Evaluasi dirosah fiqih caturwulan pertama kelas 10

Berikut ini pengertian hawalah secara syara’ yaitu...

• Peralihan utang dari satu pihak ke pihak lain

• Penghapusan utang seseorang karena tidak mampu membayar

• Pemindahan barang sebagai jaminan utang

• Penundaan pembayaran utang dalam jangka waktu tertentu

Siapakah pihak yang menerima tanggungan dalam akad hawalah...

• Muhil

• Muhal ‘alaih

• Muhtal

• Mahmul

Apa saja syarat sah dalam akad hawalah...

• Kerelaan muhil

• Hutang yang dipindahkan harus bersifat tetap (mustaqir)

• Hutang harus sejenis antara muhil dan muhal ‘alaih

• Semua jawaban benar

Berikut ini konsekuensi dari akad hawalah yaitu...

• Muhil tetap bertanggung jawab atas utang tersebut

• Muhal ‘alaih mengambil alih seluruh tanggungan utang

• Muhil bisa menarik kembali utangnya jika muhal ‘alaih bangkrut

• Muhtal bisa menagih utang kepada muhil dan muhal ‘alaih sekaligus

Dalam keadaan apa muhtal tidak diperbolehkan menagih kembali kepada muhil...

• Jika muhil memiliki lebih banyak aset dibanding muhal ‘alaih

• Jika muhil menawarkan pembayaran kembali

• Jika muhal ‘alaih menolak utangnya

• Jika muhil sudah mengalihkan hutangnya kepada muhal 'alaih

Berikut ini definisi dhaman secara syara’ yaitu...

• Menyerahkan barang sebagai jaminan utang

• Meminjamkan uang dengan jaminan tertentu

• Sanggup menanggung harta yang menjadi tanggungan orang lain

• Menjual barang dengan pembayaran di kemudian hari

Apa syarat sah seseorang yang ingin melakukan akad dhaman...

• Harus ada saksi dalam akad dhaman

• Harus memiliki harta sebagai jaminan

• Harus membayar terlebih dahulu sebelum melakukan akad

• Harus memiliki sifat ahli untuk tasharruf

Hutang seperti apa yang boleh dijamin dalam akad dhaman...

• Hutang yang masih dalam persengketaan

• Hutang yang telah tetap dan diketahui ukurannya

• Hutang yang akan datang di masa depan

• Hutang yang belum ditentukan jumlahnya

Apa konsekuensi dari akad dhaman...

• Pihak yang memberi hutang berhak menagih kepada dhamin atau pihak yang berutang

• Pihak yang menanggung (dhamin) boleh menolak pembayaran utang jika tidak memiliki cukup uang

• Hutang yang dijamin oleh dhamin bisa dibatalkan sewaktu-waktu

• Hutang yang dijamin harus dilunasi hanya oleh pihak yang berutang

Mengapa hutang yang belum diketahui ukurannya tidak bisa menjadi objek dhaman...

• Karena tidak ada bukti yang sah

• Karena tidak ada kejelasan tanggung jawab

• Karena hutang tersebut masih bisa dinegosiasikan

• Karena harus ada dua saksi dalam setiap akad hutang