Sebelum dikenal sebagai ondel-ondel, boneka raksasa khas Betawi ini sering disebut sebagai...

• Wayang kulit

• Barongan

• Topeng

• Kecapi

Siapa yang berperan besar dalam mempopulerkan nama "ondel-ondel"?

• Gubernur Ali Sadikin

• Benyamin Sueb

• Seniman pencak silat Betawi

• Pembuat ondel-ondel

Alat musik yang paling umum mengiringi pertunjukan ondel-ondel adalah...

• Angklung dan calung

• Gamelan Jawa

• Tanjidor

• Biola dan piano

Gubernur Ali Sadikin memiliki peran penting dalam perkembangan ondel-ondel dengan cara...

• Menciptakan lagu tentang ondel-ondel

• Menetapkan ondel-ondel sebagai ikon Jakarta

• Melarang penggunaan bahan tradisional dalam pembuatan ondel-ondel

• Membatasi pertunjukan ondel-ondel hanya pada acara tertentu

Menurutmu, apa alasan utama ondel-ondel dijadikan sebagai ikon Kota Jakarta?

• Ukurannya yang besar dan mencolok

• Sejarahnya yang panjang dan misterius

• Keterkaitannya dengan budaya Betawi dan nilai-nilai lokal

• Keunikan desain dan gerakan tariannya

Rudi mengenakan pakaian adat Betawi dengan warna mencolok. Kata "mengenakan" merupakan aspek kebahasaan ​ (a)   dalam teks deskripsi.​

• adjektiva
• adverbia
• verba

Pasangkan kutipan kalimat berikut dengan struktur teks deskripsi yang sesuai. Tarik dan lepas jawaban yang tepat ke kotak kosong! Kutipan Kalimat Struktur Teks Deskripsi Ondel-ondel

• Deskripsi bagian

• Siapa yang tidak kenal ondel-ondel? Sepasang raksasa dengan tinggi sekitar 2,5 meter yang menghiasi gedung-gedung atau kantor pemerintah di ibu kota.

• Deskripsi boneka

• Ritual pengasapan dihilangkan. Ondel-ondel juga mulai menghiasi gedung-gedung atau kantor pemerintahan di Jakarta.

• Kesimpulan

• Ondel-ondel umumnya dibuat dari kayu, bisa kayu randu, kapuk, cempaka, kenanga, atau rambutan dengan bagian tubuh menggunakan kurungan ayam yang terbuat dari bambu.

Paragraf 1:

Ondel-ondel, boneka raksasa khas Betawi, telah menjadi ikon Jakarta. Dengan tinggi sekitar 2,5 meter, sosoknya yang unik sering menghiasi gedung-gedung pemerintahan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai perayaan rakyat. Sebagai pertunjukan rakyat, ondel-ondel biasanya diiringi oleh musik tanjidor yang meriah, terdiri dari berbagai alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan terompet. Namun, beberapa seniman juga memadukan musik modern dalam pertunjukan ondel-ondel. Selain itu, pertunjukan pencak silat Betawi seringkali menjadi bagian dari pementasan ondel-ondel.

Paragraf 2 

Ondel-ondel sendiri terbuat dari berbagai jenis kayu, seperti randu, kapuk, atau cempaka. Bagian tubuhnya menggunakan dongdang, sejenis kurungan ayam dari bambu. Pakaian adat Betawi yang berwarna-warni menghiasi tubuh ondel-ondel. Uniknya, di bagian depan terdapat rongga kecil yang memungkinkan pemain untuk melihat ke luar dan mengendalikan gerakan ondel-ondel.

Manakah kalimat berikut yang paling tepat menggambarkan kohesi pada paragraf 1 dan 2 teks tersebut?

• Paragraf 1 dan 2 menunjukkan kohesi yang kuat melalui penggunaan kata ganti "nya" yang merujuk pada ondel-ondel.

• Kohesi pada kedua paragraf terjalin dengan baik melalui penggunaan kata penghubung seperti "dan" dan "atau".

• Penggunaan kata berulang "ondel-ondel" pada kedua paragraf menciptakan kohesi yang kuat.

• Semua jawaban di atas benar.

Manakah pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan koherensi pada paragraf 1 dan 2 teks tersebut?

• Paragraf 1 dan 2 saling berhubungan karena keduanya membahas tentang sejarah ondel-ondel.

• Kedua paragraf memiliki alur yang jelas, yaitu dari asal-usul hingga perkembangan ondel-ondel.

• Paragraf 1 dan 2 tidak memiliki hubungan yang jelas karena membahas aspek yang berbeda dari ondel-ondel.

• Kedua paragraf saling melengkapi, dengan paragraf 1 menjelaskan asal-usul dan paragraf 2 menjelaskan perkembangan ondel-ondel.

Berilah tanda centang (√) pada kalimat yang TIDAK mengandung penggunaan imaji nasi.

• Ondel-ondel menggunakan pakaian adat Betawi dengan warna mencolok.

• Pementasan ondel-ondel biasanya juga diiringi oleh pertunjukkan pencak silat Betawi.

• Ondel-ondel juga mulai menghiasi gedung-gedung atau kantor pemerintahan di Jakarta.

• Wajah ondel-ondel yang semula menakutkan dan berbau mistis pun berubah jadi manis dan bersahabat.

• Banyak yang menyebut ondel-ondel semula bernama barongan dan dianggap perwujudan danyang desa.