Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik

8th Grade

15 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LATIHAN SOAL-SOAL TEKS CERITA FANTASI/IMAJINASI

LATIHAN SOAL-SOAL TEKS CERITA FANTASI/IMAJINASI

7th - 8th Grade

10 Qs

Analisis Puisi

Analisis Puisi

8th Grade

10 Qs

Prosa Fiksi dan Nonfiksi

Prosa Fiksi dan Nonfiksi

7th - 8th Grade

15 Qs

BDR INDO 9

BDR INDO 9

6th - 8th Grade

10 Qs

Unsur-Unsur Karya Fiksi

Unsur-Unsur Karya Fiksi

8th Grade

20 Qs

Teks cerita fantasi

Teks cerita fantasi

8th Grade

15 Qs

Tebak lagu

Tebak lagu

KG - Professional Development

10 Qs

Samsul Huda's Quiz

Samsul Huda's Quiz

KG - Professional Development

11 Qs

Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik

Assessment

Quiz

Other

8th Grade

Medium

Created by

Peserta 01451

Used 2+ times

FREE Resource

15 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Bacalah cerpen berikut ini dengan saksama!

Menembus Penjara Kata

Oleh Primadita Herdiani

Mengapa dunia membisu padaku? Tak bisa kudengar derai hujan atau desah angin. Tak tahu seperti apa dengung kumbang yang mengelilingi bunga-bunga atau derik serangga malam hari. Sejak awal hidup tak dapat kudengar apa pun. Aku hanya melihat gambar bisu. Seperti film kuno yang hanya dipenuhi gerak tak bermakna.

Padahal, begitu lama ayah dan ibu menantikanku. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar. Namun, setelah lahir, aku tak sesuai harapan. Aku bayi yang tak lengkap. Mereka pasti kecewa dengan kekuranganku, tetapi mereka terlihat tabah menerima keadaanku. Ayah pun berusaha ke sana kemari berusaha mencarikan terapi buatku, tetapi semua masih gagal.

Sesungguhnya aku sendiri pun tak mau lahir dalam keadaan ini. Sering aku kesal dengan keadaanku. Kubanting gelas untuk mengatakan, “Tidak mau minum jus itu, aku ingin susu.” Kurobek baju baru yang ibu belikan buat menyampaikan, “Aku tak mau pakai, warnanya tak suka.” Aku pun pernah menangis seharian hanya karena menginginkan permen cokelat dari warung sebelah.

Lalu, tibalah suatu masa yang mengubah segalanya. Aku dititipkan pada Eyang karena ibu kerja luar kota dan ayah kuliah di luar negeri. Eyang putrilah yang dengan setia mengajari teknik baru berkomunikasi. Eyang memperlihatkan gambar-gambar yang dipotong dari koran. Aku tinggal tunjuk saja sesuai keinginanku.

Ulang tahunku yang ke sepuluh bertepatan dengan kepulangan ayah dari luar negeri. Ayah memberikan hadiah laptop dan alat dengar headphone. “Selamat ulang tahun, Fieza!” lalu ada gelak tawa. Oh, seperti itukah suara tawa? Karena terkejutnya, headphone sampai jatuh kutepis. Aku kaget ketika pertama kali mendengar suara. Aku menatap ayah ibu dengan bingung.

Sejak itu, laptop menjadi sahabat utamaku dan alat bantu pendengaran adalah pengganti indraku yang hilang. Kutuliskan mimpi, cita-cita, khayalan, dan kenangan. Kucatat hari-hariku: kegiatan, pendapat, pemikiran, dan apa saja yang bisa kutulis. Suatu hari, Eyang mengirimkan sebuah catatan tentang impian masa depanku ke majalah ibu kota. Catatanku tersebut ternyata dimuat oleh mereka. Bayangkan, seluruh negeri membaca tulisanku. Ayah ibu bangga padaku. Api itu telah menyala. Berkobar penuh semangat di dadaku. Telah berhasil kudobrak penjara kata-kata. Kutembus tempurung yang mengungkung pikiranku.

