Wanita 32 tahun datang dengan keluhan murung, lelah, dan hilang minat sejak 5 minggu. Ia terbangun dini hari, sulit kembali tidur, nafsu makan menurun, dan berat badan turun 3 kg. Ia merasa bersalah karena kinerja menurun dan menghindari teman. Tidak ada riwayat euforia, peningkatan aktivitas berlebihan, atau belanja impulsif sebelumnya. Tidak ada penggunaan alkohol atau obat terlarang. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78/menit, pemeriksaan neurologis normal. Laboratorium: Hb 12,8 g/dL, TSH normal, glukosa puasa normal. Skor depresi pada kuesioner skrining berada pada kategori berat. Ia menolak adanya pikiran untuk bunuh diri, tetapi mengatakan “hidup hampa” dan tidak melihat masa depan. Diagnosis pada kasus diatas ?

• Berduka normal

• Gangguan depresif berat (episode depresif berat)

• Distimia

• Depresi karena hipotiroid

• Gangguan penyesuaian

Pria 27 tahun dibawa keluarga karena 10 hari terakhir tidur <2 jam/malam, sangat banyak bicara, dan menyusun rencana bisnis “startup global”. Ia belanja online berlebihan, mudah tersinggung, dan dua hari ini yakin punya “misi dari presiden” serta mendengar tepuk tangan saat sendiri. Tidak ada riwayat perawatan psikiatri. Ia mengonsumsi banyak minuman energi seminggu lalu, tetapi menolak napza. TD 130/80 mmHg, nadi 96/menit. Pemeriksaan neurologis normal. Uji toksikologi urin negatif terhadap amfetamin/kokain. Glukosa, elektrolit, dan TSH normal. Fungsi pekerjaan terganggu karena konflik dengan atasan

• Skizofrenia

• Gangguan skizoafektif

• Gangguan afektif bipolar, episode manik dengan gejala psikotik

• Hipomania

• Intoksikasi stimulan

Wanita 24 tahun merasa “sangat produktif” selama 5 hari minggu lalu: tidur 4 jam namun tetap segar, lebih ramah dari biasanya, membuat banyak rencana, tetapi tetap hadir kerja dan tidak terjadi pelanggaran berat. Sejak dua bulan ini ia sedih, lelah, sulit konsentrasi, dan kehilangan minat. Tidak ada riwayat gejala psikotik. Ia tidak menggunakan alkohol/napza. TD 110/70 mmHg, nadi 74/menit. Hb 13 g/dL, TSH normal. Skor depresi pada PHQ-9 menunjukkan kategori sedang. Rekan kerja melihat penurunan performa dan absen meningkat. Riwayat keluarga negatif. Diagnosisnya adalah

• Gangguan depresif berulang

• Gangguan afektif bipolar II

• Episode depresif tunggal

• Siklotimia

• Gangguan penyesuaian

Pria 20 tahun dua tahun terakhir mengalami suasana hati “naik-turun” hampir tiap minggu. Kadang 3–4 hari merasa energik, lebih bicara, tidur berkurang, dan menyelesaikan banyak tugas, namun tetap kuliah. Sering pula 1–2 minggu merasa pesimis, lelah, dan sulit fokus, tetapi tidak sampai berhenti aktivitas. Tidak pernah memenuhi kriteria manik atau episod depresif penuh. Tidak ada gejala psikotik. Tidak memakai napza. TD 118/76 mmHg, nadi 72/menit, pemeriksaan umum dan neurologis normal. Paman menderita bipolar. Tidak ada percobaan bunuh diri. Diagnosisnya adalah

• Gangguan siklotimia

• Bipolar I

• Bipolar II

• Distimia

• Kepribadian ambang

Pria 28 tahun datang dengan keluhan suasana hati berfluktuasi tajam selama 10 hari. Ia melaporkan periode beberapa jam sangat berenergi, berbicara cepat, ide berloncatan, dan tidur 2–3 jam saja, namun dalam hari yang sama tiba-tiba muncul kesedihan mendalam, menangis, rasa bersalah, dan pikiran “hidup tidak berarti” tanpa rencana spesifik. Tidak ada riwayat zat/obat, riwayat keluarga: ayah pernah dirawat karena gangguan suasana. TD 124/78 mmHg, nadi 92/menit. Pemeriksaan umum/neurologis normal. Lab: glukosa, elektrolit, TSH normal; toksikologi urin negatif. Fungsi kerja terganggu; rekan menyebut pasien “naik-turun dalam satu hari”. Diagnosisnya adalah...

