Tugas ke-6

Tugas ke-6

12th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Respon Dunia Internasional

Respon Dunia Internasional

12th Grade

15 Qs

Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

12th Grade

15 Qs

Respon Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

Respon Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

12th Grade

10 Qs

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN EMERDEKAAN INDONESIA JALUR DIPLOMASI

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN EMERDEKAAN INDONESIA JALUR DIPLOMASI

12th Grade

10 Qs

Refleksi pembelajaran

Refleksi pembelajaran

12th Grade

10 Qs

ASESMEN DIAGNOSNIK KOGNITIF SEJARAH KELAS XII

ASESMEN DIAGNOSNIK KOGNITIF SEJARAH KELAS XII

12th Grade

12 Qs

Perjuangan Pembebasan Irian Barat

Perjuangan Pembebasan Irian Barat

12th Grade

10 Qs

Sejarah Orde Baru di Indonesia

Sejarah Orde Baru di Indonesia

12th Grade

10 Qs

Tugas ke-6

Tugas ke-6

Assessment

Quiz

History

12th Grade

Hard

Created by

Florentina Endang

Used 1+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag tahun 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia, yang diselenggarakan setelah serangkaian perundingan dan tekanan diplomatik yang panjang. Perjanjian ini melibatkan sejumlah biaya besar, baik untuk diplomasi maupun untuk perang yang berlangsung sebelumnya. Sebagai contoh, total anggaran yang dihabiskan oleh pemerintah Indonesia pada masa itu untuk keperluan diplomasi dan militer dalam upaya mempertahankan kemerdekaan adalah sekitar 750 juta rupiah.

Jika pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran sebesar 60% untuk strategi militer dan sisanya untuk diplomasi, maka dana yang diperlukan untuk diplomasi adalah ….

200 juta rupiah

250 juta rupiah

300 juta rupiah

500 juta rupiah

450 juta rupiah

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

2 mins • 1 pt

Setelah kemerdekaan diproklamasikan, diplomasi menjadi salah satu upaya penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Salah satu perjanjian yang dilakukan adalah Perjanjian Linggajati pada 1946. Dalam perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Sumatra, dan Madura. Namun, perjanjian ini kemudian mendapat banyak kritik dari rakyat Indonesia yang merasa kesepakatan tersebut merugikan kepentingan bangsa. Pelajaran yang dapat diambil dari bentuk perjuangan diplomasi  dalam konteks mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah …. (pilih 3 jawaban benar)

Kewaspadaan dalam menangani tekanan internasional. Perjanjian Linggajati menjadi pelajaran penting tentang bagaimana tekanan dari pihak asing dan keterlibatan pihak internasional dapat mempengaruhi keputusan diplomatik.

Pentingnya konsensus nasional. Tanpa dukungan dan persetujuan yang luas, perjanjian seperti ini rentan menuai kritik dan berpotensi menimbulkan konflik internal yang dapat melemahkan perjuangan nasional.

Diplomasi sebagai upaya bertahap. langkah bertahap menuju pengakuan kedaulatan penuh. dan menjadi landasan untuk memperjuangkan kedaulatan lebih luas dalam negosiasi selanjutnya.

Pentingnya kemandirian dalam keputusan diplomatik. Perjanjian Linggajati tidak mencerminkan kemandirian dalam membuat keputusan diplomatik.

Keterlibatan rakyat. Rakyat atau masyarakat perlu dilibatkan dalam mengambil keputusan penting negara melalui referendum.

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

2 mins • 1 pt

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, salah satu tantangan utama adalah mempertahankan wilayah dari upaya rekolonisasi oleh Belanda melalui Agresi Militer I pada tahun 1947. Di tengah tekanan militer, pemerintah Indonesia harus menemukan solusi untuk mempertahankan kemerdekaan. Langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kemerdekaannya di tengah upaya rekolonisasi oleh Belanda adalah …. (pilih 3 jawaban benar)

Para diplomat tangguh Indonesia (Sutan Sjahrir, Sumitro Joyohadikusumo, Charles Tambu, Sujatmoko, L.N Palaar  dan H. Agus Salim), aktif di forum internasional untuk memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mendapatkan dukungan internasional. Diplomasi yang dilakukan melalui PBB berhasil membuat konflik antara Indonesia dan Belanda dibahas di forum internasional.

Dasar perjuangan Indonesia untuk mendapat pengakuan. Menandatangani Perjanjian Linggajati pada Maret 1947 (walau merugikan pemerintah Indonesia) sebagai pijakan ke Langkah berikutnya.

Memperkuat basis Memperkuat basis sumber daya manusia dengan mengirimkan putra-putri Indonesia belajar ke luar negeri (Uni Soviet, Cekoslovakia, dan negara lainnya) biaya sepenuhnya tanggungan negara

Meminta bantuan persenjataan dari negara-negara yang tergabung pada Blok Timur guna menambah kekuatan militer Indonesia menghadapi Belanda.

4.

MULTIPLE SELECT QUESTION

2 mins • 1 pt

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan berupaya kembali berkuasa dengan melakukan agresi militer. Untuk mempertahankan kedaulatan, pemerintah Indonesia melakukan berbagai strategi, baik melalui perlawanan fisik maupun jalur diplomasi. Salah satu diplomasi penting adalah Perundingan Linggajati pada tahun 1946 yang menetapkan pengakuan de facto Belanda atas wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Sumatra, dan Madura. Pemerintah Indonesia memilih strategi diplomasi seperti Perundingan Linggajati, Renville, dan perundingan lainnya meskipun dalam kenyataannya, hasil perundingan tersebut banyak dikritik karena dianggap kurang menguntungkan. Faktor yang mendorong pemerintah Indonesia menempuh strategi diplomasi tersebut adalah …. (pilih 3 jawaban benar)

Menghindari konflik berkepanjangan. Situasi infrastruktur dan ekonomi yang masih lemah pasca-kemerdekaan, konflik berkepanjangan dengan Belanda akan membawa dampak buruk bagi rakyat Indonesia.

