Pak Radit, guru kelas enam, melihat bayangan seseorang di jendela dekat pintu kelas. Pak Radit kemudian berjalan ke luar kelas.
"Ah, kamu pasti Yuri. Ayo masuk. Bapak carikan tempat duduk dulu untuk meletakkan tasmu, lalu berkenalan dengan teman-teman sekelasmu" sambut Pak Radit dengan senyuman lebar
Yuri mengangguk malu-malu. Seluruh mata di kelas ini hanya tertuju pada Yuri. Dia mendengar bisi-bisik meskipun tidak jelas. Dada Yuri bedegup begitu kecang dan raut wajahnya tampak cemas.
Pak Radit menyilakan Yuri untuk berdiri di depan kelas dan memperkenalkan diri. Yuri menarik nafas lalu mulai memperkenalkan diri "Selamat pagi teman-teman. Nama saya Yuri. Usia saya tiga belas tahun. Saya pindah dari Seoul, Korea Selatan, Ibu saya baru saja menamatkan kuliahnya di sana. Kami pindah ke kota ini karena Ibu dan Ayah saya akan bekerja di sini. Saya senang berkenalan dengan teman-teman di sini. Gamsahamnida. Eh. terima kasih. Yuri lega, kecemasannya berkurang ketika melihat senyum terkembang dari teman-teman sekelasnya
Pada cerita di atas, tokoh yang bernama Yuri kadang memiliki sifat cemas. Hal tersebut dipertegas melalui tindakannya yaitu ....