ULANGAN HARIAN BAB CERPEN

ULANGAN HARIAN BAB CERPEN

11th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Sumatif Materi Drama Kelas XI f

Sumatif Materi Drama Kelas XI f

11th Grade

20 Qs

UH 4 DRAMA BAHASA INDONESIA

UH 4 DRAMA BAHASA INDONESIA

11th Grade

20 Qs

TEKA TEKI

TEKA TEKI

3rd Grade - Professional Development

20 Qs

TEKA-TEKI

TEKA-TEKI

9th - 12th Grade

15 Qs

UH Puisi kelas X

UH Puisi kelas X

11th Grade

20 Qs

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen

11th Grade

20 Qs

Teki teki lucu

Teki teki lucu

1st Grade - Professional Development

20 Qs

Hiburan

Hiburan

KG - University

15 Qs

ULANGAN HARIAN BAB CERPEN

ULANGAN HARIAN BAB CERPEN

Assessment

Quiz

Other

11th Grade

Easy

Created by

Nani Gustina

Used 5+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 5 pts

Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan.

“Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin membicarakan masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan.”

“Maksud ibu apa?.”

“Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap Diah. Dia anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.”

Karakter tokoh Pak Usman dalam kutipan cerpen di atas memiliki sifat…

Pendendam

Keras kepala dan mudah marah

Tidak bisa membedakan urusan dinas dan pribadi

Ingin menang sendiri

Egois

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan.

“Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin membicarakan masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan.”

“Maksud ibu apa?.”

“Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap Diah. Dia anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.”

Bagaimana gambaran karakter tokoh Diah dalam cerpen di atas?

Kuat menerima cobaan

Gampang putus a

Mudah putus asa

lemah dan penuh penderitaan

Trauma dalam menjalani kehidupannya

Keras kepala

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan.

“Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin membicarakan masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan.”

“Maksud ibu apa?.”

“Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap Diah. Dia anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.”

Sifat tokoh larasati berdasarkan kutipan di atas adalah…

Sabar dan penyayang

Angkuh dan disiplin

Tegas dan pemberani

Penakut

Keras kepala

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan.

“Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin membicarakan masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan.”

“Maksud ibu apa?.”

“Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap Diah. Dia anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.”

Kedudukan tokoh Pak usman dan

Larasati dalam kutipan cerpen di atas

adalah…

Tokoh antagonis, tokoh penengah

Tokoh protagonist, tokoh penengah

Tokoh antagonis, tokoh protagonis

Tokoh protagonis, tokoh protagonis

Tokoh antagonis, tokoh antagonis

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Hari ini aku Masih berjalan. Lagi-lagi jalan kaki. Aku berjalan seorang diri, menuju sebuah kota tempat yang terkasihku menanti. Ah, aku tahu, masa-masa resesi seperti ini, harga serba melonjak. Itu kata abangku. Ia kerja di bank swasta. Kautahu, bank swasta bukan milik Hindia Belanda. Kudengar bank tersebut milik seorang Yahudi. Aku berjalan sudah setengah jam. Demi menghemat beberapa sen kupikir. Namun, ah, lelah ini aku yakin akan hilang Kritika aku bertemu dengan kekasihku.

Jalanan agak lengang. Tumben sekali. Apakah ada sesuatu? Aku berjalan making cepat dengan sesekali melihat jam di tangan. Aku heran bukan kepalang, hari ini padahal hari Jumat. Masih pagi Paula, kenapa kota menjadi begitu sepi begini. Semua orang taksatu pun menunjukkan batang hidungnya. Aneh kupikir. Apakah resesi Dunia sudah menimbulakn efek seperti ini?

Matahari sudah mulai menunjukkan kuasannya. Aku mulai berpeluh. Punggungku sdah gatal rasanya oleh keringat. Baju yang baru kubeli dari Glodok ini ternyata taksemenyaman yang Koh Samin katakana. Ternyata taklebih dari karung goni rasanya baju ini kalau sudah dipakai

Kalimat yang menunjukkan nilai sejarah pada kutipan teks tersebut adalah?

