Penilaian Harian Teks Cerpen

Penilaian Harian Teks Cerpen

11th Grade

40 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Tatabahasa

Tatabahasa

1st - 12th Grade

36 Qs

BAHASA MELAYU TAHUN 6

BAHASA MELAYU TAHUN 6

10th - 12th Grade

40 Qs

PAS Bahasa Indonesia XI SMA Semester Gazal 2021/2022

PAS Bahasa Indonesia XI SMA Semester Gazal 2021/2022

11th Grade

35 Qs

PAT Bahasa Indonesia Kelas XI

PAT Bahasa Indonesia Kelas XI

11th Grade

40 Qs

Bahasa Indonesia kls XI

Bahasa Indonesia kls XI

11th Grade

40 Qs

BM

BM

1st - 12th Grade

40 Qs

Bahasa Indonesia, cerpen

Bahasa Indonesia, cerpen

11th Grade

40 Qs

Bahasa Melayu tingkatan 4(Tatabahasa )

Bahasa Melayu tingkatan 4(Tatabahasa )

1st - 12th Grade

35 Qs

Penilaian Harian Teks Cerpen

Penilaian Harian Teks Cerpen

Assessment

Quiz

Other

11th Grade

Medium

Created by

Andwi Sulistiyo

Used 539+ times

FREE Resource

40 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Bacalah soal berikut untuk mengerjakan soal nomor 1-5!


Sekarang Aku tahu gerobak-gerobak berwarna putih itu datang dari Negeri Kemiskinan. Di mana tempatnya, Kakek tidak pernah menjelaskan, tetapi kurasa tentunya dekat-dekat saja, karena bukankah gerobak itu dihela oleh orang yang berjalan kaki? Demikianlah gerobak-gerobak itu dari hari ke hari makin banyak saja tampaknya. Benarkah, seperti kata Kakek, mereka datang untuk mengemis? Aku tidak pernah melihat mereka mengulurkan tangan di depan rumah- rumah orang untuk mengemis. Juga tidak kulihat mereka menengadahkan tangan di tepi jalan dengan batok kelapa atau piring seng di depannya. Jadi kapan mereka mengemis?


Ternyata mereka memang tidak perlu mengemis untuk mendapat sedekah. Nenek misalnya, selalu mengirimkan makanan yang berlimpah-limpah kepada gerobak yang menggelar tenda di depan rumah. Ketika kemudian gerobak-gerobak itu makin banyak saja berjajar-jajar di depan rumah, gerobak-gerobak yang lain itu juga mendapat limpahan makanan pula. Tampaknya orang-orang yang dianggap berkelebihan diandaikan dengan sendirinya harus tahu, bahwa manusia-manusia dalam gerobak itu perlu mendapat sedekah. Demikian pula manusia-manusia dalam gerobak itu tampaknya merasa, sudah semestinyalah mereka mendapat limpahan pemberian sebanyak-banyaknya tanpa harus mengemis lagi. Mereka cukup hanya harus hadir di kota kami dan mereka akan mendapatkan sedekah yang tampaknya mereka anggap sebagai hak mereka.


(dikutip dari cerpen “Gerobak” karya Seno Gumira Ajidarma


Berdasarkan kutipan cerpen di atas, dapat diketahui bahwa ...

Orang-orang dengan gerobak menempatkan cawan di dekat gerobak mereka untuk mendapatkan uang.

Jumlah gerobak-gerobak yang masuk ke kota mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir.

Gerobak-gerobak yang datang ke kota berasal dari berbagai tempat, baik dekat maupun jauh.

Orang-orang dengan gerobak akan mendapatkan uang meskipun mereka tidak mengulurkan tangan.

Orang-orang kota tampak enggan memberikan sedekah kepada orang-orang dengan gerobak.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Kutipan cerpen di atas menunjukkan bahwa tokoh Aku ...

Menyadari gerobak-gerobak itu tidak terurus dan tidak mendapatkan perhatian dari orang-orang kota

Merasa bosan dengan kedatangan gerobak-gerobak itu dan memilih untuk tidak memperhatikannya

Mendapatkan cerita dari kakeknya bahwa gerobak-gerobak itu datang dari desa-desa yang amat jauh

Tidak pernah melihat manusia-manusia dengan gerobak itu menengadahkan tangan menggunakan piring seng untuk mengemis.

Melihat bahwa ada sebagian orang dengan gerobak menggunakan batok kelapa atau piring seng untuk menampung sedekah berupa uang

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Kedatangan gerobak-gerobak asing ke kota dengan kondisi yang memprihatinkan untuk dapat menyambung hidup merupakan cerminan dari nilai kehidupan berupa ... .

