UAS strategi pemb. type A

Ibu Rini, seorang guru SD, ingin membimbing murid-muridnya membuat proyek kelas yang memadukan konsep IPA fisik dan nilai gotong royong. Ia menginginkan sebuah kegiatan yang tidak hanya membuat siswa memahami cabang-cabang ilmu fisik seperti fisika, kimia, astronomi, dan ilmu bumi, tetapi juga menumbuhkan semangat kerja sama untuk menyelesaikan tantangan nyata di lingkungan sekitar.

Sebagai guru SD, rancanglah satu ide proyek pembelajaran berbasis kolaborasi yang memungkinkan siswa:

• Menerapkan konsep dari dua cabang ilmu fisik berbeda,

• Mengembangkan solusi kreatif untuk masalah nyata, dan

• Menunjukkan sikap gotong royong yang nyata selama pelaksanaannya.

Pertanyaan:

Proyek mana di bawah ini yang paling sesuai dengan tujuan tersebut?

• Membuat miniatur tata surya dari kardus bekas secara berkelompok dan mempresentasikannya di depan kelas

• Menyusun jadwal pengamatan cuaca dan suhu selama satu minggu secara individu lalu diserahkan kepada guru

• Mengembangkan proyek pembersih air hujan sederhana (konsep kimia dan ilmu bumi) dan membangun sistem pengumpulan air bersama-sama untuk digunakan di taman sekolah.

• Membuat maket gunung berapi yang bisa meletus menggunakan soda dan cuka, lalu memamerkannya di kelas

Seorang guru kelas I MI merancang pembelajaran Bahasa Indonesia dengan topik membaca dan menulis kalimat sederhana. Guru menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) dengan menyajikan masalah sebagai berikut:

“Banyak siswa yang belum bisa menulis kalimat sederhana tentang kegiatan sehari-hari di rumah.”

Guru lalu menyusun aktivitas pembelajaran:

Mengajak siswa mengamati gambar aktivitas rumah (misalnya menyapu, makan, belajar).

Siswa mendiskusikan apa yang mereka lihat dan lakukan di rumah.

Siswa mencoba menulis kalimat sederhana seperti: “Ibu memasak nasi.”

Siswa membaca kalimat mereka secara nyaring di depan kelas.

Guru memberikan umpan balik dan menyusun refleksi kelas.

Berdasarkan deskripsi tersebut, analisis yang paling tepat dalam merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan struktur keilmuan materi membaca dan menulis kalimat sederhana yang sesuai dengan karakteristik peserta didik adalah:

• Siswa dapat menghafal lima contoh kalimat sederhana dari buku teks Bahasa Indonesia.

• Siswa dapat menyalin kalimat dari papan tulis dengan tulisan rapi dan benar.

• Siswa dapat menyebutkan aturan kebahasaan dalam menyusun paragraf secara abstrak dan logis.

• Siswa dapat membuat dan membaca kalimat sederhana berdasarkan pengalaman pribadi secara lisan dan tertulis.

• Siswa dapat mengidentifikasi subjek dan predikat pada kalimat tunggal yang disediakan guru.

Diberikan deskripsi tentang penerapan pembelajaran menulis cerita sederhana dan membaca nyaring yang sesuai dengan struktur keilmuan, manakah dari rancangan pembelajaran berbasis masalah yang paling tepat untuk diterapkan pada materi tersebut?

• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan meminta siswa menulis cerita sederhana dengan tema tertentu, lalu membaca cerita tersebut secara nyaring kepada orang tua atau wali mereka di rumah.

• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan memberikan masalah nyata yang harus diselesaikan siswa melalui pembuatan cerita yang mengandung solusi terhadap masalah tersebut, kemudian membaca cerita tersebut untuk didiskusikan bersama.

• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan meminta siswa membuat kelompok kecil untuk merancang cerita bersama, kemudian membacakan cerita mereka secara nyaring untuk mengasah kemampuan berbicara dan menulis

• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan memberikan teks cerita yang telah ditulis sebelumnya, lalu meminta siswa membacanya nyaring dan menganalisis isi cerita tersebut.

• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan meminta siswa menulis cerita berdasarkan pengalaman pribadi mereka, kemudian membaca cerita tersebut secara nyaring kepada teman sekelas.

Seorang guru di sebuah sekolah dasar ingin mengajarkan tentang Makhluk Hidup dan Lingkungan dengan fokus pada bagaimana perubahan alam mempengaruhi ekosistem dan makhluk hidup di dalamnya. Dalam pembelajaran ini, guru ingin melibatkan siswa dalam mencari solusi terhadap masalah lingkungan di sekitar mereka, seperti dampak sampah plastik terhadap habitat makhluk hidup di lingkungan sekolah. Siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok, memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan data dan menyusun presentasi solusi yang akan diterapkan di sekolah.

Pertanyaan:

Rancangan pembelajaran berbasis masalah yang tepat untuk kasus di atas adalah:

• Memberikan tugas individu kepada siswa untuk menulis esai tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan tanpa melibatkan teknologi.

