1. Apa cara belajar guru yang keliru?

• Mencari dan mencoba sendiri di kelas

• Menyisihkan gaji untuk membeli buku

• Bertanya pada teman guru yang lain

• Menunggu instruksi dinas pendidikan

2. Apa yang seharusnya dilakukan guru sebelum mengajar?

• Berbicara dengan orang tua siswa

• Menyiapkan materi ajar

• Menunggu siswa datang

• Membaca buku referensi

3. Mengapa penting bagi guru untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat?

• Untuk mengurangi waktu mengajar

• Untuk menunjukkan kekuasaan

• Untuk menghindari pekerjaan tambahan

• Untuk mendapatkan ide-ide baru

4. Apa yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa?

• Memberikan penghargaan atas prestasi

• Menetapkan aturan yang ketat

• Menjauhkan diri dari siswa

• Menerapkan metode pengajaran yang monoton

5. Apa yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif?

• Menetapkan batasan yang ketat

• Mendorong siswa untuk berkolaborasi

• Menjauhkan siswa dari interaksi sosial

• Mengabaikan umpan balik dari siswa

6. Mengapa penting bagi guru untuk terus mengembangkan diri?

• Untuk mendapatkan pengakuan dari rekan sejawat

• Untuk mendapatkan promosi jabatan

• Untuk meningkatkan kualitas pengajaran

• Untuk menghindari tanggung jawab

7. Apa yang seharusnya menjadi fokus utama dalam pengajaran?

• Menjaga disiplin kelas

• Mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa

• Mengikuti kurikulum tanpa modifikasi

• Menyiapkan ujian yang sulit

8. Apa yang harus dilakukan guru untuk memahami kebutuhan belajar siswa?

• Melakukan evaluasi awal terhadap siswa

• Menetapkan standar yang sama untuk semua siswa

• Menunggu siswa mengajukan pertanyaan

• Hanya mengikuti buku teks

9. Mengapa penting bagi guru untuk menggunakan teknologi dalam pengajaran?

• Untuk meningkatkan biaya pendidikan

• Untuk mengurangi interaksi dengan siswa

• Untuk menggantikan metode pengajaran tradisional

• Untuk menarik perhatian siswa

10. Apa yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak?

• Menetapkan pertemuan yang jarang

• Menjalin komunikasi yang terbuka dengan orang tua

• Menjauhkan orang tua dari proses belajar

• Hanya menghubungi orang tua saat ada masalah