PENDALAMAN MATERI SEJARAH DEMOKRASI LIBERAL

Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, Indonesia resmi menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, bentuk federal ini tidak bertahan lama karena mendapat penolakan dari rakyat. Faktor utama yang menyebabkan RIS cepat dibubarkan adalah ….

• Adanya desakan dari PBB agar Indonesia menjadi negara kesatuan

• Penolakan dari rakyat terhadap bentuk federal RIS.
• RIS gagal melakukan pembangunan ekonomi secara merata

• Perubahan pemimpin yang tidak stabil.
• Dukungan internasional untuk RIS.

RIS dibentuk sebagai hasil kompromi politik antara Belanda dan Indonesia. Namun, dalam perkembangannya, negara-negara bagian banyak yang melebur ke Republik Indonesia.
Peleburan negara bagian ke dalam Republik Indonesia menunjukkan ….

• Proses pemisahan wilayah
• Pembangunan ekonomi yang terpisah
• Strategi diplomasi Masyumi dalam politik nasional

• Kegagalan politik luar negeri RIS

• Menguatnya nasionalisme dan keinginan persatuan bangsa

Setelah pengakuan kedaulatan 1949, salah satu masalah berat yang dihadapi Indonesia adalah hutang luar negeri yang harus ditanggung sebagai warisan dari Hindia Belanda.
Keputusan menerima beban hutang Belanda dalam KMB menimbulkan kritik karena ….

• Bertentangan dengan perjanjian internasional

• Hutang itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur

• Hanya menguntungkan Belanda

• Diterima oleh semua partai politik Indonesia

• Indonesia tidak pernah menikmati hasil pinjaman tersebut

KMB memutuskan bahwa status Irian Barat belum diserahkan kepada Indonesia, melainkan ditunda setahun kemudian. Namun kenyataannya, masalah ini berlangsung hingga 1960-an.
Hal ini menunjukkan bahwa ….

• Membuktikan Indonesia sudah lepas dari pengaruh Belanda

• Belanda sengaja menunda untuk mempertahankan kepentingannya di Irian Barat

• Menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara terkuat di Asia

• Kebijakan Politik “Dutch New Guinea”

• Rakyat Indonesia tidak peduli dengan masalah Irian Barat

Setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia menghadapi tantangan dalam membangun identitas nasional yang kuat. Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah ….

• Menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi

• Mengembangkan sistem pendidikan yang terpisah

• Membentuk pemerintahan daerah yang otonom

• Memperkuat militer untuk menjaga keamanan

• Menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain

Dalam konteks politik pasca-KMB, muncul berbagai partai politik yang berjuang untuk kepentingan rakyat. Salah satu partai yang berperan penting dalam perpolitikan Indonesia adalah ….

• Partai Nasional Indonesia (PNI)

• Partai Komunis Indonesia (PKI)

• Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

• Partai Golkar

• Partai Masyumi

Setelah RIS dibubarkan, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Proses ini menunjukkan ….

• Adanya kesadaran kolektif akan pentingnya persatuan

• Ketidakpuasan terhadap sistem pemerintahan federal

• Keberhasilan diplomasi Indonesia di tingkat internasional

• Perubahan ideologi politik di kalangan pemimpin

• Pengaruh asing yang masih kuat di Indonesia

Dalam masa awal RIS, Presiden Soekarno menghadapi tantangan besar dalam menjaga persatuan nasional karena munculnya gerakan separatis di beberapa daerah.
Gerakan separatis tersebut pada dasarnya dipicu oleh ….

• Campur tangan negara asing yang tidak ingin Indonesia kuat

• Keinginan daerah untuk menolak pembangunan

• Kesepakatan KMB yang melarang Indonesia menjadi negara kesatuan

• Perbedaan kebijakan luar negeri dengan PBB

• Sistem pendidikan nasional yang lemah

RIS akhirnya dibubarkan pada 17 Agustus 1950 setelah adanya kesepakatan antara negara-negara bagian dengan Republik Indonesia.
Pembubaran RIS dan kembalinya NKRI menjadi bukti bahwa ….

• Kembalinya RIS menandakan kekuatan kolonial masih ada.
• Nasionalisme Indonesia lebih kuat daripada pengaruh kolonial.

• Kembalinya NKRI adalah tanda bahwa Indonesia tidak berdaulat.
• Pembubaran RIS tidak berpengaruh pada persatuan Indonesia.
• PBB berhasil menengahi konflik politik di Indonesia

Pada masa pasca-KMB, Indonesia masih menghadapi intervensi politik Belanda terutama terkait Irian Barat.
Sikap politik luar negeri Indonesia dalam menghadapi masalah Irian Barat menunjukkan ….

• Kelemahan diplomasi yang menyebabkan isolasi internasional

• Konsistensi dalam menegakkan nasionalisme dan kedaulatan

• sikap yang aktif dan independen.

• Kesediaan untuk kompromi dengan Belanda demi pembangunan
  

• Sikap netral tanpa konfrontasi