Latihan pree test Modul 2

Latihan pree test Modul 2

Professional Development

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Pretes, Pelatihan Pedagogik 2 (Model Pembelajaran). Sesi: Analisis KD Dan Model Pembelajaran

Pretes, Pelatihan Pedagogik 2 (Model Pembelajaran). Sesi: Analisis KD Dan Model Pembelajaran

Professional Development

10 Qs

Soal UP Pedagogik PPG

Soal UP Pedagogik PPG

Professional Development

15 Qs

Latihan Soal Buddha Sakyamuni

Latihan Soal Buddha Sakyamuni

Professional Development

10 Qs

MODUL PPG PAI 2021

MODUL PPG PAI 2021

Professional Development

13 Qs

Teori Belajar dan Pembelajaran

Teori Belajar dan Pembelajaran

Professional Development

12 Qs

PPG

PPG

Professional Development

15 Qs

Inovasi Google Slide dalam Ibadah

Inovasi Google Slide dalam Ibadah

Professional Development

11 Qs

Penilaian PAi

Penilaian PAi

Professional Development

15 Qs

Latihan pree test Modul 2

Latihan pree test Modul 2

Assessment

Quiz

Religious Studies

Professional Development

Hard

Created by

Nasrulloh Annasr

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), model ini dapat digunakan untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam melalui studi kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai agama, sosial, dan moral. Misalnya, guru dapat memberikan masalah yang berkaitan dengan isu-isu sosial seperti toleransi antar umat beragama, etika dalam kehidupan sehari-hari, atau penerapan prinsip-prinsip syariah dalam konteks modern. Sebagai guru PAI, bagaimana Anda dapat menerapkan model PBL dalam mengajarkan topik "Toleransi Beragama" kepada siswa di kelas?Pertanyaan: Bagaimana penerapan PBL pada pelajaran PAI tentang "Toleransi Beragama" dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan isu sosial? Pilih jawaban yang paling tepat berdasarkan penjelasan Anda

PBL dapat membantu siswa hanya dalam hal penguasaan materi ajaran Islam secara teoritis

A.    PBL dapat membantu siswa hanya dalam hal penguasaan materi ajaran Islam secara teoritis tanpa mengaitkannya dengan isu sosial yang lebih luas

A.    PBL memungkinkan siswa untuk bekerja dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah sosial, mengidentifikasi solusi, dan menganalisis dampak dari berbagai pandangan agama terkait toleransi

A.    PBL lebih fokus pada penyelesaian soal-soal agama yang bersifat teknis, seperti ibadah, tanpa mengaitkan dengan isu sosial seperti toleransi beragama

A.    PBL hanya efektif untuk mengajarkan konsep-konsep agama dalam bentuk yang lebih praktis, bukan untuk isu-isu sosial seperti toleransi beragama

A.    PBL berfokus pada pemberian teori-teori agama yang sudah baku, tanpa adanya ruang untuk diskusi tentang perbedaan pandangan antar umat beragama

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PJBL) adalah dua model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa melalui pengalaman langsung dengan masalah nyata. Meskipun keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu pembelajaran berbasis masalah, terdapat perbedaan dalam implementasinya. PBL lebih berfokus pada penyelesaian masalah melalui analisis dan diskusi, sedangkan PJBL melibatkan siswa dalam suatu proyek jangka panjang yang menghasilkan produk nyata. Dalam konteks pelajaran Pendidikan Agama Islam, PJBL dapat diterapkan dalam proyek pembuatan modul ajaran Islam atau kegiatan sosial berbasis agama yang melibatkan masyarakat. Sementara PBL dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus agama yang berkaitan dengan isu moral, hukum, dan sosial. Pertanyaan: Apa perbedaan utama antara PBL dan PJBL dalam penerapannya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dan bagaimana masing-masing model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam?

