
hikayat

Quiz
•
Other
•
12th Grade
•
Hard

Revalida Rusdi
Used 37+ times
FREE Resource
30 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Isi pokok paragraf di atas adalah………….
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra.
Hikayat ini menceritakan tentang dua putra raja, kembar, yang bernama indera Bangsawan dan Syah Peri
Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki.
Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang.
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Isi pokok paragraf di atas adalah………….
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian.
.
Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan.
Meski Baginda raja bingung menentukan calon penggantinya sebagai raja, beliau tetap menyuruh kedua putranya untuk menuntut ilmu agar layak menjadi raja
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
“, perintah” kata arkaisnya adalah………
Beroleh
titah
buluh
mahligai
ditoreh
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Hikayat Bayan
Budiman Sebermula ada saudagar di negara
Ajam.Khojan Mubarok namanya,terlalu amat kaya,akan tetapi ia tiada beranak.tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,maka saudagar
Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan
Maimun.
Setelah umurnya Khojkan maimun lima tahun,maka di serahkan oleh bapaknya
mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas
tahun,ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya,amat elok parasnya,namanya
Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya khojan Maimun beristri itu,ia membeli
seekor burung bayan jantan.Maka beberapa di antara itu ia juga
membeli seekor tiung betina,lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya hampir
sangkaran bayan juga
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut,lalu minta
izinlah dia kepada istrinya.Sebelum dia pergi ,berpesanlah dia pada istrinya
itu,jika ada barang suatu pekerjaan,mufakatlah dengan dua ekor unggas
itu,hubaya-hubaya jangan tiada ,karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam
dari pada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya,ada anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok.Berkencanlah mereka unyuk bertemu
melalui seorang perempuan tua.maka pada suatu malam,pamitlah Bibi
Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu,maka bernasehatkah
di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu
dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura2 tidur.maka bayan pun berpura2 terkejut dan mendengar kehendak hati
Bibi Zainab perg mendapatkan anak raja.maka bayan pun berpikir bila ia
menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.Setelah ia sudah berpikir
demikian itu,mak ujarnya,”Aduhai Siti yang baik paras,pergilah dengan segeranya
mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat
sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya.
Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah di nanti anak raja itu. Apatah di
cari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
Adapun akan hamba,tuan ini adalah
seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang
istri saudagar. Maka berkeinginanlah istri Khojan
Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi
Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap
malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan setiap
berpamitan dengan bayan ,maka di berilah ia cerita2 hingga sampai 24 kisah dan
24 malam ,burung tersebut bercerita, hingga akhirny lah Bibi Zainab pun insaf
terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari
rantauannya.Burung Bayan tidak melarang malah
dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya
menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi
Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan
putera raja. begitulah seterunya sehingga Khoja Maimun pulang dari
pelayarannya.Bayan yang bijak bukan sahaja dapat
menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada
menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta
menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai
seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu
menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang
tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang
seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari
mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka
tersebut tidak sembuh melainkan diubati dengan hati kera. Maka saudagar itupun
menangkap dan membunuh anak kera itu untuk mengubati anaknya.
Nilai moral yang terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman di atas adalah…….
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu
Memperdaya orang yang tidak berusaha
.
Mencari jodoh putrid dengan cara mengadakan sayembara atau semacam perlombaan untuk
menunjukkan yang terkuat dan terhebat
Kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Hikayat Bayan
Budiman Sebermula ada saudagar di negara
Ajam.Khojan Mubarok namanya,terlalu amat kaya,akan tetapi ia tiada beranak.tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,maka saudagar
Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang di beri nama Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojkan maimun lima tahun,maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas
tahun,ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya,amat elok parasnya,namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya khojan Maimun beristri itu,ia membeli
seekor burung bayan jantan.Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina,lalu di bawanya ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut,lalu minta izinlah dia kepada istrinya.Sebelum dia pergi ,berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan,mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada ,karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya,ada anak Raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok.Berkencanlah mereka unyuk bertemu melalui seorang perempuan tua.maka pada suatu malam, pamitlah Bibi
Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui anak raja itu,maka bernasehatkah ditentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT.maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura2 tidur.maka bayan pun berpura2 terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab perg mendapatkan anak raja.maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.Setelah ia sudah berpikir demikian itu,mak ujarnya,”Aduhai Siti yang baik paras,pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya.
Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah di nanti anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang
istri saudagar. Maka berkeinginanlah istri Khojan
Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap
malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu,dan setiap berpamitan dengan bayan ,maka di berilah ia cerita2 hingga sampai 24 kisah dan 24 malam ,burung tersebut bercerita, hingga akhirny lah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari
rantauannya.Burung Bayan tidak melarang malah
dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. begitulah seterunya sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta
menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu
menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diubati dengan hati kera. Maka saudagar itupun
menangkap dan membunuh anak kera itu untuk mengubati anaknya.
Nilai budaya yang terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman di atas adalah…….
Seorang istri hendaknya patuh pada perkataan suami.
Tidak melihatperbedan status
Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya
Pasrah kepada tuhan setelah berusaha
Membantu orang yang berda dalam posisi kesulitan
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat yang membentuk satu rangkaian cerita yang utuh disebut………
konjungsi
tema
alur
nilai
gaya bahasa
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Kemustahilan “ Burung bayan dapat berpikir dan
melakukan sesuatu agar tidak dibunuh”, terdapat dalam kutipan teks berikut, yaitu…….
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura2 tidur.maka bayan pun berpura2 terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab perg mendapatkan anak raja
Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.
Setelah ia sudah berpikir demikian itu,mak ujarnya,”Aduhai Siti yang baik paras,pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu
Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya
Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah di nanti
anak raja itu.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
25 questions
TEKS EKSPOSISI KLS 8

Quiz
•
12th Grade
25 questions
BM TINGKATAN 4: KATA SENDI NAMA

Quiz
•
1st - 12th Grade
25 questions
Teks Argumentasi

Quiz
•
12th Grade - University
25 questions
Anekdot dan Hikayat

Quiz
•
12th Grade
25 questions
BM TAHUN 4

Quiz
•
KG - University
25 questions
soal PTS Kelas 8 Indonesia Semester 2

Quiz
•
12th Grade
25 questions
UH ANALISIS ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL

Quiz
•
12th Grade
25 questions
PM BAHASA INDONESIA

Quiz
•
12th Grade
Popular Resources on Wayground
11 questions
Hallway & Bathroom Expectations

Quiz
•
6th - 8th Grade
20 questions
PBIS-HGMS

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
"LAST STOP ON MARKET STREET" Vocabulary Quiz

Quiz
•
3rd Grade
19 questions
Fractions to Decimals and Decimals to Fractions

Quiz
•
6th Grade
16 questions
Logic and Venn Diagrams

Quiz
•
12th Grade
15 questions
Compare and Order Decimals

Quiz
•
4th - 5th Grade
20 questions
Simplifying Fractions

Quiz
•
6th Grade
20 questions
Multiplication facts 1-12

Quiz
•
2nd - 3rd Grade