Mata uang yuan China kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (20/08/19) setelah berakhir stagnan pada Selasa kemarin. Dengan demikian dalam empat hari perdagangan terakhir, yuan sudah melemah sebanyak tiga kali.

Berdasarkan paragraf tersebut, manakah pernyataan yang benar?

• Mata uang China lebih unggul dari mata uang Indonesia.

• Mata uang China kembali melemah untuk yang ketiga kalinya.

• Yuan stagnan pada 21 Agustus 2019.

• Dampak negatif dari Yuan melemah adalah meningkatnya permintaan impor.

• Pada perdagangan ini Yuan persentasenya sebanyak 0,21%.

Pelemahan Yuan melawan rupiah sebenarnya bukan kabar bagus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/08/19) pekan lalu bahkan sempat mengumpulkan jajaran menterinya membahas depresiasi nilai tukar Yuan. Nilai tukar Yuan yang murah tentunya bisa memicu peningkatan permintaan impor. Produk "Made in China" berpotensi membanjiri pasar Indonesia. Dalam kasus ini neraca perdagangan Indonesia menjadi pertaruhannya.

Kesimpulan paragraf tersebut adalah....

• Yuan melemah membuat Rupiah lebih unggul di pasar perdagangan China-Indonesia.

• Dampak dari melemahnya Yuan.

• Yuan melemah sampai ke level Rp2.014.52.

• Sisi negatif akibat Yuan melemah adalah permintaan produk impor meningkat.

• Pasar Indonesia akan semakin diuntungkan karena Yuan melemah.

Berdasarkan tabel tersebut, manakah simpulan yang benar?

• Perubahan paling drastis adalah tanggal 5 Agustus 2019.

• Perubahan paling drastis pada tanggal 3 Agustus 2019.

• Nilai kurs terakhir paling tinggi adalah 2.041.8.

• Perubahan paling besar ada pada tanggal 1 Agustus 2019.

• Selama bulan Agustus, dari hari ke hari Yuan terus mengalami penurunan yang drastis.

Manakah pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan tabel?

• Nilai kurs pada tanggal 1 Agustus 2019 lebih tinggi dari tanggal 3 Agustus 2019.

• Nilai kurs paling sedikit adalah pada tanggal 6 Agustus 2019.

• Nilai kurs paling tinggi adalah pada tanggal 1 Agustus 2019.

• Perubahan paling rendah adalah pada tanggal 5 Agustus 2019.

• Tanggal 3 dan 4 Agustus memiliki kesamaan nilai kurs.

Mata uang yuan China kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (20/08/19) setelah berakhir stagnan pada Selasa kemarin. Dengan demikian dalam empat hari perdagangan terakhir, yuan sudah melemah sebanyak tiga kali.

Yuan pada perdagangan hari ini melemah 0,21% ke level Rp2.014.52 pada pukul 17.50 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv. Mata uang yang juga disebut renmimbi ini kembali mendekati level terlemah dua tahun Rp2.007 yang dicapai pada 7 Agustus lalu.

Pelemahan yuan melawan rupiah sebenarnya bukan kabar bagus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/08/19) pekan lalu bahkan sempat mengumpulkan jajaran menterinya membahas depresiasi nilai tukar yuan. Nilai tukar yuan yang murah tentunya bisa memicu peningkatan permintaan impor, produk "Made in china" berpotensi membanjiri pasar Indonesia. Dalam kasus ini neraca perdagangan Indonesia menjadi pertaruhannya.

Komentar yang sesuai dengan teks tersebut adalah ....

• Seharusnya Indonesia tidak usah takut menghadapi perdagangan Internasional karena nilai rupiah sudah meningkat.

• Walaupun nilai rupiah meningkat tapi Indonesia tidak bisa meningkatkan perdagangan Internasional.

• Seharusnya Indonesia tidak usah takut dengan meningkatnya permintaan impor barang.

• Tidak ada hubungannya antara melemahnya Yuan dengan meningkatnya permintaan impor.

• Jika meningkatnya permintaan impor membuat perdagangan Indonesia terancam, maka segeralah buat strategi untuk menghadapinya.

Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsu untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman. Kerusakan makanan dapart disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang tumbuh pada makanan atau minuman. Bahan pengawet mencegah tumbuhnyamikroorganisme sehingga reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah, misalnya fermentasi pada makanan dan minuman tersebut. Reaksi kimia lain juga dapat dicegah oleh adanya pengawet antara lain pengasaman, oksidasi, pencokelatan (browning), dan reaksi enzimatis lainnya. Contoh bahan pengawet dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel.

• Pengawet adalah zat aditif yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman.

• Zat aditif ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memperkuat rasa.

• Kerusakan makanan disebabkan oleh mikroorganisme.

• Bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme.

• Reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah dengan fermentasi.

Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman. Kerusakan makanan dapat disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang tumbuh pada makanan atau minuman. Bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme sehingga reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah, misalnya fermentasi pada makanan dan minuman tersebut. Reaksi kimia lain juga dapat dicegah oleh adanya pengawet antara lain pengasaman, oksidasi, pencokelatan (browning), dan reaksi enzimatis lainnya. Manakah yang menjadi faktor penyebab kerusakan pada makanan?

• Makanan yang diolah menggunakan alat yang tidak steril.

• Bahan yang digunakan untuk membuat makanan tidak bersih.

• Munculnya mikroorganisme yang menimbulkan reaksi kimia.

• Makanan yang diolah banyak menggunakan pewarna buatan.

• Munculnya jamur pada makanan.

Bahan pengawet mencegah tumbuhnya mikroorganisme sehingga reaksi kimia yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut dapat dicegah, misalnya fermentasi pada makanan dan minuman tersebut. Reaksi kimia lain juga dapat dicegah oleh adanya pengawet antara lain pengasaman, oksidasi, pencokelatan (browning), dan reaksi enzimatis lainnya.

Reaksi kimia dapat dicegah oleh adanya pengawet antara lain sebagai berikut, kecuali .....

• Fermentasi

• Oksidasi

• Pengasaman

• Pencokelatan

• Penghancuran

Berdasarkan tabel, manakah yang tidak termasuk bahan pengawet...

• Asam benzoat

• Natrium nitrat

• Asam propionat

• Natrium benzoat

• Asam karbonat

Asam propionat digunakan untuk mengawetkan .....

• Makanan dan minuman ringan

• Daging olahan, kaldu, dan makanan dalam kaleng

• Keju dan daging olahan

• Roti dan keju olahan

• Kecap dan saus