Naskh dan Mansukh

Apa yang dimaksud dengan naskh?

• Penambahan ayat baru dalam Al Qur'an.

• Penafsiran ayat yang tidak jelas.

• Penghapusan hukum yang lama dengan hukum yang baru.

• Perintah untuk membaca ayat-ayat tertentu.

Apa yang dimaksud dengan mansukh?

• Ayat yang baru diturunkan.

• Hukum yang dihapus dan tidak berlaku lagi.

• Penafsiran ulang terhadap suatu ayat.

• Ayat yang tetap berlaku untuk semua zaman.

Manakah contoh ayat yang menunjukkan naskh dalam Al Qur'an?

• Larangan mendekati sholat dalam keadaan mabuk (An-Nisa: 43) yang diganti dengan larangan total terhadap khamr (Al Maidah: 90)

• Ayat tentang pentingnya sabar (Al Baqarah: 153).

• Ayat yang memerintahkan zakat (Al-Baqarah: 43).

• Ayat yang memerintahkan sholat lima waktu (Al Isra': 78).

Ayat berikut menjadi dalil keberadaan naskh dalam Al Qur'an:

• "Tidak ada paksaan dalam agama." (Al Baqarah: 256)

• "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji." (Al Ankabut: 45)

• "Kami tidak menaskh suatu ayat pun atau membuatnya dilupakan, melainkan Kami datangkan yang lebih baik darinya." (Al Baqarah: 106)

• "Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat." (Al Baqarah: 43)

Naskh tidak dapat terjadi dalam situasi berikut:

• Ketika hukum yang baru lebih berat.

• Ketika hukum yang baru datang sebelum hukum yang lama.

• Ketika hukum yang lama sudah tidak dipraktikkan lagi.

• Ketika hukum yang baru berasal dari sumber selain wahyu.

Berikut adalah syarat-syarat terjadinya naskh, kecuali:

• Terdapat dalil yang menunjukkan adanya perubahan hukum.

• Hukum yang lama masih relevan untuk diterapkan.

• Kedua dalil yang bertentangan harus berasal dari Al Qur'an.

• Hukum yang baru lebih ringan dan sesuai.

Berikut termasuk pembagian Naskh dan Mansukh, kecuali:

• Naskh Hadist dengan Al Qur'an.

• Naskh Al Qur'an dengan Al Qur'an.

• Naskh Hadist dengn Hadist.

• Naskh Qur'an dengan hasil ijtihad.

Ayat tentang toleransi beragama ("Tidak ada paksaan dalam beragama") dalam Al Baqarah ayat 256 dianggap sebagai:

• Ayat yang tidak pernah dinaskh.

• Ayat yang berlaku khusus di masa Nabi.

• Ayat yang ditafsirkan ulang.

• Ayat yang sudah mansukh oleh ayat-ayat yang jihad.

Di bawah ini yang termasuk metode untuk menemukan naskh dan mansukh adalah...

• Menghapus ayat-ayat yang dianggap sulit untuk dipahami.

• Menafsirkan ayat sesuai pendapat pribadi

• Mengetahui ayat yang turun terdahulu dan ayat yang turun pada waktu setelahnya dalam perspektif sejarah.

• Menentukan naskh dan mansukh berdasarkan kepentingan politik.

Apa hikmah dari naskh dan mansukh?

• Untuk memberikan kemudahan dalam pelaksanaan hukum.

• Untuk menyesuaikan hukum dengan kondisi umat.

• Untuk menunjukkan kekuasaan Allah.

• Semua jawaban benar.