KUIS KETIGA

KUIS KETIGA

5th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

tebak-tebakan

tebak-tebakan

1st Grade - University

10 Qs

BBBQ enjoy

BBBQ enjoy

4th Grade - Professional Development

10 Qs

Latihan subtema1 kls 1 (satu)

Latihan subtema1 kls 1 (satu)

1st - 7th Grade

12 Qs

LATIHAN ANBK LITERASI 2

LATIHAN ANBK LITERASI 2

5th Grade

10 Qs

Metamorfosis  (IPA SD)

Metamorfosis (IPA SD)

4th - 6th Grade

10 Qs

Bahasa Indonesia Bab 3

Bahasa Indonesia Bab 3

5th Grade

15 Qs

Bahasa Indonesia kelas 5 undangan

Bahasa Indonesia kelas 5 undangan

5th Grade

10 Qs

Benda

Benda

1st - 10th Grade

10 Qs

KUIS KETIGA

KUIS KETIGA

Assessment

Quiz

Other

5th Grade

Hard

Created by

Rissa Anggraeni

Used 1+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Media Image

Hasil Pertanian Pak Anton

Pak Anton adalah seorang petani sukses yang memiliki banyak lahan pertanian. Lahan pertanian milik Pak Anton ditanami padi, jagung, ubi kayu, dan kedelai.

Berdasarkan data tersebut, pernyataan mana saja yang benar?

Jawaban benar lebih dari satu.



A

Nilai tempat dari angka 5 pada data produksi padi adalah 10.000.

Angka yang menempati tempat ratusan dan puluhan dari data produksi jagung adalah 5.

Angka yang menempati tempat ratusan pada data produksi padi dan ubi kayu adalah 3.

2.

FILL IN THE BLANK QUESTION

15 mins • 1 pt

CAPUNG KUNING RARA

Karya: Sopiani

Aku berlari ke deretan pohon jagung. Di sana, kulihat banyak capung hijau dan capung kuning beterbangan. Aku sangat suka capung. Mereka adalah binatang kecil yang dapat terbang dan memiliki banyak warna, seperti kuning, hijau, dan merah. Aku pun menemukan beberapa capung yang sedang hinggap di rerumputan. Hati-hati kudekati capung-capung itu dan kuarahkan saringan yang kubawa untuk menangkapnya. Kugerakkan tanganku pelan-pelan dan kuhitung dalam hati, satu, dua, tiga! Ah, sayangnya percobaan pertamaku gagal.

Kuulangi lagi langkah-langkah untuk menangkap capung sampai akhirnya kudapatkan seekor capung dalam saringanku. Aku pun bersorak bahagia karena berhasil menangkap capung. Apalagi, itu adalah capung berwarna kuning. Kupandangi cukup lama gerak-gerik capung kuning itu dan kubuka saringannya. Setelah itu, kubiarkan capung kuning itu untuk terbang bebas lagi. Keharusan melepaskan capung setelah menangkapnya adalah pesan yang selalu dikatakan Ibu kepadaku. Wanita yang paling kusayang itu mengatakan bahwa aku tidak boleh menyakiti binatang. Menangkap capung dan membawanya ke rumah hanya akan menyakiti dan membunuh capung tersebut.

Setelah kulepaskan, capung kuning itu terbang tinggi melewati tingginya pepohonan jagung, kepalaku pun mendongak ke atas untuk melihat capung itu terbang berputar-putar sampai akhirnya capung itu tiba di depan kepalaku. Aku merasa ada yang salah saat aku melihat capung kuning itu. Tiba-tiba, capung kuning yang kulihat tadi pelan-pelan bertambah besar, bahkan besarnya melebihi ukuran tubuhku. Aku terkejut dan ketakutan melihat capung kuning itu. Sampai akhirnya, terdengar suara yang berbicara kepadaku.

“Jangan takut, Rara. Namaku Caca, capung yang kamu tangkap tadi.”

“Ke … ke … kenapa kamu bisa jadi besar seperti ini, Capung?” Aku pun menjawab terbata-bata.

“Aku hanya ingin berteman denganmu, Rara. Aku sudah beberapa kali melihatmu. Kamu adalah anak yang baik. Kamu mau ikut terbang bersamaku, Rara?”

“Terbang? Apakah kamu bisa membawaku terbang, Capung?”

“Tentu, aku akan memperlihatkan padamu indahnya kebun dan sawah dari atas. Naiklah ke punggungku, Rara. Oh iya, panggil saja aku Caca.”

Aku pun naik ke punggung Caca, capung kuning yang kutangkap tadi. Pelan-pelan, Caca mulai mengepakkan sayapnya dan kami pun mulai menjauh dari permukaan tanah. Tidak kusangka, kini aku berada di udara. Pepohonan tinggi yang kulihat tadi, kini ada di bawahku. Kebun, sawah, dan pepohonan kini terlihat sangat kecil, tetapi sangat indah dipandang.