Menunjukkan eksistensi pemerintah Indonesia. Setiap perundingan diplomatik yang diakui oleh Belanda dan negara lain adalah pengakuan tidak langsung atas keberadaan dan eksistensi pemerintah Republik Indonesia.

Pembatasan wilayah kedaulatan. Perundingan Linggajati hanya mengakui wilayah Republik Indonesia secara de facto yang meliputi Jawa, Sumatra, dan Madura sebagai kompromi besar untuk mengakui sebagian wilayah.

Penundaan kemerdekaan penuh. Perjanjian-perjanjian tersebut dianggap menghambat pencapaian kemerdekaan penuh bagi Indonesia. Perjanjian Linggajati, misalnya, hanya mencakup pengakuan de facto, bukan pengakuan de jure.

Menunjukkan kesediaan untuk damai. Memilih jalur diplomasi, Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia lebih memilih penyelesaian konflik secara damai guna membantu meningkatkan legitimasi dan dukungan internasional

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

2 mins • 1 pt

Berbagai pemberontakan terjadi di Indonesia pada awal kemerdekaan. Pemerintah segera merespons dengan tindakan militer dan pendekatan non militer untuk menumpas pemberontakan dan merangkul mereka kembali ke pangkuan pertiwi. Dampak pemberontakan itu masih bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia sekarang ini, terutama dalam bentuk nilai dan kebijakan yang berkaitan dengan stabilitas nasional dan kewaspadaan terhadap ancaman disintegrasi bangsa. Beberapa dampak tersebut adalah …. (pilih 3 jawaban benar)

Penerapan kebijakan keamanan nasional yang tegas guna kepentingan golongan tertentu. Hingga kini, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan keamanan dan sistem pengawasan yang cukup ketat untuk menjaga stabilitas negara, seperti peraturan mengenai keamanan internal dan penanganan konflik lokal.

Pendidikan militer di kampus. Dibentuk Menwa (=Resimen Mahasiswa) sebuah organisasi yang beranggotakan mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia, yang berperan sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan negara dan menumbuhkan semangat cinta tanah air.

Sikap waspada terhadap paham radikal. Pengalaman pemberontakan yang didorong oleh ideologi tertentu membuat masyarakat dan pemerintah lebih waspada terhadap paham-paham radikal yang berpotensi mengancam kestabilan negara.

Pembelajaran sejarah yang menekankan nilai nasionalisme. Pendidikan sejarah di Indonesia selalu mencakup pelajaran tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan perlawanan terhadap ancaman disintegrasi.

Peningkatan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Pemberontakan yang terjadi di awal kemerdekaan, seperti PKI Madiun (1948) dan PRRI/Permesta, menunjukkan pentingnya menjaga persatuan.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Pemerintah Indonesia, setelah mengetahui aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kapten Raymond Westerling, mengambil langkah-langkah diplomasi untuk menarik perhatian dunia internasional terhadap kekejaman tersebut. Di samping upaya diplomasi, pemerintah juga berupaya memperkuat pertahanan dan mempertegas kehadiran negara di wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi sasaran aksi serupa. Usaha ini memakan anggaran yang cukup besar, terutama dalam pengiriman logistik dan penambahan personel keamanan ke wilayah-wilayah strategis.

Jika pemerintah mengalokasikan dana sebesar 1,2 juta rupiah untuk memperkuat keamanan dan 40% dari total dana tersebut digunakan untuk logistik, maka dana yang digunakan khusus untuk kebutuhan logistik adalah ….

240.000 rupiah

360.000 rupiah

480.000 rupiah

600.000 rupiah

720.000 rupiah

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

2 mins • 1 pt

Dokumen sejarah mencatat bahwa pemberontakan PKI Madiun memiliki dampak besar terhadap perkembangan politik Indonesia. Salah satu dampaknya adalah semakin menguatnya posisi militer dalam dinamika politik nasional. Militer yang dipimpin oleh Panglima Soedirman berhasil menumpas pemberontakan tersebut dalam waktu singkat. Namun, peristiwa ini juga meninggalkan luka politik yang memperburuk hubungan antar ideologi di Indonesia dan berpengaruh besar terhadap kebijakan politik Indonesia di masa-masa berikutnya. Beberapa pengaruh tersebut adalah …. (Pilih 3 jawaban benar)

Memperkuat komitmen pemerintah menegakkan Pancasila sebagai dasar negara. Presiden Soekarno menggunakan momentum ini untuk menggalang dukungan terhadap Pancasila dan menolak ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.

Meningkatkan kepercayaan pemerintah terhadap militer, awal semakin kuatnya peran militer dalam dinamika politik nasional, yang kemudian terus berkembang pada masa Orde Lama dan Orde Baru.

Membangun dialog. Pemerintah mengambil pendekatan yang lebih toleran atau akomodatif terhadap kelompok-kelompok oposisi yang memiliki pandangan politik berbeda dengan pemerintah.

Memperkuat aliansi. Pemerintah memperkuat aliansi dengan negara-negara komunis untuk mencegah pemberontakan serupa dan membentuk kerjasama yang dikenal “Porors Jakarta – Peking”.

Pemerintah cenderung memperkuat kontrol pusat terhadap daerah dan memperketat pengawasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap berpotensi memberontak.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?