SOAL TEKS BIOGRAFI TOKOH SEJARAH KELAS XII.10

SOAL TEKS BIOGRAFI TOKOH SEJARAH KELAS XII.10

12th Grade

15 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LATIHAN SOAL BAHASA INDONESIA KELAS 6

LATIHAN SOAL BAHASA INDONESIA KELAS 6

12th Grade

20 Qs

BAHASA INDONESIA KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

BAHASA INDONESIA KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

University

20 Qs

EVALUASI BIOGRAFI

EVALUASI BIOGRAFI

12th Grade

10 Qs

Ulangan Teks LHO (Kelas X)

Ulangan Teks LHO (Kelas X)

12th Grade - University

10 Qs

KUIS BAB 3 TEKS EKSPOSISI KD 3.5 BAHASA INDONESIA

KUIS BAB 3 TEKS EKSPOSISI KD 3.5 BAHASA INDONESIA

12th Grade

10 Qs

Latihan ATS Genap Bahasa Indonesia X

Latihan ATS Genap Bahasa Indonesia X

12th Grade

17 Qs

Teks Biografi

Teks Biografi

12th Grade - University

20 Qs

Kuis Kohesi dan Koherensi

Kuis Kohesi dan Koherensi

12th Grade

15 Qs

SOAL TEKS BIOGRAFI TOKOH SEJARAH KELAS XII.10

SOAL TEKS BIOGRAFI TOKOH SEJARAH KELAS XII.10

Assessment

Quiz

Other

12th Grade

Medium

Created by

Nunung M.Pd

Used 4+ times

FREE Resource

15 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Ki Hajar Dewantara, yang terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889, adalah seorang pelopor pendidikan di Indonesia. Setelah lulus dari ELS (Sekolah Dasar Eropa) dan sempat mengenyam pendidikan di STOVIA (Sekolah Dokter Jawa), ia memilih jalur jurnalistik. Ia dikenal karena tulisan-tulisannya yang kritis terhadap pemerintah kolonial Belanda, salah satu yang paling terkenal adalah 'Als ik eens Nederlander was' (Seandainya Aku Seorang Belanda). Tulisan ini, yang memprotes perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis, menyebabkan ia diasingkan ke Belanda. Di pengasingan, ia justru semakin memperdalam ilmu pendidikan dan akhirnya mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Perguruan ini menjadi landasan bagi pendidikan pribumi yang berorientasi pada kebudayaan dan kemerdekaan berpikir, menentang sistem pendidikan kolonial yang diskriminatif.

Berdasarkan ilustrasi di atas, bagaimana Anda dapat mengevaluasi relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang 'pendidikan yang berorientasi pada kebudayaan' dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini?

Kurang relevan, karena pendidikan saat ini harus berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan lagi kebudayaan.

Hanya relevan untuk sekolah-sekolah yang berada di pedesaan, bukan di perkotaan yang lebih modern.

Tidak relevan sama sekali, karena sistem pendidikan nasional sudah maju dan tidak lagi berhadapan dengan penjajahan.

Sangat relevan, karena pendidikan modern Indonesia masih sangat membutuhkan penguatan identitas budaya di tengah arus globalisasi.

Relevansinya terbatas pada pelajaran kesenian dan budaya daerah, bukan pada keseluruhan kurikulum pendidikan.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan terkenal yang menjadi landasan pendidikan di Indonesia: 'Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani'. Semboyan ini memiliki makna yang mendalam. 'Ing Ngarso Sung Tulodo' berarti di depan memberi teladan. 'Ing Madyo Mangun Karso' berarti di tengah membangun kemauan atau semangat. 'Tut Wuri Handayani' berarti dari belakang memberi dorongan. Semboyan ini secara efektif menempatkan guru tidak hanya sebagai sumber ilmu, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator bagi murid-muridnya.

Jika diterapkan pada konteks kepemimpinan modern di sebuah organisasi, manakah interpretasi yang paling relevan dengan semboyan 'Ing Madyo Mangun Karso'?

Seorang manajer yang selalu memimpin dari depan dan memberikan contoh kerja keras kepada timnya.

Seorang pemimpin yang mendorong dan memotivasi anggota timnya untuk berinovasi dan mengambil inisiatif secara mandiri.

Seorang CEO yang membuat semua keputusan strategis tanpa melibatkan masukan dari anggota timnya.

Seorang pemimpin yang memberikan penghargaan finansial kepada semua anggota tim tanpa memandang kontribusi individu.

Seorang direktur yang mendelegasikan tugas sepenuhnya kepada bawahannya dan hanya mengawasi dari jauh.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, berasal dari keluarga bangsawan Keraton Yogyakarta. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia. Pada 1912, ia mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, yang memperjuangkan kesetaraan bagi pribumi. Karena kritiknya terhadap pemerintah kolonial melalui tulisan “Als Ik Eens Nederlander Was,” ia diasingkan ke Belanda pada 1913. Setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan yang mengusung konsep “among” untuk mendidik anak-anak pribumi dengan nilai-nilai budaya lokal dan semangat kebangsaan. Meski menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial dan keterbatasan sumber daya, ia terus mengembangkan sistem pendidikan yang menekankan kemandirian dan keberanian. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 1959 dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Kalimat "Meskipun menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial dan keterbatasan sumber daya, ia terus mengembangkan sistem pendidikan" menggunakan kata hubung yang menunjukkan hubungan...

