA 1 KELAS 8

Sebuah kelompok siswa di SMP Santo Thomas 1 Medan sedang melakukan proyek kewirausahaan. Mereka memproduksi kerajinan tangan dari barang bekas seperti botol plastik, kertas, dan kain perca. Kerajinan yang mereka hasilkan berupa pot bunga dan tas kecil. Setelah produk jadi, mereka menjualnya di pameran sekolah. Hasil penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membiayai kegiatan sosial di lingkungan sekolah. Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah tingginya biaya produksi karena keterbatasan alat dan bahan baku yang berkualitas. Dalam konteks ini, bagaimana kelompok siswa dapat meningkatkan efisiensi produksi mereka agar tetap menghasilkan keuntungan yang optimal?

• Mengurangi jumlah produksi untuk menghemat bahan baku.

• Menggunakan bahan baku alternatif yang lebih murah dan mudah didapatkan.

• Mengandalkan sumbangan dari orang tua dan guru untuk mengurangi biaya.

• Menambah tenaga kerja agar proses produksi lebih cepat.

Dalam rangka proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kewirausahaan”, siswa SMP Santo Thomas 1 Medan mengadakan praktek produksi bahan makanan nonberas. Mereka memutuskan untuk memproduksi mi dari bahan dasar singkong, ubi, dan jagung sebagai alternatif sumber karbohidrat yang lebih sehat. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang bertugas dalam berbagai proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pemasaran produk. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah mencari bahan baku berkualitas dengan harga terjangkau serta menentukan strategi pemasaran yang efektif.

Berdasarkan cerita di atas, faktor produksi apa yang paling berperan dalam menentukan keberhasilan praktek produksi makanan nonberas yang dilakukan oleh siswa?

• Sumber daya manusia dan teknologi

• Modal dan bahan baku

• Sumber daya alam dan kewirausahaan

• Teknologi dan modal

Dalam rangka proyek P5 bertema “Kewirausahaan”, siswa kelas 8 di SMP Nusantara membuat produk kerajinan tangan dari bahan daur ulang seperti botol plastik dan kertas bekas. Mereka memproduksi kerajinan ini di sekolah dan kemudian menjualnya di bazar yang juga diadakan di lingkungan sekolah. Para siswa mengelola seluruh proses dari pembuatan produk hingga pemasaran dan penjualan secara mandiri. Banyak warga sekolah, termasuk guru dan siswa lain, membeli produk tersebut sebagai bagian dari kampanye peduli lingkungan.

Berdasarkan cerita tersebut, manakah urutan kegiatan ekonomi yang benar yang dilakukan oleh siswa dalam proyek tersebut?

• Konsumsi barang→ Produksi barang→ Distribusi semi langsung

• Distribusi langsung→ Produksi jasa→ Konsumsi jasa

• Produksi barang→ Distribusi langsung→ Konsumsi barang

• Produksi barang→ Konsumsi jasa→ Distribusi langsung

Sekelompok siswa SMP Santo Thomas 1 Medan melakukan survei tentang kebiasaan konsumsi makanan di kantin. Mereka menemukan bahwa banyak siswa lebih memilih membeli makanan ringan dan minuman manis daripada makanan sehat. Beberapa faktor yang mereka catat mempengaruhi pilihan tersebut adalah harga, selera, dan iklan. Selama survei, siswa juga mencatat bahwa banyak teman mereka lebih suka makanan cepat saji karena mudah dijangkau dan lebih dikenal.

Berdasarkan cerita tersebut, tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah:

1. Selera dan harga makanan tidak berpengaruh terhadap kegiatan konsumsi siswa di kantin.

• Benar

• Salah

Di sebuah kota kecil, terdapat pabrik roti yang terkenal. Pabrik ini menggunakan berbagai faktor produksi seperti tanah untuk lokasi pabrik, tenaga kerja yang terampil, modal berupa mesin-mesin modern, dan kewirausahaan pemilik pabrik. Baru-baru ini, terjadi peningkatan biaya tenaga kerja di pabrik tersebut. Berdasarkan situasi ini, perubahan apa yang kemungkinan besar terjadi pada produksi dan harga roti?

• Produksi roti meningkat, dan harga roti tetap stabil karena kualitas produk tetap terjaga.

• Produksi roti menurun, namun harga roti tidak terpengaruh karena mesin-mesin modern masih dapat mengurangi beban kerja tenaga kerja.