Baju yang baru kubeli dari Glodok ini ternyata taksenyaman yang Koh Samin katakan

Aku berjalan seorang diri, menuju sebuah kota tempat yang terkasihku menanti.

Kautahu, bank swasta bukan milik Hindia Belanda.

Namun, ah, lelah ini aku yakin akan hilang ketika bertemu dengan kekasihku.

Aku heran bukan kepalang, hari ini padahal hari Jumat.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Hari ini aku Masih berjalan. Lagi-lagi jalan kaki. Aku berjalan seorang diri, menuju sebuah kota tempat yang terkasihku menanti. Ah, aku tahu, masa-masa resesi seperti ini, harga serba melonjak. Itu kata abangku. Ia kerja di bank swasta. Kautahu, bank swasta bukan milik Hindia Belanda. Kudengar bank tersebut milik seorang Yahudi. Aku berjalan sudah setengah jam. Demi menghemat beberapa sen kupikir. Namun, ah, lelah ini aku yakin akan hilang Kritika aku bertemu dengan kekasihku.

Jalanan agak lengang. Tumben sekali. Apakah ada sesuatu? Aku berjalan making cepat dengan sesekali melihat jam di tangan. Aku heran bukan kepalang, hari ini padahal hari Jumat. Masih pagi Paula, kenapa kota menjadi begitu sepi begini. Semua orang taksatu pun menunjukkan batang hidungnya. Aneh kupikir. Apakah resesi Dunia sudah menimbulakn efek seperti ini?

Matahari sudah mulai menunjukkan kuasannya. Aku mulai berpeluh. Punggungku sdah gatal rasanya oleh keringat. Baju yang baru kubeli dari Glodok ini ternyata taksemenyaman yang Koh Samin katakana. Ternyata taklebih dari karung goni rasanya baju ini kalau sudah dipakai

Kalimat yang menunjukkan bahwa latar waktu pada kutipan cerpen tersebut terjadi pada siang hari adalah...

Aku berjalan makin cepat dengan sesekali melihat jam tangan.

Apakah resesi dunia sudah menimbulkan efek seperti ini.

Baju yang baru kubeli dari Glodok ini ternyata taksenyaman yang Koh Samin katakan

Ternyata taklebih dari karung goni rasanya baju ini kalau sudah dipakai

Matahari sudah mulai menunjukkan kuasannya.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 5 pts

Hari ini aku Masih berjalan. Lagi-lagi jalan kaki. Aku berjalan seorang diri, menuju sebuah kota tempat yang terkasihku menanti. Ah, aku tahu, masa-masa resesi seperti ini, harga serba melonjak. Itu kata abangku. Ia kerja di bank swasta. Kautahu, bank swasta bukan milik Hindia Belanda. Kudengar bank tersebut milik seorang Yahudi. Aku berjalan sudah setengah jam. Demi menghemat beberapa sen kupikir. Namun, ah, lelah ini aku yakin akan hilang Kritika aku bertemu dengan kekasihku.

Jalanan agak lengang. Tumben sekali. Apakah ada sesuatu? Aku berjalan making cepat dengan sesekali melihat jam di tangan. Aku heran bukan kepalang, hari ini padahal hari Jumat. Masih pagi Paula, kenapa kota menjadi begitu sepi begini. Semua orang taksatu pun menunjukkan batang hidungnya. Aneh kupikir. Apakah resesi Dunia sudah menimbulakn efek seperti ini?

Matahari sudah mulai menunjukkan kuasannya. Aku mulai berpeluh. Punggungku sdah gatal rasanya oleh keringat. Baju yang baru kubeli dari Glodok ini ternyata taksemenyaman yang Koh Samin katakana. Ternyata taklebih dari karung goni rasanya baju ini kalau sudah dipakai

Sudut pandang yang digunakan pada kutipan cerpen tersebut adalah...

Orang pertama pelaku utama

Orang pertama pelaku sampingan

Orang kedua

Orang ketika serbatahu

Orang ketika pengamat

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?