TO 1 MANDIRI_PPG 2025 AKIDAH AKHLAK

TO 1 MANDIRI_PPG 2025 AKIDAH AKHLAK

Professional Development

50 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

TA IPPBS

TA IPPBS

Professional Development

50 Qs

TES PEDAGOGIK PPPK

TES PEDAGOGIK PPPK

Professional Development

50 Qs

LATIHAN SOAL UP PPG PAI 2022 PEDAGOGIK

LATIHAN SOAL UP PPG PAI 2022 PEDAGOGIK

Professional Development

50 Qs

SOAL PEDAGOGIK PPG MODUL 2

SOAL PEDAGOGIK PPG MODUL 2

Professional Development

50 Qs

Untitled FDN

Untitled FDN

Professional Development

50 Qs

soal pedagogic b. indo

soal pedagogic b. indo

Professional Development

50 Qs

SOAL UP PPG PAI 3

SOAL UP PPG PAI 3

Professional Development

50 Qs

SOAL AKM GURU

SOAL AKM GURU

Professional Development

50 Qs

TO 1 MANDIRI_PPG 2025 AKIDAH AKHLAK

TO 1 MANDIRI_PPG 2025 AKIDAH AKHLAK

Assessment

Quiz

Education

Professional Development

Easy

Created by

MUHAMMAD HISYAM

Used 1+ times

FREE Resource

50 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Dalam perjalanannya, Akidah Islam telah menjadi fondasi utama bagi seluruh ajaran Islam yang lain, baik dalam aspek ibadah, muamalah, maupun akhlak. Akidah Islam merupakan keyakinan dasar yang meneguhkan keesaan Allah, kenabian Muhammad, dan kebenaran ajaran Islam, serta mendorong umat Islam untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip keimanan dalam seluruh aspek kehidupan. Tanpa akidah yang kuat, praktik keislaman hanya menjadi ritual kosong tanpa makna spiritual yang mendalam. Oleh sebab itu, pendidikan akidah sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi muslim yang memiliki keimanan kokoh, ketakwaan tinggi, dan akhlak mulia. Seorang pendidik perlu merumuskan tujuan pembelajaran di ranah sikap yang sesuai agar peserta didik tidak hanya memahami aspek kognitif dari akidah, tetapi juga menginternalisasikan nilai-nilainya dalam perilaku sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, rumusan tujuan pembelajaran ranah sikap yang PALING sesuai dengan indikator supaya peserta didik dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia adalah:
Peserta didik menunjukkan perilaku yang mencerminkan keimanan yang kuat, ketakwaan yang konsisten dalam beribadah, dan akhlak mulia dalam interaksi sosial, berdasarkan pemahaman tentang hakikat dan posisi akidah dalam ajaran Islam.
Peserta didik mampu mendeskripsikan konsep keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia berdasarkan teori tentang akidah Islam yang telah dipelajari dalam pembelajaran.
Peserta didik dapat menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan prinsip-prinsip akidah Islam dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus menerapkannya secara konsisten.
Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara akidah, ibadah, dan akhlak dalam ajaran Islam secara teoritis dalam diskusi kelas.
Peserta didik menunjukkan minat untuk memahami akidah Islam, meskipun belum menerapkannya dalam perilaku dan sikap sehari-hari.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Asmaul Husna merupakan istilah dalam Islam yang merujuk pada nama-nama Allah yang indah dan agung, yang masing-masing mengandung makna dan sifat-sifat kesempurnaan Allah. Pemahaman terhadap Asmaul Husna tidak hanya penting untuk mempertebal iman, tetapi juga sebagai dasar untuk berpikir kritis dalam memahami hakikat ketuhanan dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Dalam pembelajaran Asmaul Husna, peserta didik diarahkan untuk tidak sekadar menghafal nama-nama tersebut, tetapi juga untuk menganalisis maknanya, membandingkan satu sifat dengan sifat lainnya, serta mengkaji relevansi Asmaul Husna dalam kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu, perumusan tujuan pembelajaran harus mampu mendorong peserta didik untuk berpikir mendalam, analitis, dan reflektif. Berdasarkan narasi di atas, rumusan tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang PALING sesuai untuk mendukung indikator berpikir kritis dalam memahami konsep dasar Asmaul Husna adalah:
Peserta didik mampu menghafal 99 nama Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna beserta artinya dengan benar sesuai dengan urutan yang diajarkan dalam Al-Qur'an dan hadits.
Peserta didik dapat menyebutkan minimal 30 nama dari Asmaul Husna berikut maknanya secara lisan dan tertulis dalam ujian praktik maupun tertulis sebagai bentuk penguasaan hafalan.
Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara makna Asmaul Husna dengan perilaku manusia, serta menjelaskan secara kritis bagaimana penerapan sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat mengelompokkan nama-nama Asmaul Husna berdasarkan kategori tertentu seperti sifat kasih sayang, keadilan, dan kekuasaan, sesuai dengan buku teks pelajaran yang telah ditentukan.
