Aku pun tersadar karena tiba-tiba sepasang sepatu pelanggan sudah tegeletak di depan mataku! Semua lamunanku tentang cerita Bapak lenyap sudah.
Rupanya sudah terdengar azan magrib! Kuraih sepatu pelanggan itu dan mulai menyemirnya, tanpa menoleh pada langgananku. hatiku bersorak karena aku dapat rezeki sore ini. Namun, sebelum tanganku bergerak, si pemilik sepatu mencegahku.
"Nanti saja, menyemirnya, Sableng! Kita salat dulu!"
(Masjid Raya, Joni A.)
Nilai moral dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....