UTBK PGSD 2025

Pak Rendi mengajar di kelas 2 SD dan mendapati seorang siswa bernama Andi yang sangat aktif. Andi sering berdiri dan berjalan di tengah pelajaran, bukan karena membangkang, tetapi karena ia cepat bosan dan perlu aktivitas fisik. Kondisi ini sering membuat teman-temannya terganggu, namun Andi juga memiliki semangat belajar tinggi bila diberikan tugas yang melibatkan gerak. Jika Anda adalah Pak Rendi, strategi mana yang paling mencerminkan penerapan pendekatan pendidikan yang berpihak pada anak serta memperhatikan teori perkembangan dan teori belajar?

• A. Meminta Andi berdiri di luar kelas saat ia mulai mengganggu

• B. Memberi Andi tugas rutin sebagai pembagi buku untuk menyalurkan energinya

• C. Mengabaikan perilaku Andi dengan harapan ia akan belajar dari teman

• D. Menasihati Andi setiap kali ia berdiri agar menyadari kesalahannya

• E. Memindahkan Andi ke barisan belakang agar tidak terlihat teman-temannya

Answer explanation

Kunci Jawaban: B

Penjelasan: Strategi ini memanfaatkan karakteristik perkembangan anak usia dini (motorik aktif) dan menggunakan pendekatan belajar aktif yang berpihak pada peserta didik.

Dini adalah siswi kelas 3 SD yang selalu diam saat pembelajaran berlangsung, bahkan ketika gurunya bertanya langsung kepadanya. Saat konferensi orang tua, diketahui bahwa Dini pernah mengalami ejekan ketika membaca di depan kelas, dan sejak saat itu ia mengalami ketakutan tampil. Apa tindakan yang paling tepat dilakukan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan psikologis Dini secara bertahap?

• A. Menugaskan Dini tampil secara paksa untuk melatih keberaniannya

• B. Menghindari Dini dari semua aktivitas kelas yang melibatkan komunikasi

• C. Memberikan Dini peran non-verbal seperti menempel poster atau menyiapkan alat tulis

• D. Meminta teman-teman Dini membantu menjawab jika ia tidak bisa

• E. Menanyakan kepada Dini setiap hari mengapa ia tidak menjawab saat ditanya

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Penjelasan: Strategi ini mendukung pemulihan kepercayaan diri secara bertahap melalui peran yang tidak langsung memicu ketakutan, sejalan dengan prinsip pendidikan yang berpihak pada anak dan kebutuhan emosionalnya.

Bu Tika mengajar di kelas 4 SD yang terdiri dari siswa dengan latar belakang ekonomi dan budaya yang beragam. Beberapa siswa sering terlibat dalam konflik ringan, sulit bekerja sama, dan menunjukkan sikap menantang guru. Bu Tika menyadari bahwa pendekatan otoriter tidak efektif, namun ia juga kesulitan menciptakan kedisiplinan tanpa membuat siswa merasa ditekan. Manakah pendekatan berikut yang paling tepat digunakan Bu Tika untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung keterlibatan seluruh peserta didik?

• A. Membuat peraturan kelas dan meminta siswa menandatanganinya setelah dijelaskan

• B. Mengundang wali murid bermasalah untuk mengawasi perilaku anaknya

• C. Menyusun aturan kelas bersama peserta didik dan menyepakatinya bersama

• D. Menentukan siapa yang duduk dengan siapa berdasarkan catatan perilaku siswa

• E. Mengelompokkan siswa berperilaku baik dalam satu kelompok khusus

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Penjelasan: Melibatkan peserta didik dalam menyusun aturan adalah pendekatan demokratis yang meningkatkan rasa kepemilikan, tanggung jawab, serta menumbuhkan keterlibatan aktif siswa dalam membentuk lingkungan belajar.

Pak Ilham mengajar kelas 5 SD dan memperhatikan bahwa Adnan, salah satu siswanya, jarang aktif saat kerja kelompok dan sering merasa takut salah. Dari hasil observasi, Adnan cenderung menarik diri dan kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Pak Ilham sangat ingin untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman secara psikososial untuk mendorong keterlibatan Adnan. Tindakan berikut manakah yang paling mencerminkan pendekatan yang berpihak pada anak dan sesuai dengan teori perkembangan psikososial Erikson?

