Novel The Da Vinci Code karya Dan Brown dan Laskar Cinta karya musisi Ahmad Dhani (Dewa), menuai kontroversi.Kedua karya itu bersitegang dengan persoalan yang menyangkut sastra dan agama atau estetika-etika. Baik Brown maupun Dhani adalah seniman yang berkarya pada wilayah estetika (kesenian) dengan bingkai teologi.
Perbedaan Brown dan Ahmad Dhani terletak pada medianya.Brown berkarya lewat buku sastra (novel), sedangkan Dhani berkarya lewat lagu dan musik. Brown bisa jadi menerima kritik dari kalangan gereja antaran karyanya memuat tentang Yesus yang pernah menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai anak. Sementara Dhani, selain menerima kritik dari FPI lantaran menginjaka-injak karpet berkaligrafi lafdzul dzalalah, juga mendapat banyak kritik lantaran syair-syair lagunya dianggap sesat.
Kritik itu antara lain datang dari budayawan Betawi, Ridwan Saidi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan sikap. MUI bisa menerima kaligrafi bintang segi delapan di atas panggung yang digunakan Group Dewa mengekspresikan aksinya. Akan tetapi , MUI juga meminta kepada Group Dewa untuk mencabut logo yang ada pada sampul album terbaru mereka, Laskar Cinta.
Kalimat utama paragraf kedua teks tersebut terdapat pada kalimat....