• Membagi siswa ke dalam kelompok untuk mencari data tentang pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan internet dan aplikasi pembelajaran digital, lalu merancang kampanye pengurangan sampah plastik di sekolah.

• Mengajarkan materi tentang dampak sampah plastik melalui ceramah panjang dan memberikan ujian tentang topik tersebut tanpa ada keterlibatan siswa dalam kegiatan praktis.

• Menggunakan video dokumenter tentang perubahan alam sebagai satu-satunya media pembelajaran untuk menjelaskan dampak sampah plastik tanpa meminta siswa untuk melakukan riset atau eksperimen.

• Memberikan tugas kelompok untuk mendiskusikan topik secara lisan tanpa menggunakan teknologi atau sumber daya lainnya, hanya mengandalkan pengalaman pribadi siswa

Diberikan kasus penyajian materi struktur teks dan membuat surat yang materinya kurang sesuai dengan perkembangan zaman, pilihlah penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang tepat guna menciptakan suasana belajar yang aman untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul dan berdaya saing:

Deskripsi Kasus:

Seorang guru di sekolah menengah pertama mengajarkan materi tentang struktur teks surat resmi, namun materi yang disampaikan cenderung ketinggalan zaman dan tidak mencakup bentuk komunikasi digital yang kini sering digunakan oleh siswa, seperti email dan pesan teks. Guru ingin memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang relevan dan menarik bagi siswa serta dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21 mereka.

Pertanyaan:

Strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang tepat untuk kasus di atas adalah:

• Menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek di mana siswa memecahkan masalah pembuatan surat resmi yang relevan dengan konteks dunia digital, seperti menulis email resmi atau membuat surat elektronik dengan struktur yang benar.

• Menyajikan materi tentang surat resmi dengan cara ceramah panjang tanpa mengaitkan dengan perkembangan teknologi komunikasi masa kini.

• Menyajikan materi surat resmi dengan fokus pada penggunaan bahasa formal saja, tanpa melibatkan siswa dalam aktivitas praktis atau pemecahan masalah terkait komunikasi modern.

• Memberikan tugas kepada siswa untuk menulis surat menggunakan format lama tanpa ada hubungan dengan teknologi digital atau komunikasi modern.

• Menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan tugas yang hanya berkaitan dengan surat pribadi, tanpa mempertimbangkan perkembangan zaman atau teknologi komunikasi yang digunakan oleh siswa

Seorang guru SD menyampaikan materi Pancasila sebagai dasar negara dengan cara ceramah dan meminta siswa menghafalkan lima sila tanpa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa siswa terlihat kurang tertarik dan tidak memahami makna Pancasila dalam konteks zaman sekarang.

Sebagai guru yang menerapkan pendekatan Project-Based Learning (PjBL), strategi manakah yang paling tepat untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul serta berdaya saing?

• Memberikan latihan soal tertulis tentang isi Pancasila dan meminta siswa menghafal lima sila untuk diuji secara lisan.

• Mengajak siswa membuat video kreatif yang menampilkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka, lalu mendiskusikannya di kelas

• .Menjelaskan kembali isi Pancasila melalui presentasi PowerPoint dan memberikan catatan untuk disalin.

• Menugaskan siswa untuk membaca buku teks dan membuat rangkuman isi Pancasila berdasarkan urutan sila.

• Menggunakan metode tanya jawab tentang sejarah lahirnya Pancasila tanpa mengaitkan dengan permasalahan kekinian

Dalam menyusun materi tematik untuk kelas V MI, seorang guru menggunakan buku paket lama dengan tema “Teknologi Sederhana”. Materi tersebut hanya mencakup alat tradisional dan teknologi rumah tangga sederhana, tanpa memuat isu-isu kontemporer seperti digitalisasi, energi terbarukan, atau inovasi teknologi ramah lingkungan. Siswa tampak kurang tertarik dan kesulitan menghubungkan materi dengan realitas kehidupan mereka yang sudah akrab dengan internet dan perangkat digital. Guru menyadari bahwa lingkungan belajar yang dibangun belum cukup adaptif untuk menumbuhkan karakter unggul dan daya saing siswa.

Strategi pembelajaran manakah yang paling tepat digunakan untuk mengadaptasi ruang lingkup materi agar sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik peserta didik?

• Menyampaikan materi sesuai buku teks tanpa modifikasi untuk menjaga keseragaman isi kurikulum

• Menunda pembelajaran teknologi dan hanya fokus pada mata pelajaran lain yang lebih mudah diajarkan

• Mengganti tema “Teknologi Sederhana” dengan tema “Inovasi Teknologi” dan mengintegrasikan literasi digital, eksplorasi alat-alat modern, serta proyek sederhana berbasis pemecahan masalah.

• Mengandalkan guru TIK untuk mengajarkan bagian teknologi tanpa integrasi dengan pelajaran lain.