• A. Menunjuk Adnan sebagai pemimpin kelompok untuk melatih kepercayaan dirinya secara langsung

• B. Memberikan tugas individu kepada Adnan agar tidak merasa tertekan dalam kelompok

• C. Menempatkan Adnan dalam kelompok kecil yang suportif dan memberi peran sederhana namun berarti

• D. Memberikan hukuman jika Adnan terus diam dalam diskusi kelompok

• E. Menghindari memberikan tugas kepada Adnan untuk mencegah tekanan psikologis

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Penjelasan: Sesuai teori Erikson (tahap industry vs. inferiority), anak usia SD perlu merasa berhasil dan diterima dalam lingkungan sosial. Strategi C mengintegrasikan prinsip pendidikan yang berpihak pada anak dan metode kooperatif yang mendukung perkembangan emosional dan psikososial.

Bu Lina mengajar kelas 1 SD. Ia menghadapi tantangan ketika Bima, salah satu muridnya, sering meluapkan amarah dengan cara memukul teman atau menangis keras. Bu Lina ingin mengajarkan Bima cara mengekspresikan emosi secara tepat tanpa menyakiti orang lain. Strategi manakah yang paling sesuai dengan pendekatan pembelajaran sosial-emosional dan teori belajar Vygotsky?

• A. Memberikan hukuman ringan agar Bima belajar dari kesalahan

• B. Mengisolasi Bima dari teman-temannya setiap kali marah

• C. Menggunakan bercerita atau bermain peran untuk membantu Bima mengenali dan mengelola emosinya

• D. Membiarkan teman-teman menyelesaikan masalah sendiri agar Bima belajar dari lingkungan

• E. Memindahkan Bima ke kelas lain yang lebih “tenang”

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Penjelasan: Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dalam belajar. Strategi bermain peran atau bercerita memungkinkan anak belajar melalui zona perkembangan proksimal (ZPD) dan memperkuat kecakapan sosial-emosional yang mendasar dalam pendidikan yang berpihak pada anak.

Ibu Reni mengajar kelas 3 SD dan menyadari bahwa siswa-siswanya lebih mudah memahami materi ketika diberi kesempatan untuk bergerak dan bekerja sama. Selama ini, susunan tempat duduk selalu dibuat berjajar. Ia ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan mendorong partisipasi aktif. Strategi berikut ini manakah yang paling tepat digunakan Ibu Reni untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik?

• A. Menyusun tempat duduk berbaris agar siswa lebih fokus memperhatikan guru

• B. Membagi siswa ke dalam kelompok belajar kecil dan menyusun tempat duduk melingkar

• C. Mengurangi aktivitas kelompok agar kelas lebih tenang

• D. Memberikan ceramah sebanyak mungkin agar seluruh materi tersampaikan

• E. Menempatkan siswa berprestasi di depan agar menjadi contoh bagi siswa lain

Answer explanation

Kunci Jawaban: B

Penjelasan: Strategi B mendorong kolaborasi, partisipasi aktif, dan sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang berpihak pada anak.

Pak Dani mengamati bahwa di kelasnya, ada siswa yang senang belajar melalui gambar, ada yang lebih mudah menghafal jika mendengar penjelasan, dan ada pula yang suka praktik langsung. Ia ingin mengatur kelas agar semua gaya belajar tersebut terfasilitasi. Apa strategi terbaik yang dapat dilakukan Pak Dani untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik?

• A. Menyeragamkan cara belajar siswa agar pembelajaran menjadi lebih efisien

• B. Mengulang penjelasan dengan metode ceramah agar semua siswa memahami

• C. Menggunakan berbagai media dan metode seperti audio, visual, dan kinestetik

• D. Memberikan tugas tertulis setiap hari agar siswa terbiasa belajar mandiri

• E. Memusatkan perhatian hanya pada siswa yang cepat menangkap pelajaran

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Penjelasan: Strategi C mencerminkan manajemen kelas yang berpihak pada anak dengan mengakomodasi keragaman karakteristik peserta didik.

Dalam kelas 2 SD, Bu Irma menemukan bahwa ada kelompok siswa yang cenderung mendominasi diskusi, sementara siswa lainnya pasif karena merasa minder. Ia ingin mengelola kelas agar semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk belajar. Apa strategi pengelolaan kelas yang paling sesuai untuk situasi ini?