Peserta didik dapat mendiskusikan bersama teman sekelas tentang nama-nama Allah yang paling sering disebut dalam doa sehari-hari, lalu menyimpulkan daftar nama-nama tersebut berdasarkan frekuensinya.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Dalam ajaran Islam, akhlak memiliki posisi yang sangat fundamental. Akhlak tidak hanya merupakan pelengkap keimanan, melainkan juga menjadi manifestasi nyata dari keimanan seseorang. Rasulullah SAW diutus ke dunia salah satunya untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak." (HR. Ahmad). Akhlak Islam mencakup hubungan manusia dengan Tuhannya, sesama manusia, dan makhluk lain, serta dengan dirinya sendiri. Salah satu bentuk nyata akhlak mulia dalam kehidupan sosial adalah semangat gotong royong, yaitu saling membantu dalam kebaikan dan membangun kebersamaan yang harmonis dalam masyarakat. Dalam proses pendidikan, pembelajaran akhlak harus difokuskan bukan hanya pada aspek pengetahuan, tetapi juga keterampilan sosial yang aplikatif. Seorang pendidik perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang dapat menumbuhkan keterampilan bekerja sama secara ikhlas dan efektif, membangun sinergi, dan memperkuat ikatan sosial antar peserta didik melalui aktivitas gotong royong. Berdasarkan narasi tersebut, rumusan tujuan pembelajaran ranah keterampilan yang PALING sesuai untuk mendukung indikator semangat gotong royong peserta didik adalah:
Peserta didik mampu mendiskusikan pengertian gotong royong dalam kelompok kecil serta menyimpulkan pentingnya kerja sama berdasarkan nilai-nilai akhlak Islam.
Peserta didik mampu membuat makalah tentang pentingnya akhlak dalam mempererat hubungan sosial dalam masyarakat Islam dan mempresentasikannya di depan kelas.
Peserta didik dapat menyebutkan contoh aktivitas gotong royong dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan mengaitkannya dengan nilai-nilai akhlak Islam.
Peserta didik dapat merancang proyek kegiatan sosial sederhana yang mencerminkan nilai gotong royong, meskipun tanpa melibatkan praktik nyata dalam lingkup komunitas.
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan bekerja sama dalam kegiatan gotong royong yang diselenggarakan di sekolah atau masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip akhlak Islam seperti keikhlasan, tanggung jawab, saling menghormati, dan menjaga kebersamaan.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Ilmu kalam sebagai cabang ilmu dalam tradisi keislaman telah melahirkan beragam aliran pemikiran, seperti Asy’ariyah, Maturidiyah, Mu’tazilah, dan Salafiyah, yang masing-masing memiliki pendekatan berbeda dalam memahami konsep ketuhanan, sifat-sifat Allah, dan hubungan antara akal dan wahyu. Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan, semua aliran tersebut berkembang dalam konteks keilmuan Islam dan berkontribusi terhadap dinamika pemikiran teologis umat Islam. Dalam realitas sosial-keagamaan, perbedaan ini sering kali menimbulkan perdebatan bahkan konflik apabila tidak disikapi dengan bijaksana. Oleh karena itu, peserta didik perlu diarahkan untuk memiliki sikap yang menghargai warisan tradisi, terbuka terhadap keberagaman pandangan, dan mampu mengambil hikmah dari perbedaan tersebut. Dalam menyusun tujuan pembelajaran, guru perlu merumuskan indikator ranah sikap yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan penerimaan terhadap tradisi keilmuan Islam tanpa bersikap eksklusif atau fanatik terhadap satu pandangan saja. Berdasarkan narasi tersebut, rumusan indikator tujuan pembelajaran ranah sikap yang PALING sesuai agar peserta didik memiliki penerimaan terhadap tradisi adalah:
Peserta didik menunjukkan keberpihakan pada satu aliran kalam tertentu dengan semangat membela kebenaran mutlak dan menolak pandangan yang berbeda karena dianggap menyimpang dari aqidah yang benar.
Peserta didik menunjukkan sikap terbuka dan menghargai keragaman pandangan dalam ilmu kalam, serta menerima keberadaan berbagai aliran sebagai bagian dari kekayaan intelektual tradisi Islam yang perlu dipelajari secara objektif dan adil.
Peserta didik menghindari pembahasan mengenai aliran-aliran dalam ilmu kalam agar tidak menimbulkan konflik dalam diskusi kelas dan menjaga keharmonisan antar teman.
Peserta didik menerima pandangan aliran yang dominan di masyarakat sebagai satu-satunya acuan yang sah, tanpa mempertimbangkan konteks historis dan kontribusi aliran lainnya dalam perkembangan teologi Islam.