• Mengulang topik yang sama setiap tahun agar siswa lebih terbiasa dengan materi meskipun tidak diperbarui.

Seorang guru mengajarkan materi pembelajaran tematik di sekolah dasar dengan memanfaatkan berbagai teknologi digital, seperti aplikasi pembelajaran interaktif dan sumber belajar berbasis AI untuk mendukung proses pembelajaran siswa. Guru tersebut juga mengintegrasikan pembelajaran tematik dengan berbagai alat digital, seperti platform untuk kolaborasi daring, video pembelajaran, dan media sosial untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Meskipun demikian, guru mengalami kesulitan dalam memanfaatkan potensi teknologi secara maksimal, karena kurangnya pelatihan mendalam mengenai penggunaan alat-alat digital dan AI dalam pembelajaran. Sebagian siswa menunjukkan ketertarikan besar terhadap penggunaan teknologi ini, tetapi ada juga siswa yang merasa kurang mendapatkan bimbingan yang cukup dalam memanfaatkan teknologi dengan baik untuk menunjang pembelajaran.

Pertanyaan:

Menilai kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran tematik di era digital dan AI, serta pengembangan diri guru secara berkelanjutan, dapat dilihat melalui:

• Guru memiliki kemampuan dasar dalam menggunakan teknologi, namun tidak menganggap penting untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut mengenai pemanfaatan teknologi dan AI dalam pembelajaran.

• Guru mampu mengintegrasikan teknologi dan AI dengan baik dalam pembelajaran, tetapi tidak melibatkan siswa dalam proses adaptasi atau pengembangan keterampilan teknologi lebih lanjut.

• Guru memahami dasar-dasar teknologi dan AI dalam pembelajaran, namun tidak secara konsisten mengembangkan kemampuan pribadi untuk mengoptimalkan alat digital atau merencanakan pelatihan berkelanjutan.

• Guru menunjukkan pemahaman yang baik tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dan AI dalam pembelajaran, tetapi tidak memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini melalui pelatihan atau kolaborasi dengan rekan sejawat.

• Guru memahami pentingnya teknologi dan AI dalam pembelajaran, berusaha mengikuti pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknologi secara berkelanjutan, dan mendukung pengembangan keterampilan teknologi siswa melalui metode pembelajaran yang inklusif.

Seorang guru MI mengajarkan materi geometri bangun datar kepada siswa kelas III dengan pendekatan aktif dan kontekstual. Kegiatan pembelajaran meliputi:

Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil untuk membandingkan berbagai bentuk bangun datar yang ditemukan di lingkungan sekolah.

Masing-masing siswa menjelaskan ciri-ciri bangun datar kepada temannya secara lisan.

Siswa membuat model bangun datar dari kertas warna dan mempresentasikannya di depan kelas.

Guru menekankan nilai kerja sama, rasa ingin tahu, dan sikap tanggung jawab dalam setiap aktivitas.

Agar tujuan pembelajaran pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat dinilai secara menyeluruh, instrumen asesmen yang paling tepat digunakan guru adalah:

• Tes tertulis berbentuk pilihan ganda untuk mengukur ketiga aspek secara cepat.

• Jurnal refleksi siswa untuk semua aspek agar guru bisa mengetahui perkembangan belajar secara umum.

• Angket untuk menilai sikap, soal uraian untuk pengetahuan, dan portofolio karya model bangun datar untuk keterampilan.

• Rubrik penilaian kinerja untuk keterampilan, daftar cek observasi untuk sikap, dan tes lisan tentang ciri-ciri bangun datar untuk pengetahuan.

• Tes praktik membuat bangun datar sebagai satu-satunya instrumen untuk menilai semua aspek

Dalam pembelajaran kelas IV MI, guru mengajarkan materi bilangan pecahan melalui kegiatan eksploratif dan kontekstual. Siswa diminta:

Mengamati pembagian kue yang dilakukan guru di depan kelas.

Menuliskan bentuk pecahan dari bagian kue yang diterima masing-masing teman.

Mendiskusikan pentingnya keadilan dalam pembagian dan menghargai pendapat teman saat berdiskusi.

Melakukan aktivitas menempelkan potongan kertas warna-warni pada lembar kerja yang mewakili pecahan tertentu.

Untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, teknik asesmen yang paling tepat digunakan guru adalah:

• Tes tertulis pilihan ganda untuk semua aspek agar penilaian lebih objektif dan efisien.

• Observasi selama siswa mengerjakan tugas, tanpa perlu penilaian tertulis atau praktik.

• Menilai hasil diskusi kelompok sebagai satu-satunya dasar penilaian karena pembelajaran dilakukan secara kolaboratif.

• Memberikan tugas rumah berupa soal latihan pecahan untuk menilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan sekaligus.

• Lembar observasi sikap selama diskusi, tes lisan untuk pemahaman konsep, dan penilaian produk untuk karya visual pecahan.