• A. Membiarkan siswa dominan karena mereka membantu mempercepat proses belajar

• B. Membatasi waktu bicara siswa aktif dan mendorong siswa pasif melalui pertanyaan terbuka

• C. Mengganti siswa pasif dengan siswa yang lebih aktif dalam kelompok

• D. Mengatur tempat duduk berdasarkan prestasi siswa

• E. Memberikan nilai rendah kepada siswa yang tidak aktif berbicara

Answer explanation

Kunci Jawaban: B

Penjelasan: Strategi B mendukung prinsip inklusif dalam pembelajaran, mendorong partisipasi setara, dan mengembangkan lingkungan belajar yang aman.

Bu Rina adalah guru kelas 1 SD yang ingin menerapkan teori pembelajaran Jerome Bruner dalam mengajarkan konsep penjumlahan dua bilangan dengan hasil maksimal 20. Ia menyusun rencana pembelajaran berdasarkan tahapan enactive, iconic, dan symbolic. Setelah memperagakan penjumlahan dengan benda konkret dan meminta siswa menggambar prosesnya, Bu Rina mendapati beberapa siswa tetap belum memahami hubungan antara gambar dan simbol penjumlahan. Langkah reflektif yang paling tepat dilakukan Bu Rina untuk membantu siswa memahami transisi dari tahap iconic ke symbolic adalah ...

• A. Menambah jumlah soal latihan simbol penjumlahan agar siswa lebih terbiasa

• B. Meminta siswa menghafalkan hasil penjumlahan hingga 20 tanpa memperagakan lagi

• C. Menghubungkan gambar yang telah dibuat siswa dengan simbol matematis secara bertahap dan mendiskusikannya bersama

• D. Memberikan soal pilihan ganda untuk mengevaluasi sejauh mana siswa memahami simbol penjumlahan

• E. Menjelaskan kembali konsep penjumlahan dari awal secara klasikal

Answer explanation

Kunci Jawaban: C

Pembahasan:

Pilihan C merupakan tindakan reflektif yang mendalam karena mendorong siswa berpikir kritis tentang hubungan antara representasi visual (gambar) dengan simbol matematis (angka dan tanda +). Pendekatan ini selaras dengan tahap transisi dari iconic ke symbolic dalam teori Bruner, dan memberikan ruang pada siswa untuk membangun pemahaman konseptual, bukan sekadar menghafal atau mengulang. Pilihan lain seperti A dan B hanya berfokus pada latihan mekanis dan menghafal, D dan E bersifat evaluatif atau mengulang tanpa menyelesaikan akar masalah dalam pemahaman siswa.

Pak Iwan sedang mengajarkan topik “Peta dan Pemodelan Wilayah” dalam pelajaran IPS di kelas 4 SD. Ia menggunakan berbagai media pembelajaran seperti peta datar, globe, dan model 3D sederhana. Namun, setelah kegiatan berlangsung, ia menyadari bahwa sebagian siswa belum memahami hubungan antara simbol di peta dan kondisi nyata di lapangan. Beberapa siswa bingung membedakan arah mata angin dan skala peta. Melihat situasi tersebut, Pak Iwan ingin menyesuaikan strategi agar pembelajaran tetap efektif dan semua siswa dapat memahami materi secara menyeluruh. Langkah paling tepat yang dapat dilakukan Pak Iwan agar siswa memahami konsep peta dan model wilayah secara optimal adalah ...

• A. Menyediakan latihan yang melibatkan penggunaan peta dan model secara langsung dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa.

• B. Mengajarkan penggunaan peta dan model hanya melalui buku paket dan penjelasan teoritis tanpa praktik.

• C. Menggunakan demonstrasi langsung serta simulasi interaktif tentang cara membaca dan memahami peta serta model wilayah.

• D. Mengabaikan kesulitan siswa dan melanjutkan dengan materi selanjutnya karena keterbatasan waktu.

• E. Mengadakan sesi diskusi kelompok kecil untuk mengeksplorasi kembali makna simbol dan skala pada peta bersama teman sebaya.

Answer explanation

Kunci Jawaban: C.

Pembahasan:

Soal ini menuntut siswa (guru dalam pelatihan atau pendidik SD) menganalisis situasi kelas nyata dan memilih strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa SD, yang dominan belajar melalui pengalaman konkret (konkrit ke abstrak) sebagaimana dijelaskan dalam teori perkembangan kognitif Piaget. Penggunaan demonstrasi langsung dan simulasi akan mempermudah pemahaman anak terhadap simbol, orientasi peta, dan konsep spasial.