Budaya

Agama

Sosial

Moral

Religi

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Tokoh “Aku” dalam kutipan cerpen di atas memiliki karakter/sikap ... .

Sabar

Apatis

Peduli

Ambisius

Semangat

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dilihat dari segi teknik penceritaannya, kutipan cerpen di atas diceritakan menggunakan sudut pandang ... .

Orang ketiga serba tahu

Sudut pandang campuran

Orang pertama tokoh utama

Orang pertama tokoh tambahan

Orang ketiga terbatas/pengamat

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Bacalah soal berikut untuk mengerjakan soal nomor 6-10!


“Zaman sekarang lebih dari zaman edan, Bud. Semua orang lagi pada mabuk kepingin jadi pahlawan. Tapi karena sudah terlalu lama jadi orang miskin, yang paling gampang dijadikan musuh ya orang-orang yang punya rezeki lebih, seperti Pakdemu.”


“Boleh tahu, Bude, apa yang dituduhkan kejaksaan pada Pakde?”


“Cerita lama, Bud. Penyalahgunaan yayasan Mangayu Bagyo, pembangunan hotel di Bogor dan Kintamani, yang katanya izin bangunannya tidak sesuai peruntukan, mark-up dana pembelian kapal-kapal patroli buat angkatan laut, dan… apa lagi, gitu, aku malah tidak ingat semuanya. Terlalu banyak, Bud. Terlalu banyak orang yang ingin kebagian rezeki dengan cara-cara yang tak kenal malu hingga segala sesuatu yang sudah semestinya malah diutak- atik, diobok-obok, supaya seolah-olah ada masalah. Lalu, ahli-ahli hukum yang katanya pinter-pinter itu berebut menyumbang kepintarannya dengan cara menafsir-nafsir pasal-pasal hukum hingga yang selama ini dianggap benar bisa jadi salah, yang selama ini tidak melanggar hukum bisa dianggap melanggar hukum. Memalukan, Bud, memalukan sekali orang-orang seperti itu. Sampai hati menistakan diri sendiri demi uang yang tak seberapa nilainya.”


Tidak seperti biasanya, selewat tengah malam Budiman terjaga untuk melakukan salat tahajud. Tak kurang dari sejam ia berdoa dan terus berdoa, memohon pada Tuhan agar Pakde Muhargo diberi kekuatan lahir dan batin menghadapi situasi yang absurd ini. Budiman sungguh tak rela kalau pakdenya yang sangat dihormatinya itu sampai benar-benar dimejahijaukan dan dipenjara.


Bagi Budiman, Pakde Muhargo memang segala-galanya. Lebih dari sekadar kakak almarhum ayahnya, beliau adalah seorang panutan, sesepuh sekaligus “juru selamat” bagi kehidupan pribadi dan rumah tangganya. Budiman tak akan pernah melupakan masa remajanya, yaitu setelah lulus SMP pindah ke Jakarta dan tinggal di rumah pakdenya ini. Setiap pagi ia bangun jam setengah lima untuk mengepel lantai, mencuci mobil, dan menyapu taman sebelum ia mandi dan bergegas berangkat sekolah dengan mengejar bus kota untuk mencari celah di antara belasan orang yang bergelantungan di pintu belakang.


(dikutip dari cerpen “Musibah” karya Jujur Prananto)


Ungkapan berikut ini mengambarkan kutipan cerpen di atas, kecuali ...

Kutipan cerpen di atas menyajikan sedikit tokoh yang terdiri dari Budiman, Pakde Muhargo, dan Bude.

Latar disajikan secara terbatas, seperti pada bagian cerita kilas balik Budiman ketika menjalani kehidupannya semasa SMP di Jakarta

Konflik yang disajikan adalah berupa konflik terbatas/tunggal, yaitu penahanan Pakde atas berbagai tuduhan yang sifatnya politis.

Cerpen ini berusaha untuk membenturkan berbagai macam konflik sehingga tercipta situasi yang kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang rinci.

Hanya menyajikan hal-hal yang benar-benar penting dan berarti untuk medukung alur cerita, seperti pada curahan hati Bude yang dikemas dengan padat.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Informasi yang tidak sesuai dengan kutipan cerpen di atas adalah ...

Budiman pernah tinggal bersama Pakde Muhargo di Jakarta.

Pakde Muhargo adalah sosok yang sangat dihormati oleh Budiman.

Semasa di Jakarta, Budiman rutin bangun pukul setengah lima pagi.

Pakde Muhargo sudah diputuskan bersalah dan sedang berada di penjara.

Banyak orang yang ingin kebagian rizki dengan cara yang tidak tahu malu.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?