Dalam metodologi desain data warehouse, pendekatan Analysis-Driven berfokus pada:

• Ketersediaan data pada sumber data

• Analisis kebutuhan informasi pengguna

• Replikasi sistem transaksional

• Optimasi performa query

• Integrasi dengan OLAP tier

Metode Source-Driven Requirements Specification memulai desain data warehouse dari:

• Identifikasi kebutuhan pengguna

• Analisis data mining

• Struktur data yang tersedia di sumber data

• Implementasi ETL terlebih dahulu

• Desain antarmuka pengguna

Pendekatan Analysis/Source-Driven menggabungkan:

• Normalisasi dan denormalisasi

• Data mart dengan OLAP cube

• Analisis kebutuhan informasi dan data sumber

• Analisis performa query

• Reduksi data dan OLAP roll-up

Salah satu karakteristik utama pendekatan Analysis-Driven adalah:

• Penyesuaian data mart dengan fakta sumber

• Independensi dari sumber data

• Fokus pada fact constellations

• Penerapan otomatis ETL

• Penyesuaian skema dengan skema normalisasi

Salah satu risiko pendekatan Source-Driven adalah:

• Tidak adanya pengujian performa

• Kegagalan memenuhi kebutuhan pengguna

• Kompleksitas dalam membuat OLAP cube

• Terlalu banyak agregasi yang tidak digunakan

• Kelebihan proses ETL

Dalam fase Requirements Specification, analisis kebutuhan mencakup identifikasi:

• Proses ETL optimal

• Kuantitas data historis

• Fakta dan dimensi yang dibutuhkan pengguna

• Model physical partitioning

• Indeks bitmap

Contoh konkrit Analysis-Driven Requirements dalam studi kasus Northwind adalah:

• Fokus pada order detail

• Menganalisis laporan manajemen

• Membangun model transaksi harian

• Menentukan foreign key join

• Mengeliminasi atribut hierarki

Fase Conceptual Design dalam metodologi ini mengacu pada:

• Pemetaan logical ke physical schema

• Model multidimensional pada level kebutuhan bisnis

• Implementasi ETL pipeline

• Penentuan indeks fisik

• Materialisasi view yang diperlukan

Model Conceptual Design pada Analysis-Driven biasanya menggunakan:

• Normalized ER diagram

• Star schema langsung

• Multidimensional conceptual schema

• OLTP diagram

• Hybrid transaction-analytical schema

Salah satu keunggulan Source-Driven Conceptual Design adalah:

• Fleksibilitas penuh dalam penentuan kebutuhan

• Ketersediaan data dapat langsung dipetakan ke fakta

• Fokus utama pada KPI

• Mengurangi kebutuhan ETL

• Penghapusan proses rekonsiliasi data