Ujian Akhir Semester Ganil

Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia. Bagaimana cara kita sebagai seorang Muslim menjaga kemurnian Al-Qur'an di tengah perkembangan teknologi saat ini?

• Menjaga kemurnian Al-Qur'an dengan menggunakan sumber yang sah, aktif dalam komunitas, menyebarkan ajaran dengan positif, dan terus belajar.
• Mengabaikan ajaran Al-Qur'an dan mengikuti tren media sosial.
• Membaca Al-Qur'an hanya saat ada acara tertentu.
• Menggunakan terjemahan yang tidak resmi dan tidak terverifikasi.

Dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, terdapat perintah untuk membaca. Mengapa membaca menjadi hal yang sangat penting dalam membangun ilmu dan keimanan?

• Membaca hanya penting untuk hiburan semata.
• Membaca penting karena ia merupakan sumber pengetahuan yang membangun ilmu dan keimanan.
• Membaca tidak berpengaruh pada ilmu dan keimanan.
• Membaca dapat mengurangi pengetahuan dan keimanan.

Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai sosok yang selalu menjaga amanah. Bagaimana sikap kita dapat mencerminkan sifat amanah Nabi di era modern ini?

• Menjaga kejujuran, tanggung jawab, dan memenuhi amanah.
• Bersikap acuh tak acuh terhadap amanah yang diberikan.
• Mencari keuntungan pribadi tanpa memperhatikan orang lain.
• Mengabaikan tanggung jawab dan kejujuran.

Dalam hadits tentang niat, Nabi Muhammad saw. bersabda: "Segala amal perbuatan bergantung pada niatnya." Bagaimana cara menerapkan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari?

• Menerapkan niat yang baik sebelum setiap amal perbuatan.
• Membuat niat hanya saat melakukan ibadah besar.
• Mengabaikan niat dan fokus pada hasil akhir.
• Beramal tanpa memikirkan tujuan atau niat.

Apa hikmah yang dapat diambil dari Surah Al-Ma’un yang menyebutkan pentingnya memperhatikan anak yatim dan fakir miskin?

• Hikmah dari Surah Al-Ma’un adalah pentingnya mengabaikan anak yatim dan fakir miskin.
• Surah Al-Ma’un menekankan kekayaan sebagai tujuan utama hidup.
• Hikmah dari Surah Al-Ma’un adalah untuk mengutamakan diri sendiri di atas orang lain.
• Hikmah dari Surah Al-Ma’un adalah pentingnya perhatian dan bantuan kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai bentuk kepedulian sosial.

Dalam Surah Al-‘Alaq, Allah menyebutkan kata “Iqra’” yang berarti membaca. Apa makna mendalam dari perintah ini dalam konteks kehidupan modern?

• Membaca hanya untuk hiburan semata.
• Membaca tidak berpengaruh pada kualitas hidup.
• Membaca adalah kunci untuk memahami dunia dan meningkatkan kualitas hidup.
• Membaca hanya penting untuk anak-anak.

Rasulullah saw. mengajarkan pentingnya kejujuran. Apa dampak kejujuran dalam membangun kepercayaan di masyarakat?

• Kejujuran menyebabkan ketidakpercayaan di masyarakat.
• Kejujuran tidak berpengaruh pada hubungan sosial.
• Kejujuran hanya penting dalam konteks bisnis.
• Kejujuran membangun kepercayaan yang kuat di masyarakat, memperkuat hubungan sosial dan kolaborasi.

Dalam hadits tentang akhlak mulia, Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa orang beriman yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Bagaimana cara memperbaiki akhlak dalam kehidupan sehari-hari?

• Bersikap acuh tak acuh terhadap orang lain
• Memperbaiki akhlak dapat dilakukan dengan menjaga niat baik, berinteraksi sopan, menghindari perilaku buruk, dan menerapkan ajaran agama.
• Meninggalkan ajaran agama sepenuhnya
• Mengutamakan kepentingan pribadi di atas segalanya

Mengapa Allah memerintahkan manusia untuk selalu bersyukur dalam Surah Ibrahim ayat 7?

• Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur agar mereka ingat akan nikmat-Nya dan mendapatkan tambahan nikmat.
• Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur agar mereka bisa mengabaikan nikmat-Nya.
• Bersyukur adalah cara untuk menghindari hukuman dari Allah.
• Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur agar mereka tidak mendapatkan nikmat.

Dalam Surah Al-Ashr, Allah menyebutkan pentingnya saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Bagaimana praktik ayat ini dalam kehidupan bermasyarakat?

• Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
• Mengabaikan nasihat dari orang lain.
• Menyebarkan kebohongan dalam masyarakat.
• Bersaing untuk mendapatkan kekuasaan tanpa etika.