Bacalah penggalan teks sastra di bawah ini!
Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya. Karyamin mulai berpikir, apa perlunya dia pulang. Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan atau setidaknya menolong istrinya yang sedang menghadapi dua penagih bank harian. Maka pelan-pelan Karyamin membalikkan badan, siap kembali turun. Namun, di bawah sana Karyamin melihat seorang lelaki dengan baju batik bermotif tertentu berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan meyakinkan Karyamin bahwa lelaki itu adalah Pak Pamong.
“Nah, akhirnya kamu ketemu juga , Min. Kucari kau di rumah, tak ada. Di pangkalan batu, tak ada. Kamu mau menghindar, ya?”
“Menghindar?”
“Ya, kamu memang mbeling, Min. Di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi. Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kaupersulit.”
(Senyum Karyamin, Ahmad Tohari)
Cerpen tersebut mencerminkan sikap orang-orang yang membantu pihak lain tanpa melihat orang terdekat yang seharusnya dibantu. Hal tersebut ditunjukkan oleh kalimat … .