Suasana petang yang hening menyelimuti desa kecil Kampung Makmur. Di sudut desa terdapat sebuah toko antik yang dipenuhi dengan berbagai benda bersejarah. Salah satu benda yang paling menarik adalah peta tua bergulir di dinding kayu tua.
Pemilik toko, Pak Slamet, seorang lelaki berusia lanjut dengan janggut putih panjang, selalu menyimpan cerita menarik di balik setiap barang antik. Peta tua itu dianggapnya sebagai harta paling berharga.
Suatu hari, seorang pemuda peneliti bernama Dito datang ke desa tersebut untuk meneliti warisan sejarah. Tertarik dengan peta tua di toko Pak Slamet, Dito bertanya “Pak, apa cerita di balik peta ini?”
Pak Slamet tersenyum lembut, “Peta ini adalah warisan nenek moyang kita. Konon, pet aini mengarah pada harta karun tersembunyi di hutan belantara yang belum pernah dijamah oleh siapapun.”
Dengan semangat petualang, Dito memutuskan untuk mengikuti petunjuk peta tersebut. Dia menyusuri hutan lebat, mengatasi rintangan, dan akhirnya tiba di sebuah gua tua. Di dalamnya, Dito menemukan peti kayu kuno yang dipenuhi dengan permata berkilauan dan gulungan kertas tua.
Gulungan kertas berisi pesan bijak, “Harta sejati bukan hanya materi, melainkan kenangan dan cerita yang kita bagi dengan orang lain.”
Dengan hati penuh kebahagiaan, Dito membawa pulang bukan hanya harta berharga, tetapi juga kisah dan pesan berharga yang akan mewariskan pada generasi selanjutnya. Peta tua di toko Pak Slamet pun menjadi saksi bisu dari petualangan yang telah merajut kisah baru dalam sejarah desa kecil Kampung Makmur.
(Cerita pendek berjudul “Pesan di Balik Peta Tua”)
Alur yang digunakan dalam cerita pendek tersebut adalah …