Quiz Puisi Hujan Bulan Juni

Tema utama dalam puisi Hujan Bulan Juni adalah…

• Kesabaran dan ketabahan dalam mencintai

• Keindahan musim hujan di bulan Juni

• Kesedihan karena kehilangan seseorang

• Kebahagiaan dalam menyambut musim hujan

Majas yang dominan dalam puisi ini adalah…

• Hiperbola dan Personifikasi

• Metafora dan Simile

• Personifikasi dan Metafora

• Ironi dan Paradoks

Makna dari kata "hujan" dalam puisi ini adalah…

• Kesedihan yang mendalam

• Simbol ketabahan dan kesabaran

• Keindahan alam di musim hujan

• Keraguan dalam mengambil keputusan

Imaji yang paling kuat dalam puisi ini adalah…

• Imaji visual dan auditori

• Imaji penciuman dan perabaan

• Imaji rasa dan auditori

• Imaji gerak dan penciuman

Makna dari larik "dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu" adalah…

• Seseorang berusaha menghapus masa lalunya

• Seseorang yang bingung menentukan jalan hidup

• Kesabaran dalam menghadapi keraguan dan kesedihan

• Keinginan untuk kembali ke masa lalu

Amanat yang dapat diambil dari puisi Hujan Bulan Juni adalah…

• Kita harus menerima kenyataan hidup dengan tabah

• Jangan terlalu berharap pada sesuatu yang tidak pasti

• Hujan selalu membawa kesedihan dalam kehidupan

• Jangan terlalu cepat mengambil keputusan dalam hidup

Kata "dirahasiakannya rintik rindunya" mengandung makna…

• Hujan yang turun membawa kerinduan yang dalam

• Kerinduan yang dipendam dengan sabar

• Hujan yang selalu turun di bulan Juni

• Kerinduan yang diungkapkan secara terbuka

Struktur fisik yang menonjol dalam puisi ini adalah…

• Pola rima yang teratur

• Penggunaan repetisi dan tipografi sederhana

• Penggunaan kata-kata yang rumit

• Bentuk bait yang sangat panjang

Mengapa puisi ini dianggap sederhana tetapi memiliki makna yang mendalam?

• Karena menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami

• Karena memiliki rima dan ritme yang indah

• Karena memiliki banyak kata sulit yang harus ditafsirkan

• Karena menggunakan banyak majas hiperbola

Gaya bahasa yang digunakan oleh Sapardi Djoko Damono dalam puisi ini dapat digambarkan sebagai…

• Rumit dan penuh metafora yang sulit dipahami

• Sederhana tetapi menyentuh dan penuh makna

• Kaku dan formal seperti bahasa ilmiah

• Menggunakan bahasa yang panjang dan bertele-tele