Fungsi Hadis Terhadap Al-Qur'an

Hadis yang berfungsi mempertegas atau menguatkan hukum dalam Al-Qur'an disebut:

• Bayan Tasyri'i

• Bayan Tafsiriy

• Bayan Taqririy (Ta'kidiy)

• Bayanut Taghyir

Contoh hadis yang berfungsi sebagai bayan tafsiriy adalah:

• "Salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat."

• "Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya."

• "Tidak ada wasiat bagi ahli waris."

• "Berpuasalah jika kalian melihat bulan."

Fungsi hadis yang menetapkan hukum baru yang belum disebutkan dalam Al-Qur'an disebut:

• Bayan Tasyri'i

• Bayan Tafsiriy

• Bayan Taqririy

• Bayan Nasakh

Hadis tentang "Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya" adalah contoh dari fungsi hadis sebagai:

• Bayan Tafsiriy

• Bayan Tasyri'i

• Bayan Taqririy

• Bayanut Taghyir

Fungsi hadis yang menasakh hukum dalam Al-Qur'an disebut juga sebagai:

• Bayan Tasyri'i

• Bayanut Taghyir/ AN NASAKH

• Bayan Tafsiriy

• Bayan Ta'kidiy

Contoh hadis yang menasakh ayat Al-Baqarah ayat 180 tentang wasiat adalah:

• "Salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat."

• "Berpuasalah jika kalian melihat bulan."

• "Tidak ada wasiat bagi ahli waris."

• "Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya."

Hadis dapat memberikan rincian terhadap hukum yang bersifat umum dalam Al-Qur'an, ini disebut fungsi:

• Penetap

• Penjelas (tafsiriy)

• Penguat

• Penghapus

Perintah wudhu dalam QS Al-Maidah:6 dijelaskan lebih lanjut oleh hadis mengenai:

• Tayamum

• Salat berjamaah

• Tidak diterima salat tanpa wudhu

• Jumlah rakaat salat

Contoh hadis yang termasuk bayan tasyri'i dalam hal zakat fitrah adalah:

• "Salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat."

• "Zakat fitrah satu sha' kurma atau gandum."

• "Berpuasalah jika kalian melihat bulan."

• "Tidak ada wasiat bagi ahli waris."

Berikut ini yang bukan termasuk fungsi hadis terhadap Al-Qur'an adalah:

• Menjelaskan ayat global

• Menguatkan hukum yang ada

• Mengubah semua isi Al-Qur'an

• Menetapkan hukum baru