Penambahan

Pertentangan

Tujuan

Sebab-akibat

Waktu

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, berasal dari keluarga bangsawan Keraton Yogyakarta. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia. Pada 1912, ia mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, yang memperjuangkan kesetaraan bagi pribumi. Karena kritiknya terhadap pemerintah kolonial melalui tulisan “Als Ik Eens Nederlander Was,” ia diasingkan ke Belanda pada 1913. Setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan yang mengusung konsep “among” untuk mendidik anak-anak pribumi dengan nilai-nilai budaya lokal dan semangat kebangsaan. Meski menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial dan keterbatasan sumber daya, ia terus mengembangkan sistem pendidikan yang menekankan kemandirian dan keberanian. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 1959 dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Berdasarkan teks, apa yang menjadi keistimewaan Ki Hajar Dewantara dibandingkan tokoh lain pada masanya?

Keberhasilannya mendirikan Indische Partij tanpa dukungan masyarakat

Pendirian Taman Siswa yang mengintegrasikan budaya lokal dan kebangsaan

Kemampuannya menghindari pengasingan oleh pemerintah kolonial

Dukungan penuh dari keluarga bangsawan dalam pendidikannya

Pengakuannya sebagai Pahlawan Nasional sejak awal kariernya

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Ki Hajar Dewantara, lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, berasal dari keluarga bangsawan Keraton Yogyakarta. Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan nasional di Indonesia. Pada 1912, ia mendirikan Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, yang memperjuangkan kesetaraan bagi pribumi. Karena kritiknya terhadap pemerintah kolonial melalui tulisan “Als Ik Eens Nederlander Was,” ia diasingkan ke Belanda pada 1913. Setelah kembali ke Indonesia, ia mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan yang mengusung konsep “among” untuk mendidik anak-anak pribumi dengan nilai-nilai budaya lokal dan semangat kebangsaan. Meski menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial dan keterbatasan sumber daya, ia terus mengembangkan sistem pendidikan yang menekankan kemandirian dan keberanian. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 1959 dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Berdasarkan penggalan teks, apa yang menjadi motivasi utama Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa?

Keinginan untuk mempertahankan tradisi bangsawan Yogyakarta

Tekanan dari pemerintah kolonial untuk mendirikan sekolah

Keinginan untuk mendidik pribumi dengan nilai budaya lokal dan kebangsaan

Dorongan dari keluarganya untuk memperluas pengaruh keraton

Keinginan untuk mendapatkan pengakuan internasional

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Sutomo, yang lebih dikenal sebagai Bung Tomo, lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah anak dari pasangan Kartawan Tjiptowidjojo dan Subastita, yang berasal dari keluarga kelas menengah. Bung Tomo menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (MULO) dan aktif dalam organisasi kepanduan, yang membentuk jiwa nasionalismenya sejak dini. Ia dikenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat rakyat melalui pidato-pidatonya yang berapi-api, terutama saat Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Bung Tomo memainkan peran penting dalam memobilisasi rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Belanda dan Sekutu pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Melalui siaran radio, ia menyampaikan pidato yang menggugah semangat juang, menyerukan "Merdeka atau Mati!" yang menjadi simbol perlawanan rakyat. Ia juga mendirikan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) untuk mengoordinasikan perjuangan bersenjata. Meski tidak memiliki latar belakang militer formal, kepemimpinannya yang karismatik dan kemampuan berorasinya menjadikannya tokoh sentral dalam peristiwa heroik tersebut.

Pasca-pertempuran, Bung Tomo sempat terlibat dalam politik, namun ia lebih dikenang sebagai pahlawan nasional yang menginspirasi generasi muda. Ia meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji. Warisannya sebagai pejuang kemerdekaan terus dikenang hingga kini.

Apa implikasi dari pidato "Merdeka atau Mati" Bung Tomo terhadap semangat perjuangan rakyat Surabaya pada 10 November 1945?

Menyebabkan konflik internal di kalangan pejuang

Memicu semangat juang rakyat untuk melawan penjajah

Mengurangi dukungan rakyat terhadap kemerdekaan

Menghambat koordinasi antara pejuang dan Sekutu

Menyebabkan kekalahan pejuang di Surabaya

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah kutipan berikut:

Sutomo, yang lebih dikenal sebagai Bung Tomo, lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah anak dari pasangan Kartawan Tjiptowidjojo dan Subastita, yang berasal dari keluarga kelas menengah. Bung Tomo menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (MULO) dan aktif dalam organisasi kepanduan, yang membentuk jiwa nasionalismenya sejak dini. Ia dikenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat rakyat melalui pidato-pidatonya yang berapi-api, terutama saat Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Bung Tomo memainkan peran penting dalam memobilisasi rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Belanda dan Sekutu pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Melalui siaran radio, ia menyampaikan pidato yang menggugah semangat juang, menyerukan "Merdeka atau Mati!" yang menjadi simbol perlawanan rakyat. Ia juga mendirikan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) untuk mengoordinasikan perjuangan bersenjata. Meski tidak memiliki latar belakang militer formal, kepemimpinannya yang karismatik dan kemampuan berorasinya menjadikannya tokoh sentral dalam peristiwa heroik tersebut.

Pasca-pertempuran, Bung Tomo sempat terlibat dalam politik, namun ia lebih dikenang sebagai pahlawan nasional yang menginspirasi generasi muda. Ia meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji. Warisannya sebagai pejuang kemerdekaan terus dikenang hingga kini.

Berdasarkan teks, bagaimana peran organisasi kepanduan dalam membentuk karakter kepemimpinan Bung Tomo?

Memberikan pelatihan militer formal

Mengajarkan disiplin dan semangat kebersamaan

Mengarahkan fokusnya pada karier politik

Membuatnya menolak ideologi nasionalisme

Membatasi kemampuan orasinya

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?