• Episode manik

• Episode depresif

• Episode afektif campuran

• Siklotimia

• Gangguan penyesuaian

Wanita 34 tahun mengalami ≥5 episode suasana perasaan dalam 12 bulan terakhir: dua kali periode manik (kurang tidur, ide grandios, belanja impulsif, konflik kerja) masing-masing ±10 hari; dua kali episode depresif (anhedonia, hipersomnia, rasa tidak berharga) masing-masing 3–4 minggu; dan satu periode hipomanik 5 hari. Tidak ada zat/obat pencetus. TD 116/72 mmHg. Lab dasar (gula, elektrolit, TSH) normal. Pasien menyatakan “baru membaik sebentar, lalu jatuh lagi. ” Catatan gejala harian menunjukkan ≥4 episode terpisah dalam setahun. Diagnosisnya adalah...

• Gangguan depresif berulang

• Gangguan siklotimia

• Gangguan afektif bipolar dengan pola episode cepat (rapid cycling)

• Hipomania tunggal

• Gangguan penyesuaian

Wanita 35 tahun mengeluh “muram terus” selama 4 tahun: energi rendah, harga diri menurun, dan sulit mengambil keputusan. Ia tidak pernah bebas gejala lebih dari 2 bulan berturut-turut. Masih bekerja, namun produktivitas menurun dan sering absen. Dua minggu terakhir ada perburukan, tetapi belum memenuhi kriteria episode depresif mayor lengkap. Tidak ada hipomania/manik. TD 112/70 mmHg, nadi 70/menit. TSH dan Hb normal. Tidak ada penyalahgunaan zat. Diagnosisnya adalah...

• Distimia (Persistent Depressive Disorder)

• Episode depresif ringan

• Gangguan depresif berulang

• Siklotimia

• Gangguan kecemasan menyeluruh

Pria 30 tahun mengeluh “murung menahun” sejak 3 tahun: energi rendah, harga diri turun, sulit memutuskan, tanpa periode bebas gejala lebih dari 2 bulan. Enam minggu terakhir terjadi perburukan bermakna: hilang minat, gangguan tidur, penurunan berat badan 4 kg, konsentrasi buruk, merasa tak berguna. Tidak ada hipomania/manik. TD 112/70 mmHg. TSH, Hb normal. Ia masih bekerja tetapi performa menurun tajam. Riwayat keluarga: bibi dengan “bipolar”. Diagnosisnya adalah...

• Distimia saja

• Episode depresif tunggal

• Double depression (distimia dengan episode depresif mayor di atasnya)

• Siklotimia

• Burnout pekerjaan

Pria 26 tahun 8 hari sangat aktif, tidur 2 jam/malam, berbicara cepat, grandios (“akan jadi menteri termuda”). Sejak 2 hari ia yakin tetangga berkomplot meracuninya dan mendengar bisikan memperingatkan “awas mereka membunuhmu, ” sehingga bersembunyi. Tidak ada napza/obat. TD 128/80 mmHg, nadi 98/menit. Lab: glukosa, elektrolit, TSH normal; toksikologi negatif. Fungsi kerja kolaps. Diagnosisnya adalah...

• Hipomania tanpa psikotik

• Episode manik dengan gejala psikotik kongruen mood

• Episode manik dengan gejala psikotik inkongruen mood

• Skizoafektif, tipe manik

• Episode depresif dengan fitur psikotik

Pria 30 tahun dengan riwayat dua episode manik (dirawat 2 dan 11 bulan lalu) serta satu episode depresif tahun ini. Saat ini remisi parsial setelah stabilisasi akut dengan antipsikotik atipikal. Tidak ada penyakit ginjal/tiroid; eGFR 95 mL/menit/1,73 m² , elektrolit normal, TSH normal, EKG normal. Tidak merencanakan kehamilan (laki-laki), tidak memakai obat lain. Ia meminta obat pencegah kekambuhan jangka panjang yang menurunkan risiko bunuh diri.

• SSRI jangka panjang

• Haloperidol depot tunggal

• Lithium sebagai profilaksis mood

• Benzodiazepin malam hari

• Bupropion lepas lambat