“Kamu menyukai pemandangan dari atas sini kan, Rara?”

“Iya, aku suka sekali, Caca. Aku tidak percaya kalau sekarang aku sedang terbang. Semuanya nampak indah.”

“Dahulu, pemandangannya bahkan lebih indah dari ini, Rara. Lebih banyak pepohonan dan berbagai jenis rerumputan, juga bunga-bunga yang indah bermekaran. Burung-burung dan binatang-binatang kecil pun jauh lebih banyak dan beragam daripada sekarang.”

“Wah, mengapa sekarang jadi berbeda, Caca? Apa penyebabnya?”

“Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang merusak alam. Mereka dengan mudah menebang hutan sembarangan dan memburu binatang. Coba lihat ke bawah, Rara. Di sana ada beberapa anak yang sedang bermain. Tapi, sayangnya anak-anak itu bermain dengan memetik bunga dan dedaunan sembarangan.”

“Iya, aku melihatnya. Bagaimana kalau kita temui sebentar anak-anak itu?”

Caca pun mengikuti ajakan Rara. Mereka mendarat di sebuah kebun tempat beberapa anak sedang bermain.

“Halo, teman-teman, mengapa kalian memetik bunga-bunga dan dedaunan di kebun dengan sembarangan?”

“Siapa kamu, mengapa kamu tiba-tiba memarahi kami?” ucap seorang anak lelaki yang sebaya dengan Rara.

“Aku Rara dan aku tidak bermaksud memarahi kalian. Aku hanya bertanya dan ingin mengingatkan kalian untuk lebih menjaga tanaman-tanaman ini.”

“Kami hanya bermain sambil berjalan-jalan. Kami sangat menyukai tanaman di sini sehingga ingin memetiknya,” ucap seorang anak perempuan yang paling tinggi di antara mereka.

“Wah, aku pun sama seperti kalian. Aku sangat menyukai tanaman-tanaman yang ada di sini. Tetapi, apabila kita menyukai sesuatu, kita harus menjaga dan merawatnya. Sementara, memetik bunga dan dedaunan tidak akan membuat tanaman ini terjaga dan terawat, tetapi malah akan menyakitinya.”

“Mengapa tanaman-tanaman ini bisa tersakiti kalau kami memetiknya?” tanya anak lelaki tadi.

“Teman-teman, tanaman ini sama seperti kita, memiliki bagian-bagian yang saling membutuhkan. Misalnya pada tubuh kita, apabila ada satu bagian yang tidak ada, tubuh kita tidak akan berfungsi dengan sempurna. Tanaman ini pun demikian. Apabila kita memetik bunga atau daunnya sembarangan, proses pertumbuhan tanaman ini pun akan terganggu.”

Anak-anak yang sedang bermain itu tampak memikirkan kata-kata Rara dengan serius.

Seorang anak perempuan berbaju merah muda berkata, “Kami mengerti maksudmu, Rara. Kalau memetik bunga dan dedaunan malah menyakiti tanaman-tanaman ini, kami tidak akan melakukannya. Kami sangat menyukai tanaman di sini dan tidak ingin menyakiti mereka. Sekarang, kami tidak akan memetik bunga dan dedaunan dengan sembarangan lagi. Betul, kan, teman-teman?”

“Iya, betul!” serentak anak-anak itu menjawab.

“Terima kasih, teman-teman. Semoga kita dapat selalu menjaga dan merawat kelestarian tanaman-tanaman yang ada di sini, yah.”

Rara meninggalkan anak-anak tersebut dan kembali menemui Caca.

“Terima kasih karena sudah menyayangi tanaman-tanaman yang ada di sini, Rara.”

“Sama-sama, Caca. Aku sangat menyukai tanaman dan bintang sepertimu. Aku tidak ingin kalian disakiti dan sampai punah. Aku ingin bisa terus bertemu kalian. Maukah kamu bertemu lagi denganku dan menjadi sahabatku, Caca?”

“Tentu saja, Rara. Nanti kita bertemu dan terbang lagi untuk melihat lebih banyak keindahan alam.”

“Wah, senangnya. Aku berjanji akan merawat dan menjaga keindahan alam ini dengan baik dan tidak akan menyakitinya.”

Rara dan Caca kini menjadi teman baik yang selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian alam.

Berdasarkan teks tersebut, orang yang menasihati Rara untuk tidak menyakiti binatang adalah ….

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Media Image

Wahana di Taman Bermain

Ardan, Bagas, dan Cantika adalah 3 bersaudara.
Mereka pergi bersama ke Taman Bermain.
Mereka ingin naik berbagai wahana.

Namun beberapa wahana memiliki syarat.