PBL lebih menekankan pada pembuatan produk fisik, sedangkan PJBL lebih fokus pada diskusi dan analisis masalah tanpa menghasilkan produk nyata

PJBL lebih cocok untuk pengajaran yang melibatkan diskusi kelompok tentang ajaran Islam, sedangkan PBL lebih banyak digunakan untuk kegiatan berbasis produk, seperti membuat modul ajaran Islam

PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang menghasilkan produk nyata dan solusi atas masalah sosial atau agama

A.    PBL hanya efektif untuk topik-topik teoretis dalam PAI, sedangkan PJBL lebih efektif untuk topik-topik praktis dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan ajaran Islam

A.    PBL dan PJBL tidak memiliki perbedaan signifikan dan dapat diterapkan secara bergantian dalam semua topik PAI tanpa mempengaruhi hasil belajar siswa

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Project-Based Learning (PJBL) dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan cara melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang terkait langsung dengan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, siswa dapat diminta untuk membuat proyek sosial yang berbasis agama, seperti kegiatan bakti sosial yang mendukung prinsip-prinsip zakat, sedekah, dan kepedulian sosial. Selain itu, mereka juga dapat diminta untuk merancang kampanye kesadaran agama atau modul ajaran Islam yang bisa diimplementasikan di masyarakat. Pertanyaan: Bagaimana penerapan PJBL dalam pelajaran PAI dapat meningkatkan motivasi siswa dan mengembangkan sikap kepemimpinan serta kerja sama dalam konteks ajaran Islam? Pilih jawaban yang paling tepat berdasarkan penjelasan Anda.

PJBL tidak dapat meningkatkan motivasi siswa karena terlalu banyak mengandalkan teori dan tidak ada penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari

PJBL dapat meningkatkan motivasi siswa dengan melibatkan mereka dalam proyek nyata yang berhubungan dengan ajaran Islam, seperti kegiatan sosial berbasis agama yang mendorong siswa untuk berkolaborasi dan menunjukkan sikap kepemimpinan

PJBL hanya efektif untuk mengajarkan aspek teknis dari ajaran Islam, tanpa memberikan ruang untuk pengembangan sikap sosial dan kepemimpinan

PJBL cenderung menurunkan motivasi siswa karena sifatnya yang terlalu berfokus pada teori ajaran Islam, dan tidak melibatkan pengalaman praktis dalam kehidupan sehari-hari

PJBL lebih efektif untuk mengajarkan aspek-aspek agama yang bersifat individual dan tidak melibatkan kerja sama atau kepemimpinan dalam kelompok

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apa tujuan utama dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL)?

Memberikan informasi secara langsung kepada siswa

Membimbing siswa dalam mempelajari materi melalui ceramah

Meningkatkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah siswa

Menyelesaikan proyek dengan produk nyata sebagai hasil akhir

Memastikan siswa memahami konsep secara hafalan

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Mengapa masalah yang dihadirkan dalam PBL biasanya bersifat kompleks dan tidak terstruktur?

Untuk membingungkan siswa sehingga mereka bekerja lebih keras

Agar siswa lebih tergantung pada guru dalam menyelesaikan masalah

Untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis

Karena masalah sederhana tidak memerlukan pembelajaran mendalam

Untuk membatasi fokus pembelajaran hanya pada satu bidang ilmu

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, salah satu cara guru mendukung keterlibatan siswa adalah

    melalui minat mereka. Jika terdapat siswa yang menyukai teknologi, guru dapat:

menugaskan mereka untuk membaca buku teks terkait teknologi tanpa pendampingan

Mengintegrasikan aplikasi atau perangkat lunak ke dalam aktivitas belajar mereka

Mengalihkan perhatian siswa pada materi lain yang dianggap lebih umum

. Memberikan penilaian tambahan tanpa mengaitkan teknologi

. Meminta siswa tersebut untuk mengajarkan teknologi kepada teman lainnya

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Siswa dengan gaya belajar kinestetik belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan kegiatan

    fisik. Oleh karena itu, melibatkan mereka dalam eksperimen atau simulasi yang memungkinkan  

    mereka untuk bergerak dan berinteraksi secara fisik dengan materi pelajaran adalah strategi yang

    efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka.

    Salah satu tantangan dalam menerapkan DBL adalah manajemen kelas. Bagaimana cara terbaik bagi

   guru untuk mengelola kelas yang memiliki aktivitas pembelajaran berbeda dalam waktu yang sama?

Memberikan aturan ketat agar seluruh siswa tetap diam selama pembelajaran

Mengelompokkan siswa berdasarkan preferensi mereka dan memberikan arahan yang jelas untuk

      setiap kelompok

 C. Meminta siswa bekerja secara individu tanpa interaksi.

Menghentikan semua aktivitas untuk fokus pada siswa yang membutuhkan bantuan

Menggunakan satu metode yang sama untuk seluruh kelas agar lebih sederhana

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?