Diadaptasi dari: http://lmcr.rayakultura.net/blog/menembus-penjara-kata/comment-page-1

Pernyataan berikut merupakan perasaan atau sikap yang dilakukan oleh tokoh dalam teks cerita tersebut, kecuali...

Tokoh Ibu tegar menerima cobaan yang diterimanya.

Tokoh Fieza kecewa saat tidak bisa mendapatkan keinginannya.

Tokoh Ibu selalu berusaha mencarikan pengobatan terbaik.

Tokoh Eyang kreatif mencarikan metode berkomunikasi.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 8 pts

Bacalah cerpen berikut ini dengan saksama!

Menembus Penjara Kata

Oleh Primadita Herdiani

Mengapa dunia membisu padaku? Tak bisa kudengar derai hujan atau desah angin. Tak tahu seperti apa dengung kumbang yang mengelilingi bunga-bunga atau derik serangga malam hari. Sejak awal hidup tak dapat kudengar apa pun. Aku hanya melihat gambar bisu. Seperti film kuno yang hanya dipenuhi gerak tak bermakna.

Padahal, begitu lama ayah dan ibu menantikanku. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar. Namun, setelah lahir, aku tak sesuai harapan. Aku bayi yang tak lengkap. Mereka pasti kecewa dengan kekuranganku, tetapi mereka terlihat tabah menerima keadaanku. Ayah pun berusaha ke sana kemari berusaha mencarikan terapi buatku, tetapi semua masih gagal.

Sesungguhnya aku sendiri pun tak mau lahir dalam keadaan ini. Sering aku kesal dengan keadaanku. Kubanting gelas untuk mengatakan, “Tidak mau minum jus itu, aku ingin susu.” Kurobek baju baru yang ibu belikan buat menyampaikan, “Aku tak mau pakai, warnanya tak suka.” Aku pun pernah menangis seharian hanya karena menginginkan permen cokelat dari warung sebelah.

Lalu, tibalah suatu masa yang mengubah segalanya. Aku dititipkan pada Eyang karena ibu kerja luar kota dan ayah kuliah di luar negeri. Eyang putrilah yang dengan setia mengajari teknik baru berkomunikasi. Eyang memperlihatkan gambar-gambar yang dipotong dari koran. Aku tinggal tunjuk saja sesuai keinginanku.

Ulang tahunku yang ke sepuluh bertepatan dengan kepulangan ayah dari luar negeri. Ayah memberikan hadiah laptop dan alat dengar headphone. “Selamat ulang tahun, Fieza!” lalu ada gelak tawa. Oh, seperti itukah suara tawa? Karena terkejutnya, headphone sampai jatuh kutepis. Aku kaget ketika pertama kali mendengar suara. Aku menatap ayah ibu dengan bingung.

Sejak itu, laptop menjadi sahabat utamaku dan alat bantu pendengaran adalah pengganti indraku yang hilang. Kutuliskan mimpi, cita-cita, khayalan, dan kenangan. Kucatat hari-hariku: kegiatan, pendapat, pemikiran, dan apa saja yang bisa kutulis. Suatu hari, Eyang mengirimkan sebuah catatan tentang impian masa depanku ke majalah ibu kota. Catatanku tersebut ternyata dimuat oleh mereka. Bayangkan, seluruh negeri membaca tulisanku. Ayah ibu bangga padaku. Api itu telah menyala. Berkobar penuh semangat di dadaku. Telah berhasil kudobrak penjara kata-kata. Kutembus tempurung yang mengungkung pikiranku.

Diadaptasi dari: http://lmcr.rayakultura.net/blog/menembus-penjara-kata/comment-page-1

Hal yang dapat dicontoh dari tokoh Fieza untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelajar adalah ....

tidak mudah putus asa

berteman dengan orang luar negeri

berkomunikasi dengan banyak orang

berkarya meskipun dalam keterbatasan

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 8 pts

Cermati penggalan teks cerita pendek di bawah ini untuk menjawab soal nomor 3!