• Produksi roti menurun, dan harga roti cenderung naik karena peningkatan biaya tenaga kerja membuat biaya produksi meningkat.

• Produksi roti tetap stabil, namun harga roti cenderung turun karena adanya efisiensi dari penggunaan teknologi mesin yang modern.

Sebuah perusahaan tekstil sedang mengalami masalah dalam penggunaan faktor produksi. Mereka menggunakan mesin-mesin tua yang sering mengalami kerusakan, serta memiliki tenaga kerja yang kurang terampil. Berdasarkan situasi tersebut, dampak apa yang kemungkinan besar akan terjadi terhadap efisiensi produksi dan kualitas produk?

(Pilihlah dua jawaban yang paling tepat!)

• Peningkatan efisiensi produksi karena mesin-mesin tua masih dapat digunakan secara optimal.

• Penurunan efisiensi produksi karena sering terjadinya kerusakan mesin dan kurangnya keterampilan tenaga kerja.

• Peningkatan kualitas produk karena mesin-mesin tua lebih tahan lama dan tenaga kerja lebih berpengalaman.

• Penurunan kualitas produk karena mesin sering rusak dan tenaga kerja kurang mampu menjalankan mesin dengan baik.

Andi memiliki usaha kecil membuat keripik pisang di rumahnya. Untuk memproduksi 100 bungkus keripik, Andi menghabiskan biaya sebesar Rp300.000, termasuk bahan baku dan ongkos produksi. Andi berencana menjual keripik tersebut di kantin sekolah dengan harapan mendapatkan keuntungan sebesar 20% dari biaya produksi. Berapakah harga jual per bungkus keripik pisang agar Andi dapat mencapai keuntungan yang diinginkan?

Rina adalah seorang siswa SMP yang memiliki ide untuk memulai usaha pembuatan gelang handmade. Ia melihat banyak teman-temannya tertarik pada aksesoris unik. Berawal dari hobi, Rina mulai memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat dan menjual gelang tersebut secara online dan di sekitar sekolah. Dalam sebulan, Rina berhasil menjual 50 gelang dengan harga Rp20.000 per gelang, dan ia memperoleh keuntungan sebesar Rp300.000. Ketika usahanya semakin berkembang, Rina mulai menghadapi tantangan dalam mengatur waktu antara belajar dan berwirausaha. Berdasarkan cerita di atas, apa saja karakteristik jiwa kewirausahaan yang ditunjukkan oleh Rina?

• Kreativitas, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah

• Kedisiplinan, ambisi, dan rajin

• Ketergantungan pada orang lain dan ketidaksabaran

• Optimis, yakin, dan kreatif

Di sebuah desa yang terletak di tepi pantai, banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Selain itu, desa tersebut juga dikelilingi oleh pegunungan yang subur, sehingga pertanian menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Namun, akhir-akhir ini, hasil tangkapan ikan menurun drastis akibat perubahan iklim yang menyebabkan cuaca buruk.

Warga desa mulai beralih ke pertanian dengan menanam sayuran dan buah-buahan. Mereka juga memanfaatkan lahan di sekitar pegunungan untuk bercocok tanam.

Dengan memperhatikan situasi di atas, faktor geografis manakah yang paling berpengaruh terhadap perubahan kegiatan ekonomi di desa tersebut?

• Lokasi desa yang dekat dengan pantai

• Adanya pegunungan yang subur

• Perubahan iklim yang ekstrem

• Ketersediaan teknologi pertanian modern

Di sebuah desa, terdapat berbagai jenis tenaga kerja yang memiliki keahlian berbeda. Misalnya, Ibu Siti adalah seorang perajin keramik yang telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun. Di sisi lain, Budi adalah seorang petani muda yang baru saja menyelesaikan pelatihan pertanian modern dan sedang mencoba teknik baru untuk meningkatkan hasil panennya. Sementara itu, Pak Amir adalah seorang guru yang mengajar di sekolah dasar dan memiliki keahlian dalam mendidik anak-anak.

Pertanyaan:
Berdasarkan cerita di atas, jenis tenaga kerja manakah yang dapat dikategorikan sebagai tenaga kerja terampil, dan mengapa?

• Ibu Siti, karena memiliki pengalaman dalam perajin keramik.

• Budi, karena dia baru saja menyelesaikan pelatihan pertanian.

• Pak Amir, karena dia memiliki keahlian dalam mendidik anak-anak.

• Semua di atas dapat dianggap tenaga kerja terampil.