Kuis Produktivitas Padi di Indonesia

Produktivitas padi di Indonesia pada tahun 2024 terancam menurun akibat kekeringan ekstrem di beberapa wilayah sentra padi. BMKG melaporkan bahwa sejumlah daerah mengalami hari tanpa hujan yang sangat tinggi, masuk dalam level siaga 1 atau Awas. Analisis iklim BMKG menunjukkan indeks iode dan enso dalam kondisi netral, diprediksi berlangsung hingga Februari 2025. Kekeringan ekstrem berdampak pada wilayah sentra pangan di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Selatan, dengan beberapa daerah di Jawa mengalami lebih dari 60 hari tanpa hujan.

Apa yang menjadi ancaman utama bagi produktivitas padi di Indonesia pada tahun 2024?

• Banjir besar

• Kekeringan ekstrem

• Serangan hama

• Kebakaran hutan

Apa yang dimaksud dengan HTH dalam konteks pemantauan BMKG?

• Hari tanpa angin

• Hari tanpa awan

• Hari tanpa hujan

• Hari tanpa matahari

Indeks iklim apa yang dipantau oleh BMKG pada Agustus 2024?

• Indeks La Nina

• Indeks iode dan enso

• Indeks monsun

• Indeks El Nino

Berapa lama kondisi ekstrem tanpa hujan yang dialami beberapa wilayah di Indonesia?

• Lebih dari 30 hari

• Lebih dari 45 hari

• Lebih dari 60 hari

• Lebih dari 90 hari

Wilayah mana yang disebutkan mengalami kekeringan ekstrem panjang?

• Jawa Barat

• Jawa Timur

• Kalimantan Timur

• Sumatera Utara

Apa dampak utama dari kekeringan ekstrem pada wilayah sentra pangan?

• Produksi padi tidak terpengaruh

• Peningkatan produksi padi

• Penurunan produksi padi

• Stabilitas produksi padi

Di mana saja sentra produksi padi di Pulau Jawa yang disebutkan?

• Bandung, Bogor, Depok

• Lamongan, Ngawi, Sragen

• Surabaya, Malang, Kediri

• Semarang, Yogyakarta, Solo

Apa yang disampaikan oleh praktisi cuaca dan iklim ekstrem BMKG, Siswanto?

• Kekeringan tidak berdampak pada produksi padi

• Kekeringan berdampak pada wilayah sentra pangan

• Kekeringan hanya terjadi di Sumatera

• Kekeringan akan berakhir dalam waktu dekat