Peserta didik lebih fokus pada hafalan nama-nama aliran dalam ilmu kalam beserta tokohnya daripada menggali dan memahami esensi ajaran masing-masing aliran secara mendalam.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Tasawuf merupakan cabang ilmu dalam tradisi Islam yang membahas tentang penyucian jiwa, pembinaan akhlak, dan pendekatan diri kepada Allah melalui jalan spiritualitas yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah. Objek pembahasan tasawuf meliputi aspek batiniah manusia, seperti hati, ruh, nafsu, dan hubungan makhluk dengan Khaliknya. Dalil tentang pentingnya pembersihan jiwa terdapat dalam firman Allah: "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (QS. Asy-Syams: 9-10). Dengan memahami objek pembahasan tasawuf, peserta didik diharapkan tidak hanya mengetahui konsep-konsep dasar secara teoritis, tetapi juga mampu mengembangkan pola pikir yang dinamis dan inovatif dalam memahami dinamika kehidupan spiritual dalam konteks kekinian. Oleh karena itu, rumusan indikator tujuan pembelajaran harus mendorong peserta didik untuk mampu mengeksplorasi konsep-konsep baru yang relevan dengan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan modern. Berdasarkan narasi tersebut, rumusan indikator tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang PALING sesuai agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir dinamis dan inovatif adalah:
Peserta didik mampu menghafalkan definisi tasawuf dan menyebutkan dalil-dalil naqli yang berkaitan dengan objek pembahasannya secara tepat dan berurutan sesuai dengan buku ajar.
Peserta didik dapat menyusun daftar istilah penting dalam tasawuf, seperti qalb, nafs, dan ruh, beserta pengertian dari masing-masing istilah berdasarkan teks klasik yang disediakan.
Peserta didik mampu membedakan antara aspek syariat dan aspek tasawuf dalam praktik keagamaan berdasarkan contoh-contoh kasus yang terdapat dalam kitab-kitab tasawuf tradisional.
Peserta didik dapat menganalisis konsep-konsep inti dalam objek pembahasan tasawuf dan mengembangkan interpretasi inovatif yang mengaitkannya dengan problematika kontemporer seperti krisis spiritualitas di era modern.
Peserta didik dapat mengulang penjelasan tentang hubungan antara ruh dan hati dalam tasawuf dengan menggunakan bahasa sederhana yang dapat dipahami oleh teman sekelas.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Dalam proses merancang tujuan pembelajaran untuk materi Aqidah Islam, khususnya tentang "Allah dan Kemaha-Esa-an Allah," guru perlu mempertimbangkan struktur keilmuan yang mengorganisasikan materi secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat memahami konsep tauhid dengan benar. Dalam pendekatan Problem-Based Learning (PBL), guru mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam menemukan konsep melalui pemecahan masalah yang kontekstual. Hal ini menuntut guru untuk tidak hanya merancang tujuan yang sekadar menghafal dalil tentang keesaan Allah, melainkan juga mendorong peserta didik untuk mampu menganalisis keterkaitan konsep tauhid dengan fenomena kehidupan sehari-hari. Perencanaan tujuan harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, seperti tingkat perkembangan berpikir, latar belakang sosial, dan kebutuhan belajar, agar tujuan pembelajaran menjadi relevan dan bermakna. Berdasarkan narasi tersebut, rumusan kegiatan perencanaan tujuan pembelajaran yang PALING sesuai dengan struktur keilmuan dan karakteristik peserta didik untuk materi "Allah dan Kemaha-Esa-an Allah" dalam pendekatan PBL adalah:
Guru menyusun tujuan pembelajaran yang hanya menuntut peserta didik untuk menghafal 10 dalil naqli tentang kemahaesaan Allah tanpa memberikan kesempatan untuk memahami atau mengkaitkan makna dalil tersebut dalam kehidupan nyata.
Guru menetapkan tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat menyebutkan pengertian Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa Sifat berdasarkan buku teks, tanpa memberikan ruang untuk refleksi terhadap implementasi nilai tauhid dalam perilaku.
Guru merancang tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan penyimpangan terhadap prinsip kemahaesaan Allah, lalu memecahkan masalah tersebut melalui analisis nilai-nilai tauhid berdasarkan dalil-dalil naqli dan akli, sesuai dengan kemampuan berpikir kritis mereka.
Guru menyusun tujuan pembelajaran yang berfokus pada pembuatan poster tentang nama-nama Allah, tanpa mengaitkannya dengan pemahaman mendalam tentang makna kemahaesaan-Nya.
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat cerpen bertema keesaan Allah, meskipun tidak diberikan panduan analisis struktur keilmuan materi ajar yang benar tentang Tauhid.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 2 pts

