Kuis Hipoglikemia pada Pasien Diabetes

Seorang pasien perempuan, 62 tahun, memiliki riwayat diabetes mellitus selama lebih dari 6 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sering mengalami lemas dan pusing karena kadar gula darah sering kali terukur di bawah 60 mg/dl. Pasien selama ini menggunakan Glibenklamide 1x5 mg dan dokter berencana untuk menggantikan obatnya. Di antara obat berikut ini yang paling tepat dipilih untuk mengurangi risiko hipoglikemia pada pasien tersebut adalah…

• Gliquidone

• Insulin

• Sitagliptin

• Glimepiride

• Kombinasi metformin dan glimepiride

Seorang pasien wanita, 72 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dalam keadaan sadar, mengeluh lemas setelah minum obat Glibenklamide 5 mg 2 jam sebelumnya. Pasien hanya makan sedikit setelah minum obat tersebut tersebut karena belakangan ini merasa sering mual. Hasil pemeriksaan glukosa darah acak menunjukkan angka 55 mg/dl. Tata laksana yang tepat pada pasien tersebut adalah…

• Berikan 75 ml dextrose 20% intravena

• Berikan 150 ml dextrose 10% intravena

• Berikan injeksi glukagon 1 mg intramuscular

• Berikan 150-200 ml jus buah peroral

• Berikan 50 ml dextrose 40% intravena

Seorang pasien laki-laki, 67 tahun, datang ke ruang unit gawat darurat (UGD) dalam keadaan sadar dikeluhkan lemas, gemetar dan keluar keringat dingin. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun dengan terapi Glimepiride 4 mg sekali sehari sebelum sarapan pagi. Dua jam sebelum masuk UGD, pasien tersebut mengkonsumsi Glimepiride 4 mg, kemudian makan sedikit roti dan mulai berolah raga. Setelah dilakukan pemeriksaan glukosa darah, didapatkan hasil 54 mg/dl. Hal ini sudah terjadi untuk yang ketiga kalinya. Strategi yang paling tepat dilakukan untuk mencegah terjadinya hipoglikemia adalah…

• Semua pasien diabetes harus diset target kendali glukosa darahnya agar mencapai HbA1C di bawah 6,5%

• Strategi pengobatan diabetes harus seragam untuk semua pasien diabetes dalam rangka mencapai kendali glikemik yang baik

• Obat pilihan utama untuk pasien-pasien dengan risiko hipoglikemia adalah kombinasi insulin dan sulfonylurea

• Pada pasien-pasien dengan risiko hipoglikemia, obat-obat golongan sulfonylurea sebaiknya diganti dengan GLP-1 receptor agonist, penghambat DPP-4 atau SGLT2

• Pada pasien hipoglikemia berulang, pemeriksaan glukosa darah sebaiknya tidak dilakukan secara mandiri tetapi dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit

Seorang pria, 57 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada kiri yang menjalar ke leher dan lengan kiri. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 2 tahun, rutin mengkonsumsi metformin 3x500 mg dan glimepiride 1x4 mg. Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya ST elevasi di V1-V4 dan pemeriksaan glukosa darah menunjukkan angka 50 mg/dl. Komplikasi kardiovaskular pada kondisi hipoglikemia dipicu oleh…

• Peningkatan kontraktilitas jantung, peningkatan aktivasi platelet, peningkatan IL-6

• Penurunan konsumsi oksigen jantung, peningkatan vasodilatasi, peningkatan kontraktilitas jantung

• Peningkatan aktivasi platelet, peningkatan IL-6, penurunan konsumsi oksigen jantung

• Penurunan kontraktilitas jantung, peningkatan IL-6, penurunan aktivasi platelet

• Peningkatan konsumsi oksigen jantung, penurunan kontraktilitas jantung, penurunan aktivasi platelet

Seorang perempuan, 42 tahun, datang ke unit gawat darurat dengan keluhan demam sejak 5 hari. Riwayat diabetes mellitus sejak 2 tahun dengan pengobatan insulin. Beberapa minggu terakhir ini pasien tidak menyuntik insulin dan beralih ke obat herbal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 110 kali per menit, temperatur aksila 38,5oC. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan glukosa darah 364 mg/dl; analisis gas darah dengan pH 7,19. Foto rontgent dada menunjukkan adanya pneumonia. Tata laksana awal yang paling penting untuk dilakukan pada pasien ini adalah…

• Memberikan infus NaCl 0,45% 500-1000 ml/jam

• Memberikan insulin bolus intravena 0,1 U/kg dan dilanjutkan drip 0,1U/kg/jam

• Memberikan infus NaCl 0,9% 500-1000 ml/jam

• Memberikan drip natrium bicarbonate

• Memberikan antibiotik dan mengambil kultur darah sebelum pemberian antibiotik

Seorang laki-laki, 70 tahun, diantar keluarganya ke UGD dikeluhkan mengalami penurunan kesadaran sejak pagi hari. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 20 tahun, sejak 1 tahun menggunakan insulin, namun sudah seminggu ini tidak menyuntik insulin karena lemas dan nafsu makan menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS E2V4M5, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 110 kali per menit, temperatur aksila 36,6 oC Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil glukosa darah plasma 620 mg/dl, analisis gas darah dengan pH 7,36, Kalium 3,3 mmol/L, Natrium 161 mmol/L. Pemeriksaan CT-Scan kepala tidak ditemukan kelainan. Tata laksana awal yang menjadi prioritas utama pada pasien tersebut adalah…

• Memberikan infus NaCl 0,45% 500-1000 ml/jam

• Memberikan insulin bolus intravena 0,1 U/kg dan dilanjutkan drip 0,1U/kg/jam

• Memberikan infus NaCl 0,9% 500-1000 ml/jam

• Memberikan drip KCl 10-20 mmol/jam

• Memberikan drip noreprinefrin 0,05 mcg/kgBB/menit

Berikut ini hal yang paling sesuai untuk kondisi ketoasidosis diabetes adalah…

• Lebih sering ditemukan pada usia lanjut daripada usia muda

• Gula darah biasanya di atas 600 mg/dl

• Sering terjadi pada orang yang baru terdiagnosis diabetes mellitus

• Patofisiologi yang mendasari adalah defisiensi insulin relatif

• Gejala yang lebih menonjol adalah penurunan kesadaran. Mual, muntah dan nyeri perut jarang ditemukan.

Salah satu kriteria resolusi untuk ketoasidosis diabetes adalah…

• Kadar glukosa darah di bawah 300 mg/dl

• Serum bikarbonat 18 mEq/L

• pH darah > 7,45

• anion gap 12 mEq/L

• Kadar glukosa darah di atas 300 mg/dl

Berikut ini tata laksana krisis tiroid yang benar adalah…

• Pemberian PTU loading 500-1000 mg dilanjutkan 250 mg tiap 8 jam

• Pemberian propranolol 20-40 mg tiap 24 jam

• Pemberian hidrocortison 300 mg tiap 8 jam

• Pemberian potassium iodide 250 mg tiap 6 jam 1 jam sebelum diberikan PTU

• Pemberian methimazole 20-40 mg tiap 24 jam