Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 7.
(Paragraf 1)
PIMN (Pekan Inovasi Mangga Nasional) diperingati tanggal 15 November 2019 dan dihadiri
Mentan Syahrul Yasin Limpo menjadi momentum bagi petani dan produsen mangga di Pasuruan, Jawa
Timur, menampilkan/memajang panenan mereka berupa aneka jenis mangga dari Jawa Timur, Jawa Barat,
jenis unggul, dan luar negeri. Mangga aneka jenis dengan bentuk, warna, dan ukuran berbeda menarik
minat pengunjung untuk mengambil gambar, bahkan berselfi bersama buah tropis tersebut. Keterangan
nama jenis mangga memberi pengetahuan atau mengingatkan kita bahwa ada ratusan jenis mangga di
dunia. Ternyata, mangga tidak hanya jenis harum manis (arum manis), manalagi, gedong gincu, dan
alpukat (gedong 21) yang selama ini banyak dijual di pasar swalayan, pasar tradisional, atau di kaki lima. Menurut seorang peneliti di KIPPTP (Kebun Instalasi Penelitian Pengembangan Teknologi Pertanian)
Cukurgondang Kemtan di Pasuruan (Jatim), Rebin, beragam jenis mangga dikoleksi di areal kebun seluas
13 hektare ini. Kebun yang didirikan sejak tahun 1941 itu awalnya mempunyai 208 varietas mangga
dengan 289 aksesi atau klon yang dibedakan dari ukuran, warna, dan lainnya.
(Paragraf 2)
Di kebun milik negara ini sebenarnya hanya ada satu koleksi plasma nutfah mangga Indonesia dan
melalui eksplorasi koleksi itu menghasilkan 370-an aksesi dan 100 jenis mangga hasil persilangan. Para
periset memakai dua jalur, yakni metode seleksi untuk menentukan peruntukan varietas, misalnya varietas
yang cocok bagi buah segar atau untuk jus, manisan, dan sebagainya. Metode lain adalah persilangan dengan menggabungkan sifat unggul jenis mangga berbeda, kemudian didapatkan jenis 65 F1 atau varian.
Hasil ini diolah lagi menjadi 100 keturunan yang menjadi bagian koleksi karena memiliki sifat berbeda meski berasal dari satu induk. Sejauh ini, Kemtan sudah melepas 18 jenis varian mangga dari hasil riset di badan penelitian dan pengembangan yang meliputi dua varian hasil persilangan dan 16 varian hasil seleksi. Dua varian hasil persilangan itu adalah agri gardina-45 (disebut mangga pisang) – hasil persilangan mangga harum manis dan mangga saigon – dan denarum agrihorti – hasil persilangan mangga arummanis-143 dan mangga haden dari California, AS. – dengan daging buah sedang, kuantitas serat
rendah, aroma harum, dan rasa manis agak asam dengan kadar vitamin C tinggi (17,45 – 39,58 mg per 100
gr). Sementara itu, upaya menjadikan mangga harum manis memiliki warna kulit merah ini penting
mengingat konsumen di negara tujuan ekspor termasuk pemilih. Sebagai contoh, konsumen di Jepang
menyukai mangga dengan kulit merah karena mereka menganggap mangga berkulit hijau belum matang.
(Paragraf 3)
Tantangan pengembangan mangga tidak hanya dalam mendapatkan varietas unggul dan melepasnya
ke kebun warga atau perusahaan, tetapi juga dalam mencari pasar di dalam dan di luar negeri. Selain
membutuhkan promosi, konsistensi mutu produk perlu dijaga yang semuanya dihasilkan dari waktu
pemanenan tepat, penggunaan insektisida terukur, dan perlakuan pascapanen baik agar tidak ditolak pasar, terutama ekspor. Hal tersebut membutuhkan kontribusi di luar para peneliti, seperti kesuksesan jenis
mangga garifta merah (yang berasal dari Situbondo) memasuki pasar Singapura. Sementara itu, menurut BPS, produksi mangga Indonesia melimpah setiap tahunnya dan tahun ini mencapai 2.624.791 ton (sepertiganya diekspor dengan nilai 1,049 juta dolar AS) atau terbesar kedua setelah pisang.
Produksi Buah Mangga Indonesia
(Grafik di Atas)
Manakah pernyataan berikut yang paling
tidak benar tentang paragraf pertama?