Pengauditan 2 - Pertemuan 1

Suatu sikap yang mencakup suatu pikiran yang selalu mempertanyakan, waspada terhadap kondisi yang dapat mengindikasikan kemungkinan kesalahan penyajian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan suatu penilaian penting atas bukti audit, disebut...

• Prinsip integritas

• Skeptisisme profesional

• Objektivitas

• Independen

Opini yang diberikan oleh auditor apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku yaitu opini...

• Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

• Opini tidak wajar (adverse opinion)

• Opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer opinion)

• Opini tanpa modifikasi (unmodified opinion)

Semua akun dan transaksi yang harus dilaporkan sudah disajikan pada laporan keuangan. Asersi tersebut merupakan penjelasan dari asersi...

• Keberadaan atau Keterjadian (Existence or occurrence)

• Kelengkapan (Completeness)

• Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)

• Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

Komponen laporan keuangan sudah diklasifikasikan dan diungkapkan dengan semestinya. Asersi tersebut merupakan penjelasan dari asersi...

• Keberadaan atau Keterjadian (Existence or occurrence)

• Kelengkapan (Completeness)

• Hak dan Kewajiban (Right and Obligation)

• Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

Bukti audit (audit evidence) di mana terdiri dari segala sesuatu yang bisa dihitung, dipelihara, diobservasi atau di inspeksi, dan terutama berguna untuk mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan, serta merupakan bukti audit terkuat dibandingkan dengan jenis bukti audit lainnya.

Bukti yang dimaksud adalah...

• Documentary Evidence

• Physical evidence

• Mathematical Evidence

• Analytical Evidence

Apakah tujuan auditor secara keseluruhan dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan?

• Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk menyatakan suatu opini tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

• Mengakui secara eksplisit atau implisit bahwa bahwa untuk mencapai penyajian wajar laporan keuangan, manajemen mungkin perlu menyediakan pengungkapan yang melampaui pengungkapan yang secara khusus diharuskan oleh kerangka.

• Mengakui secara eksplisit bahwa manajemen mungkin perlu untuk menyimpang dari suatu ketentuan kerangka untuk mencapai penyajian wajar laporan keuangan.

• Mengarahkan audit ke area yang paling diduga mengandung risiko kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Berikut ini adalah tindakan seorang karyawan terkait persediaan yang memerlukan verifikasi internal karena ada risiko yang bisa menyebabkan salah saji, yaitu

• Karyawan mengeluarkan bahan baku, mendapatkan permintaan bahan untuk setiap pengeluaran, dan menyiapkan angka total harian untuk bahan yang dikeluarkan.

• Karyawan membandingkan catatan barang yang ada di tangan dengan kuantitas fisik, namun dia tidak menyelenggarakan catatan atau menyimpan persediaan.

• Karyawan membandingkan catatan barang atau menyimpan persediaan.

• Karyawan tidak terlibat dalam penerbitan perintah produksi dan tidak memutakhirkan catatan dari lembar biaya pesanan yang sudah selesai.

Apa tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan?

• Menilai apakah terdapat kondisi yang memerlukan suatu revisi terhadap ketentuan perikatan audit.

• Menarik diri dari perikatan audit karena auditor sulit menemukan kecurangan yang dilakukan manajemen.

• Mengidentifikasi kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.

• Memperoleh keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Apakah yang dapat menentukan bentuk, isi, dan luas dokumentasi audit?

• Skala rancangan dan strategi audit.

• Ukuran dan kompleksitas entitas.

• Ruang lingkup audit.

• Tingkat risiko audit yang dapat diterima.

Apakah prosedur audit yang harus dilakukan auditor untuk membantu dalam menemukan kejadian atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang dapat berdampak material terhadap laporan keuangan?

• Meminta keterangan kepada manajemen dan, apabila relevan, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengenai tingkat kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan tersebut.

• Menentukan kecocokan prosedur analitis substantif untuk asersi yang tersedia,dengan memperhitungkan risiko kesalahan penyajian material yang ditentukan, dan pengujian rinci, jika ada, untuk asersi-asersi tersebut.

• Meminta keterangan kepada manajemen tentang ketersediaan dan keandalan informasi yang diperlukan.

• Mengonfirmasi ketentuan dalam perjanjian, kontrak atau transaksi antara entitas dengan pihak lain.