Bagi yang berusia di bawah 10 tahun harus ditemani keluarga.
Apa sajakah yang mungkin mereka lakukan?
A. Bagas naik wahana Kora-Kora sendirian.
B. Cantika naik wahan Alap-Alap bersama Ardan.
C. Bagas naik wahana Tornado sendirian.


Bagas naik wahana Kora-Kora sendirian

Cantika naik wahan Alap-Alap bersama Ardan

Bagas naik wahana Tornado sendirian.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Media Image

VITAMIN A

Tahukan kamu?
Vitamin A sangat berguna bagi tubuh kita.
Vitamin A berguna untuk menjaga kesehatan mata.

Angka yang menempati tempat ratusan pada kandungan vitamin A dalam wortel adalah ….


9



5

4

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Kisah Kutu di Negeri Rambut

Di suatu negeri yang subur, kutu berkumpul.
Ada ribuan telur kutu di sekitar rambut panjang Ajeng.
Ajeng kurang menjaga kebersihan.
Ia sering menggaruk kepalanya karena gatal.
Para kutu sudah semakin banyak.
Mereka ingin mencari negeri baru.
Tak jarang rambut teman-teman Ajeng menjadi korban.
Teman-teman Ajeng menjadi risih.
Ketika Ajeng mulai menggaruk rambut, mereka menjauhinya.
Ajeng merasa sedih.
Akhirnya ia memutuskan berkeramas dan memotong rambutnya.
Para kutu sangat marah. Mereka berloncatan mencari negeri yang baru.


Dimana ribuan telur kutu berkumpul?


Di suatu negeri.


Di rambut Ajeng.

Di rambut teman-teman.

6.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Jaket Abida


Ata meminjam jaket Abida tanpa izin. Padahal Ata tahu, jika meminjam jaket Abida harus izin.

Siang itu, Ata sedang belajar melukis di rumah menggunakan jaket Abida. Abida sedang belajar kelompok di rumah temannya.

Ata tidak berhati-hati sehingga jaket Abida kotor. Ata takut dan menyembunyikan jaket Abida di bawah tempat tidur.

Abida berlari ke ruang tamu. Ayah sedang bersantai. Abida mengadu ke ayah sambil menangis karena jaketnya hilang.

Ata tidak suka melihat Abida seperti itu. Ata mencuci jaket Abida. Ternyata warna jaket Abida malah berubah.


Abida akhirnya tahu dan marah kepada Ata. Ibu mengatahui keresahan Ata. Jadi, Ibu menyuruh Ata untuk meminta maaf kepada Abida.

“Aku minta maaf Abida,” kata Ata dengan suara kecil dan tertunduk.

Ata ingin memperbaiki jaket Abida. Akhirnya, Ata melukis pelangi di jaket Abida. Abida tersenyum lebar karena jaket Abida menjadi cantik.

Apa yang sedang dilakukan Ata dan Abida siang itu? Jawaban benar lebih dari satu.



Ata sedang belajar melukis di rumah.

Ata sedang bersantai di ruang tamu.

Abida sedang belajar kelompok di rumah temannya.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Budaya 5-S

Apa itu budaya 5-S? Budaya 5-S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) merupakan suatu sikap yang dilakukan oleh seseorang ketika sedang berkomunikasi kepada orang lain.

Budaya senyum adalah hal yang paling mudah untuk kita lakukan. Senyuman itu bisa menular lho! Dengan sedikit senyuman saja, kita bisa membuat orang lain ikut tersenyum. Ajaib bukan?

Sementara itu, budaya salam dan sapa ternyata juga sudah sering kita lakukan. Misalnya, dengan mengucap salam dan menyapa teman ketika bertemu. Coba bayangkan jika kamu berpapasan dengan temanmu, tapi didiamkan saja. Pasti kamu akan merasa sedih bukan?

Budaya sopan dan santun dapat kita lihat ketika seseorang sedang berbicara dan bersikap. Orang yang menerapkan budaya ini pasti sangat anggun. Mereka akan terhindar dari kebiasaan berbicara kasar.

Sudahkah kamu berbudaya? Sebagai anak muda, kita diwajibkan untuk melaksanakan budaya 5-S. Terutama kepada orang yang lebih tua. Membiasakan diri untuk bersikap berbudaya akan membawa kita pada karakter berbudi.

Menjaga ucapan dan sikap akan menjadikan diri kita berharga di mata orang lain. Terbiasa menjalankan sikap berbudaya akan membuat kita dihargai oleh orang lain. Selain itu, kita akan terbebas dari perselisihan.

11. Berdasarkan informasi tersebut, dampak positif apa yang dapat diperoleh seseorang setelah menerapkan budaya 5-S?





Terhindar dari iri dan dengki.

Terhindar dari prasangka buruk.

Terbebas dari perselisihan.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?