Dalam pelaksanaan tujuan pembelajaran pada materi Asmaul Husna dengan pendekatan Project-Based Learning (PjBL), guru dituntut untuk memfasilitasi peserta didik dalam proses eksplorasi makna mendalam dari nama-nama Allah yang agung, serta bagaimana sifat-sifat Allah tersebut berimplikasi terhadap pembentukan karakter mulia. Guru tidak hanya menyampaikan definisi nama-nama Allah secara verbal, melainkan mengarahkan peserta didik untuk menganalisis makna setiap sifat Asmaul Husna berdasarkan struktur keilmuan, yakni dengan memahami aspek ontologis (hakikat), epistemologis (sumber pengetahuan), dan aksiologis (nilai guna) dari masing-masing sifat Allah. Dalam pendekatan PjBL, peserta didik diajak untuk mengkaji kasus nyata di masyarakat yang dapat direfleksikan berdasarkan pemahaman terhadap Asmaul Husna, serta mengembangkan proyek kreatif yang menunjukkan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran juga harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik seperti kemampuan berpikir, kreativitas, dan latar belakang sosial-budaya. Berdasarkan narasi tersebut, aktivitas guru dalam pelaksanaan tujuan pembelajaran yang PALING sesuai untuk memfasilitasi analisis materi ajar "makna dan sifat Asmaul Husna" berdasarkan struktur keilmuan dan karakteristik peserta didik adalah:
Guru membacakan 99 Asmaul Husna secara berulang-ulang dan meminta peserta didik menyalin maknanya di buku catatan tanpa perlu melakukan diskusi atau refleksi terhadap makna dan implikasi sifat-sifat tersebut dalam kehidupan.
Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi makna beberapa nama Allah dalam Asmaul Husna, kemudian mengaitkan sifat-sifat tersebut dengan proyek nyata, seperti membuat kampanye sosial bertema kasih sayang, keadilan, dan kejujuran, berdasarkan hasil analisis makna sifat Asmaul Husna secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Guru meminta peserta didik membuat daftar nama-nama Allah beserta arti harfiahnya tanpa perlu mengembangkan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana sifat-sifat tersebut dapat membentuk perilaku positif di masyarakat.
Guru mengarahkan peserta didik untuk hanya menghafalkan Asmaul Husna dan membuat kartu ucapan dengan gambar visual nama-nama Allah tanpa ada analisis mendalam terhadap maknanya.
Guru membagi peserta didik dalam kelompok untuk berlomba menghafal Asmaul Husna sebanyak mungkin dalam waktu terbatas, dengan penilaian utama berdasarkan kecepatan dan jumlah hafalan, bukan pada pemahaman makna dan penerapannya.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?