Tak kala matahari sudah condong ke barat, Said meminta diri pada sahabatnya untuk pulang. Tidak lupa Said mengundangnya makan di rumahnya besok siang. Ia memberikan secarik kertas pada temannya, “Pergilah ke ibu kota. Berikan kertas ini pada tentara yang kamu temui di sana. Ia akan mengantarkanmu ke rumahku.”

Latar waktu dan tempat pada kutipan teks cerita pendek di atas adalah….

siang hari di istana Said

sore hari di rumah sahabat

sore hari di istana Said

siang hari di rumah sahabat

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 10 pts

Cermati rangkaian kejadian teks cerita pendek yang masih acak ini!

(1) Pada mulanya Randu, sangat menyukai pertunjukan sulap Paman Tom. (2) Ia ingin tahu mengapa dari kotak sulap Paman Tom bisa muncul banyak benda. (3) Suatu hari ia membongkar rahasia sulap Paman Tom di depan banyak orang. (4) Selanjutnya, ia merasa penasaran. (5) Paman Tom dipecat dari pekerjaannya. (6) Kemudian, orang-orang menjadi tidak tertarik lagi menonton sulap Paman Tom. (7) Pertunjukannya jadi sepi. (8) Akhirnya, Randu menyesali perbuatannya.

Bagaimana rangkaian kejadian yang paling tepat agar membentuk alur maju teks cerita pendek yang padu?

(1)-(2)-(3)-(4)-(5)-(6)-(7)-(8)

(1)-(2)-(4)-(3)-(6)-(7)-(5)-(8)

(1)-(4)-(2)-(3)-(6)-(7)-(5)-(8)

(1)-(4)-(3)-(2)-(6)-(5)-(7)-(8)

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Perhatikan penggalan teks cerita pendek di bawah ini untuk menjawab soal!

Rianti adalah gadis yang suka menolong (1). Ia selalu menjadi buah bibir di kalangan anak-anak muda dan orang-orang tua di sekitar kompleks tempat tinggalnya (2). Meskipun keluarganya kaya raya, ia tidak sombong dan tidak sungkan membagi oleh-oleh untuk teman-temannya sepulang bepergian (3). Ia juga menjadi tangan kanan ayahnya dalam mengelola bisnis keluarga yang membuat keluarganya kaya raya (4). Buah pikirannya yang cerdas selalu sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis keluarganya itu (5). Keluarga Rianti disegani karena sikap elok budi dan sangat dermawan (6).

Makna konotasi dari “tangan kanan” pada penggalan teks cerita pendek di atas adalah ….

cekatan, suka menolong

bahan pembicaraan orang

orang yang dipercayai

orang yang memberikan ide

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 8 pts

Perhatikan penggalan teks cerita pendek di bawah ini untuk menjawab soal!

Rianti adalah gadis yang suka menolong (1). Ia selalu menjadi buah bibir di kalangan anak-anak muda dan orang-orang tua di sekitar kompleks tempat tinggalnya (2). Meskipun keluarganya kaya raya, ia tidak sombong dan tidak sungkan membagi oleh-oleh untuk teman-temannya sepulang bepergian (3). Ia juga menjadi tangan kanan ayahnya dalam mengelola bisnis keluarga yang membuat keluarganya kaya raya (4). Buah pikirannya yang cerdas selalu sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis keluarganya itu (5). Keluarga Rianti disegani karena sikap elok budi dan sangat dermawan (6).

Kalimat yang mengandung makna denotasi adalah ....

(1), (2), dan (5)

(1), (3), dan (6)

(2), (4), dan (5)

(1), (4), dan (6)

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Tujuan mengulas karya fiksi adalah ....

untuk membuat suatu kritikan

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan karya fiksi

agar memudahkan penulis karya

agar karya yang diulas menjadi terkenal

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?