ULANGAN HARIAN PKK GANJIL

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Dalam merancang perencanaan produksi untuk usaha kuliner berupa roti kekinian, seorang wirausahawan perlu menyusun tahapan produksi secara sistematis. Berdasarkan konsep perencanaan produksi, urutan tahapan yang paling tepat adalah…

• Menentukan resep roti, menguji prototype, mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, menentukan alur produksi.

• Mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, menentukan alur produksi, menentukan resep roti, menguji prototype.

• Menguji prototype, menentukan resep roti, mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, menentukan alur produksi.

• Menentukan alur produksi, menguji prototype, mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, menentukan resep roti.

• Mengidentifikasi kebutuhan bahan baku, menentukan resep roti, menentukan alur produksi, menguji prototype.

Seorang wirausahawan kuliner, Ani, merencanakan produksi camilan berbahan dasar singkong untuk pasar lokal. Dalam proses perencanaan produksi, Ani menghadapi tantangan keterbatasan pasokan singkong akibat musim kemarau dan keterbatasan tenaga kerja terampil. Berdasarkan analisis faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan produksi, strategi apa yang paling tepat untuk Ani lakukan agar produksi tetap efisien…

• Mengganti bahan baku singkong dengan bahan lain yang lebih murah tanpa riset pasar.

• Menunda produksi hingga musim hujan tiba untuk mendapatkan pasokan singkong yang cukup.

• Melatih tenaga kerja lokal untuk meningkatkan keterampilan dan menjalin kerja sama dengan petani untuk pasokan alternatif.

• Mengurangi target produksi tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasar.

• Menggunakan teknologi otomatisasi penuh untuk menggantikan tenaga kerja tanpa mempertimbangkan biaya investasi.

Rina ingin memulai usaha kuliner berupa kue tradisional dengan kemasan modern. Dalam perencanaan produksi, ia menghadapi tantangan keterbatasan bahan baku lokal berkualitas tinggi dan waktu produksi yang terbatas karena permintaan musiman. Berdasarkan konsep kreativitas dan pengelolaan sumber daya, strategi apa yang paling tepat untuk Rina terapkan…

• Mengganti bahan baku lokal dengan bahan impor untuk mempercepat produksi.

• Menjalin kemitraan dengan pemasok lokal untuk meningkatkan kualitas bahan baku dan menyusun jadwal produksi fleksibel.

• Mengurangi jumlah produksi untuk menghindari kebutuhan bahan baku tambahan.

• Mempercepat produksi dengan mengorbankan kualitas kemasan.

• Mengabaikan permintaan musiman dan fokus pada produksi reguler.

Sari ingin membuat makanan ringan berupa keripik pisang untuk pasar lokal. Dalam rencana produksi sederhana, ia perlu memastikan standar keamanan dan kesehatan kerja. Tindakan apa yang paling tepat untuk Sari lakukan…

• Menggoreng keripik tanpa menggunakan alat pelindung diri untuk pekerja.

• Memastikan pekerja menggunakan sarung tangan dan masker saat menggoreng dan mengemas keripik.

• Mengabaikan kebersihan peralatan untuk mempercepat proses produksi.

• Membiarkan pekerja bekerja tanpa pelatihan tentang keamanan kerja.

• Menggunakan minyak goreng bekas untuk menekan biaya produksi.

Tono menjalankan usaha kuliner berupa saus sambal khas daerah. Dalam merancang proses produksi yang efisien dan sesuai kebutuhan pasar, ia mempertimbangkan penggunaan teknologi pengemasan untuk menjaga kualitas produk. Berdasarkan konsep pola pikir inovatif, langkah apa yang paling tepat untuk Tono lakukan?

• Menggunakan kemasan plastik biasa untuk menekan biaya tanpa mempertimbangkan keberlanjutan.

• Menguji teknologi pengemasan ramah lingkungan yang terjangkau dan memenuhi ekspektasi konsumen.

• Memproduksi saus dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan kualitas kemasan.

• Mengabaikan teknologi pengemasan dan fokus pada pemasaran produk.

• Menunda peluncuran produk hingga teknologi pengemasan gratis tersedia.

Ibu Lusi merancang makanan ringan berbahan jagung menggunakan pendekatan design thinking. Dalam tahap "test," langkah apa yang paling tepat untuk Bu Lusi lakukan agar produknya siap untuk simulasi produksi.

• Menjual makanan ringan tanpa meminta umpan balik dari konsumen.

• Menguji makanan ringan dengan kelompok kecil konsumen dan memperbaiki berdasarkan umpan balik.

• Mengabaikan hasil uji coba dan langsung memproduksi dalam jumlah besar.

• Menggunakan bahan baku apa adanya tanpa mempertimbangkan hasil uji coba.

• Menghentikan pengembangan produk setelah membuat prototipe.

Ardi telah menyusun rancangan produksi untuk usaha kuliner berupa bakpao isi ayam pedas untuk kafe lokal. Dalam evaluasi, ia menemukan hambatan berupa waktu pengukusan yang lama, yang menyebabkan keterlambatan pengiriman. Berdasarkan konsep perbaikan proses, langkah apa yang paling tepat untuk Ardi lakukan…

• Mengabaikan keterlambatan dan tetap menggunakan alat pengukus lama.

• Menganalisis kapasitas pengukus dan mengganti dengan alat yang lebih efisien untuk mempercepat proses.

• Mengurangi jumlah bakpao yang diproduksi untuk menghindari keterlambatan.

• Mengganti isi ayam pedas dengan bahan yang tidak perlu dikukus.

• Menghentikan pengiriman ke kafe untuk fokus pada produksi manual.

Dalam proses evaluasi produksi roti, ditemukan produk mudah basi dalam dua hari. Langkah terbaik dalam kerangka design thinking (testing stage) adalah …

• Menghapus produk dari pasar

• Mencoba berbagai metode penyimpanan dan mencatat hasilnya

• Menghilangkan bahan pengawet tanpa uji coba

• Menambah produksi untuk mempercepat distribusi

• Menjual produk dengan harga lebih murah

Tim PKK dari SMK PGRI 2 Kediri membuat produk “Lilin Aromaterapi Kopi”. Desain awalnya menggunakan wadah kaca bekas selai agar ramah lingkungan. Namun, wadah tersebut terlalu besar untuk ukuran lilin kecil. Dalam prinsip desain produk, hal yang harus mereka evaluasi adalah…

• Proporsi dan kesesuaian ukuran wadah dengan produk

• Warna label yang terlalu sederhana

• Aroma kopi yang terlalu kuat

• Harga jual produk yang tinggi

• Bahan pewangi yang digunakan

Eko ingin menciptakan produk kuliner berupa cookies cokelat dengan kemasan ramah lingkungan. Dalam konteks prinsip dasar desain produk, langkah apa yang paling tepat untuk Eko lakukan agar produknya menarik dan sesuai dengan nilai kewirausahaan.

• Menggunakan kemasan plastik sekali pakai untuk mengurangi biaya.

• Merancang kemasan dari bahan daur ulang yang menarik dan mendukung nilai keberlanjutan.

• Mengabaikan kemasan ramah lingkungan demi fokus pada rasa cookies.

• Menggunakan kemasan mewah yang mahal tanpa mempertimbangkan target pasar.

• Menghentikan produksi hingga menemukan kemasan termurah.