Cermatilah teks fabel berikut!
Di tepi hutan yang lebat, tinggallah Kiko Belalang dan binatang lainnya seperti koloni Semut, koloni lebah, dan lainnya. Binatang lainnya bekerja keras siang dan malam dengan rajin tanpa kenal lelah menyiapkan makanan sebagai persiapan di musim dingin. Mereka saling membantu karena musim gugur akan hampir usai.
Sementara binatang lain giat bekerja untuk persiapan musim dingin, Kiko Belalang masih saja asyik dengan biolanya dan tanpa satu lagu pun dia ciptakan.
”Hai, Kiko Belalang, apakah kau tidak bekerja untuk persiapan musim dingin?” tanya lebah pada suatu hari.
“Apa yang kau tahu? Kau ini tak sepintar aku. Aku ini adalah serangga yang memiliki bakat dan ditakdirkan menjadi musisi besar,” kata Kiko Belalang dengan sombongnya.
“Kami hanya mengingatkan, jika kau kurang persiapaan, kau akan kesulitan dan kelaparan di musim dingin, “ sambung semut. Namun, Kiko Belalang tetap ajeg dengan pendiriannya.
Musim dingin pun tiba. Semua binatang berada di rumahnya dengan nyaman. Namun, sebaliknya dengan Kiko Belalang. Dia kelaparan. Dari rumah ke rumah Kiko Belalang meminta bantuan. Tak satu teman pun mau menolong karena kesombongannya itu. Tibalah Kiko Belalang di rumah semut. ”Hai, Semut sahabatku, aku kelaparan dan kedinginan. Maukah kau berbagi makanan?” kata Kiko Belalang sambil memelas. Semut, kasihan dengan nasib Kiko Belalang. Semut membantu Kiko dan memberi tempat berlindung di rumahnya.
Kiko merasa malu dengan sikapnya selama ini. Ia meminta maaf kepada semut dan akan meminta maaf kepada binatang lainnya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Tokoh utama pada kutipan cerita tersebut adalah....